tag:blogger.com,1999:blog-69523157686170489122024-02-20T08:55:41.528-08:00OJO RUMONGSO BISO, NING BISO RUMONGSOAndrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.comBlogger58125tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-19154254187623235782016-04-18T02:49:00.003-07:002016-04-18T02:49:39.555-07:0013 Rukun-Rukun Shalat Yang Wajib DiketahuiWednesday, January 29th 2014. | Rukun ShalatadvertisementsAssalamua’laikum Wr. Wb. Sebelum membahas lebih dalam tentang cara shalat wajib dan shalat sunah kita pertama harus mengetahui syarat sah sholat dan rukun shalat, untuk sebelumnya syarat sah shalat sudah kami informasikan pada artikel sebelumnya atau klikdisini. Untuk sekarang adalah membahas lanjutan dari ilmu sebelumnya yaitu rukun shalat.Rukun Salat (Arab: أركان الصلاة) ialah setiap perkataan atau juga perbuatan yang akan membentuk hakikat shalat. Jika salah satu dalam rukun ini tidak ada atau tidak dilakukan, maka shalat yang dikerjakan tidak dianggap secara syar’i dan tidak bisa diganti dengan sujud sahwi.<br />
<br />
Rukun-rukun shalat terdiri dari 13 rukun yang wajib anda ketahui :<br />
Berdiri bagi yang mampu<br />
Takbiiratul-Ihraam,<br />
Membaca Al-Fatihah pada setiap rakaatnya,<br />
Ruku’,<br />
I’tidal setelah ruku’,<br />
Sujud dengan anggota tubuh yang tujuh sebanyak dua kali dengan tuma’ninah,<br />
Duduk di antara dua sujud,<br />
Thuma’ninah (Tenang) dalam semua amalan,<br />
Tertib rukun-rukunnya,<br />
Tasyahhud Akhir,<br />
Duduk untuk Tahiyyat Akhir,<br />
Shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,<br />
Salam dua kali.<br />
<br />
Penjelasan tenatang Rukun Shalat diatas dilihat dari firman Allah dan Hadist<br />
.1. Berdiri tegakBerdiri tegak pada saat shalat fardhu untuk orang yang mampu, Dalilnya terdapat pada firman Allah ‘azza wa jalla QS:Al-Baqarah:238,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada HR. Al-Bukhary,“Shalatlah dengan berdiri…”<br />
2. Takbiiratul-ihraam,Takbiiratul-ihraam ialah mengucapan: ‘Allahu Akbar’, tidak boleh dengan ucapan atau kata lain<br />
.3. Membaca Al-FatihahMembaca Al-Fatihah merupakan rukun pada setiap raka’at, sebagaimana yang tercantum dalam hadits Muttafaqun ‘alaih<br />
,4. Ruku’<br />
5. I’tidal atau Berdiri tegak setelah ruku’<br />
6. Sujud dengan tujuh anggota tubuh<br />
7. Duduk di antara dua sujudmembahas Duduk di antara dua sujud terdapat Dalil dari rukun ini ialah firman Allah ‘azza wa jalla QS: Al-Hajj:77<br />
,8. Thuma’ninah dalam semua amalan shalat<br />
9. Tertib urutan untuk tiap rukun yang dikerjakanDalil rukun-rukun ini adalah hadits musii` (orang yang salah shalatnya),<br />
10. Tasyahhud AkhirTasyahhud akhir termasuk dalam urutan rukun shalat sesuai hadits Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,“Tadinya, sebelum diwajibkan tasyahhud atas kami, kami mengucapkan: ‘Assalaamu ‘alallaahi min ‘ibaadih, assalaamu ‘alaa Jibriil wa Miikaa`iil (Keselamatan atas Allah ‘azza wa jalla dari para hamba-Nya dan keselamatan atas Jibril ‘alaihis salam dan Mikail ‘alaihis salam)’, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan hadits keseluruhannya. Lafazh tasyahhud bisa dilihat dalam kitab-kitab yang membahas tentang shalat seperti kitab Shifatu Shalaatin Nabiy, karya Asy-Syaikh Al-Albaniy dan kitab yang lainnya.<br />
11. Duduk Tasyahhud AkhirMembahas tentang Duduk Tasyahhud Akhir, Sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh (Muttafaqun ‘alaih),<br />
12. Shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamShalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Sebagaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam<br />
,13. Dua Kali SalamSesuai sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang dua kali salam,Itulah tadi pembahasan mengenai rukun shalat, setelah anda membaca artikel dari kami semoga anda akan lebih mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mengerjakan ibadah sholat agar lebih khusuk dan sholat diterima pahalanya.Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-17334735067815613782016-01-22T01:50:00.002-08:002016-01-22T01:50:25.820-08:00Pengertian Rukun Dan Syarat<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="background-color: white; color: #d52a33; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 26px; font-stretch: normal; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
<br /></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-1913196800256446665" itemprop="description articleBody" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18.2px; position: relative; width: 446px;">
Syarat adalah<br /> suatu yang harus ditepati sebelum mengerjakan sesuatu. Kalau syarat sesuatu tidak sempurna, maka pekerjaan itu tidak sah.<br /><br />Rukun adalah<br /> sesuatu yang harus dikerjakan dalam memulai sesuatu pekerjaan, rukun disini berarti bagian yang pokok seperti membaca fatihah dalam sholat yang merupakan pokok bagian sholat.<br />Sesuatu dikatakan sah bila Syarat dan rukunnya terpenuhi.</div>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-27259386174928384892016-01-21T19:51:00.000-08:002016-01-21T19:51:09.118-08:00JAMAAH TABLIGH<h2 style="background-color: white; border: 0px; clear: both; color: #111111; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 2em; font-weight: normal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
</h2>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Dan hak bagi Allah ( menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan ada yang bengkok. Dan jikalau Dia menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya ( kepada jalan yang benar).” ( An-Nahl :9).”</div>
<h2 style="background-color: white; border: 0px; clear: both; color: #111111; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 2em; font-weight: normal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَوٰةَ وَلاَ تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًاۖ كُلُّ حِزْبِۢ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ</h2>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
“Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepadaNya serta dirikan shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” ( Ar-Rum : 31-32).”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Saya akan menyajikan kepada semua orang yang cinta akan agamanya, dan Nabi Muhammad SAW sebagai ikutannya. Sebuah buku yang di tulis oleh saudara ” Nizar bin Ibrahim Al-Jarbu, yang di beri judul ” Waqfaat ma’a Jama’ah at-Tabligh” di Indonesiakan ” Peringatan Penting Terhadap Jama’ah Tabligh” Penerjemah : “Saudara; “Arif Mufid.” Penerbit; Yayasan Al-Madinah; cetakan pertama: Rabi’ul Tsani 1419H / Agustus 1998M.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">A. Berdirinya Jama’ah </strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong>Jama’ah Tabligh didirikan di India oleh Muhammad Ilyas al-Kandahlawi. Penyebarannya mulai di India dan Pakistas, kemudian mencapai negara-negara Arab dan negeri-negeri Islam lainnya. Hingga jama’ah ini mempunyai markas-markas dan dai-dai di negeri-negeri tersebut. Tak hanya satu, gerakan jama’ah ini pun mencapai negara-negara non Islam. Di sanalah jama’ah ini mempunyai kegiatan untuk memperkenalkan Islam dan berdakwah kepadanya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Pusat kepemimpinannya ada di India di perkampungan Nidzam ad-Din, Delhi. Dan dari sanalah keluar perintah-perintah dan pelajaran-pelajaran bagi jama’ah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Jama’ah ini juga mempunyai perkumpulan-perkumpulan besar yang dihadiri oleh banyak kumpulan dari berbagai negeri di belahan dunia.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">B. Tujuan-tujuan Jama’ah</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Tujuan dakwah Jama’ah ini terfokus pada terealisasinyya enam landasan pokok yang mereka ulang-ulang di waktu pagi dan sore. Keenam landasan pokok itu adalah:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
1. Merealisasikan syahadat bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dengan prinsip ini mereka bermaksud mengeluarkan dari hati keyakinan rusak terhadap sesuatu dan memasukkan keyakinan yang benar tentang Dzat Allah; bahwa Allah sebagai Pencipta ( Al-Khaliq), Pemberi reziki (ar-Raziq), Pemberi manfaat ( an-Nafi’), Yang Menghidupkan ( al-Muhyi). Maka merekapun mengartikan kalimat tauhid hanya atas makna Rububiyyiah saja. Sedang makna Uluhiyyah, dilalaikan. Baik secara ilmu maupun amalnya. Khususnya oleh orang-orang ‘ajam ( bukan Arab) dari golongan mereka.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
2. Shalat dengan khusyu’ Maka mereka mempunyai perhatian besar untuk menunaikan shalat bagaimanapun sibuknya. Demikian pula untuk khusyu’ di dalam shalat, berusaha mendapatkan shaf yang pertama dan mendapatkan takbiratul ihram ( bersama imam, pent), serta memperbanyak shalat-shalat sunnah. Semua ini adalah perkara-perkara yang dicari dari seorang muslim dan diberi pahala jika mengerjakannya. Tetapi mereka ( jama’ah Tabligh) lalai untuk mempelajari rukun-rukun, kewajiban-kewajiban, sunnah-sunnah dan hukum-hukum shalat tersebut.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
3. Ilmu; yang mereka maksud dengan ilmu adalah ilmu fadhail al-a’mal ( amalan-amalan yang utama) dan ilmu tentang aturan-aturan jama’ah dan perintah-perintahnya, thariqat-thariqat para syaikhnya serta ilmu tentang permisalan-permisalan yang mereka buat. Adapun ilmu tentang hukum-hukum dan masalah-masalah fiqh serta ilmu tauhid, mereka tidak mendapat kedudukan sedikit pun.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
4. Memperbaiki niat, agar amalan-amalan bersih dari riya’ dan sum’ah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
5. Memuliakan seorang muslim dan bersikap lembut terhadapnya. Serta berlebih-lebihan di dalam perkara tersebut dengan meninggalkan nasehat dan pengingkaran ( nahi munkar) demi menjaga persatuan hati.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
6. Keluar ( khuruj) di jalan Allah, mereka mengartikan dengan keluar bersama untuk berdakwah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">C. Tahapan-tahapan Tabligh</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Jama’ah Tabligh, dalam menyampaikan dakwah dan merealisasikan keenam landasan pokok, bersandar mutlak pada khuruj ( keluar) dan berbaur bersama kaum muslimin di masjid-masjid, rumah-rumah, tempat-tempat berdagang dan tempat-tempat berkumpulnya mereka. Merekapun menyampaikan nasehat-nasehat, pelajaran-pelajaran dan bujukan-bujukan agar mau khuruj (keluar) bersama mereka untuk berdakwah. Ini dari satu sisi. Dari sisi lain mewajibkan dirinya untuk bergaul dengan baik, ramah-tamah dan tawadhu’ terhadap kaum muslimin. Menyatukan hati-hati mereka dengan meninggalkan pengingkaran terhadap kemungkaran atas mereka. Dengan cara tersebut mereka bisa menguasai hati-hati dan perasaan-perasaan khalayak. Cara ini meliputi tiga tahap:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1. Tahap Pertama</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Memberi pengarahan kepada para anggota jama’ah di markas induk dan menganjurkan berdakwah. Memberi peringatan kepada mereka, yang disampaikan salah seorang yang sudah dikhusukan untuk itu, dengan lemah lembut, sopan santun dan memberi pengarahan-pengarahan secara umum. Juga menganjurkan untuk melakukan qiyamul-lail walaupun hanya sebentar saja.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2. Tahap Kedua</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Setelah keluar dari markas, sebelum memulai dakwah di daerah yang dituju, mereka saling mengingatkan. Sebagian menyebutkan apa yang mengusik perasaannya dan menyatakan bisikan-bisikan jiwanya. Yang lainnya membuat permisalan-permisalan yang sesuai dengan realiti. Dibacakan Kitab Riyadh ash-Shalihin ( bagi kumpulan orangg-orang Arab) dan Kitab Tabligh Nashshab ( gabi kumpulan orang-orang ‘Ajam, bukan Arab). Kemudian mereka memperkenalkan diri pada umum dan muadzin masjid serta sebagian penduduk kampung. Hal ini merupakan perkara terpenting untuk kesuksesan dakwah mereka.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3. Tahap Ketiga</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong>Berkeliling menemui manusia di tempat-tempat perdagangan dan tempat-tempat umum untuk memberikan nasihat dan bimbingan. Juga disampaikan pula nasihat-nasehat dan ppelajaran-pelajaran di masjid-masjid. Hal itu dilakukan selesai shalat, biasanya setelah shalat maghrib. Di dalam menyampaikan nasehat, si penasehat tidak akan keluar dari keenam landasan pokok serta banyak berdalil dengan hadits-hadits dha’if dan maudhu’ (palsu), juga dengan landasan-landasan orang yang diberi petunjuk oleh Allah dengan perantaraan tangan jama’ah ini dan kisah-kisah aneh di dalam masalah tersebut. Diantara kejadian yang aneh dan menyedihkan, bahwa salah seorang dari mereka berdiri untuk memberi nasehat di suatu masjid. Tatkala dia mulai bicara dan menyebutkan salah satu surat dari Al-Qur’an – yaitu surat Al-Ashr- orang ini gagap dan bimbang di dalam bicaranya, sehingga imam masjid harus membantunya. Adapun dia ( imam masjid) tidak tahu siapa mereka. Akhirnya, imam itupun berbicara menggantikan orang tersebut. Hal itu terjadi di depan orang banyak, dan saya pun ( penulis kitab ini) hadir pada peristiwa tersebut beberapa tahun yang lalu. Hal itu disebabkan terlalu seringnya mereka mengajukan orang yang tidak berilmu dan tidak mempunyai fiqh ( pemahaman tentang agama) untuk menasehati kaum muslimin. Akhirnya mereka pun minta kepada hadirin untuk khuruj ( keluar) bersama mereka guna berdakwah di jalan Allah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">D. Sumber Pengambilan Jama’ah Tabligh</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Sumber pengambilan ilmu jama’ah Tabligh dalam dakwah bersandar pada tiga kitab:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
1. Kitab Riyadh ash-Shalihin karya An-Nawawi, umumnya mereka khususkan kitab ini untuk orang-orang Arab, ( Di Indonesia, Kitab tersebut digunakan pula walaupun dalam bentuk terjemahan. Dan tidak sedikit dari mereka yang hanya membacakan terjemahannya semata. Bahkan banyak diantaranya yang belum lancar membaca huruf Arab, pent).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
2. Kitab Tabligh Nashshab, karya Muhammad Zakaria al-Kandahlawi. Merupakan kitab induk bagi jama’ah, bahkan bagi sebagian penduduk perkampungan India. Di dalam kitab ini terdapat bid’ah-bid’ah, khurafat, kesyirikan-kesyirikan. Lebih-lebih lagi hadits-hadits maudhu (palsu) dan dha’if ( lemah).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
3. Kitab Hayat ash-Shahabah, karya Muhammad Yusuf al-Kandahlawi ( dia adalah putra Muhammad Ilyas pendiri Jama’ah Tabligh. Dia ( Muhammad Yusuf) menjadi pimpinan jama’ah setelah kematian bapaknya). Kitab ini juga seperti sebelumnya, penuh dengan cerita yang dibuat-buat, hadits-hadits maudhu’ dan dha’if.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ulama Jama’ah Tabligh</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Tidak dikenal bagi kalangan anggota jama’ah Tabligh para ulama yang dijadikan rujukan. Maka hampir tidak pernah engkau lihat seorang penuntut ilmu pun yang diperhitungkan ( mu’tabar) berada di barisan mereka. Hal itu karena jauhnya mereka dari ilmu dan ahlinya. Sebagaimana dikemukakan di muka, bila mereka diberi pelajaran-pelajaran dan perintah-perintah dari pimpinan di India, mereka melaksanakan sebagaimana adanya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Beberapa tahun yang lalu saya ( penulis buku ini, Nizar), mendapatkan sebagian potokapi surat-menyurat antara seorang da’i di Majlis ifta’ di Kerajaan ( Saudi, pent) yaitu ” Beliau adalah Syaikh Sa’d al-Hushain dan tulisan-tulisan beliau di dalam menasihati Jama’ah Tabligh dan orang-orang yang tertipu dengan jama’ah ini sudah beredar. Dan itu adalah sebagai bantahan atas mereka. Karena beliau termasuk da’i-da’i besar yang telah mencapai tujuan yang besar pada jama’ah, dan memungkinkan beliau untuk mengenal Jama’ah Tabligh dengan sebenarnya serta mengungkap sisi-sisi penyimpangan yang fatal pada manhaj jama’ah ini. Beliau ini berdakwa dengan amir mereka In’am al-Hasal. Dalam surat-menyuratnya da’i ini mengkritik amir jama’ah tentang pembai’atannya terhadap beribu-ribu orang ‘ajam ( selain Arab) dan sejumlah pemuda di jazirah Arab atas empat thariqat Shufiyyah, yaitu : al-Jisytiyyah, an-Naqsyabandiyyah, al-Qadiriyyah dan as-Sahrawardiyyah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Adalah amir dakwah serta para pemukanya mempunyai dua muka. Salah satunya, mereka tampilkan muka tersebut untuk penduduk Nejd dan orang yang konsisten dengan sunnah. Sedang yang lain, mereka tampilkan muka tersebut kepada orang yang bergelimang dengan bid’ah dari orang-orang ‘ajam dan penduduk dunia lainnya. Beliau ( Syaikh Sa’id al-Hushain) juga mengingkari amir tersebut tentang pengingkaran sebagian tokoh-tokoh dakwah di dalam akidah mereka, seperti al-Qadhi Abdulqadir dan tulisan rajah-rajahnya yang penuh dengan mantra-mantra. Dan ( beliau) juga mengingkarinya tentang pengkhususan orang-orang Arab dengan kitab Riyadh ash-Shalihin dan pengkhususan orang-orang ‘ajam ( selain Arab) dengan kitab Tablighi Nashshab yang penuh dengan khurafat dan kesyirikan, di antaranya meminta syafaat dari Nabi SAW, dan kisah bahwa Nabi SAW mengeluarkan tangan beliau dan mengucapkan salam kepada Ahmad ar-Rafa’i di hadapan sembilan puluh ribu orang Islam.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kemudian amir jama’ah, In’am al-Hasan, membalas surat beliau dengan pengakuan tertulis tentang diambilnya baiat kaum muslimin atas empat thariqat ini dengan alasan bahwa baiat atas thariqat-thariqat ini sudah sudah merebak dan tersebar di pelosok-pelosok India. Kalau dia tidak membaiat kaum muslimin di sana, niscaya mereka akan membaiat orang lain, sehingga mereka akan terjerumus dengan perbuatan tersebut ke dalam jaring-jaring ahli bid’ah kalangan sufi dan orang-orang zindiq. Dan dia juga beralasan, tatkala membantah pengingkaran dai ini terhadap penyimpangan sebagian tokoh-tokoh dakwah di dalam aqidah mereka dengan perkataan bahwa tidak bisa dipungkiri kalau kebanyakan manusia tatkala bertaubat dan kembali kepada ash-shirath al-mustaqim, pada diri mereka masih ada bekas-bekas pengimpangan di masa lalu. Maka, dengan jawaban tersebut, dia menghendaki taubatnya orang sepantar syaikh-syaikh tersebut – yang merupakan tokoh – dari kesesatan dan penyimpangan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dalam suratnya, dijawab pula pengingkaran terhadap kekhususan kitab Tablighi Nashshab bagi orang ‘ajam ( selain Arab) yang didalamnya penuh dengan khurafat, kesyirikan dan hadits-hadits dha’if. Jawabannya, bahwa sebagian ulama salaf, seirama dengan tinggihnya martabat mereka di dalam masalah hadits, tatkala mereka menyusun kitab tentang fadhail al-a’mal ( amalan-amalan yang utama), mereka memudah-mudahkan (tasahul) dan menyebutkan di dalamnya hadits-hadits dha’if.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dia pun berkelit pula dari maksud mengingkari perkara terbesar yaitu kesyirikan dan khurafat yang terdapat di dalam kitab ini.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">F. Perkara-perkara yang diharamkan menurut jama’ah</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Termasuk prinsip-prinsip jama’ah ( Tabligh, pent) adalah melarang para anggotanya untuk tenggelam dalam masalah-masalah aqidah ( tauhid) atau masalah-masalah fiqh. Karena jama’ah berpendapat bahwa masalah tersebut akan membuka pintu-pintu kejelekan, melarikan kaum muslimin dari jama’ah tersebut dan terkadang menyebabkan terjadinya kendala-kendala di hadapan dakwah. Juga dilarang menuntut ilmu ketika berada di dalam barisannya. Kalau ada seseorang dari anggota menuntut ilmu niscaya mereka akan menghalangi sebagaimana pernah terjadi pada saudara-saudara kita. Demikian pula diantara manhaj mereka adalah tidak mau mengingkari bid’ah dan penyimpangan-penyimpangan yang membuat manusia kacau. Bahkan perkaranya lebi komplek dari itu semua. Mereka, pada dasarnya, tidak memegang prinsip mengingkari kemungkaran dan hanya mencukupkan dengan amar ma’ruf saja.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Perkara-perkara yang dianjurkan menurut jama’ah</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Tasawwuf sangat mendominasi anggota-anggota jama’ah. Sehingga mereka bersamangat untuk ibadah dan dzikr ( walaupu dengan cara membuat bid’ah yang tidak di izinka oleh Allah), melatih diri dengan sedikit makan, ( tapi sebaliknya merekalah yang gemuk-gemuk setelah pulang dari khuruj,pent), berjaga malam dan kurangkan pembicaraan. Merekapun mencurahkan perhatian yang besar terhadap mimpi dan takwilnya. Mimpi tesebut mempunyai pengaruh yang kuat di dalam kehiduppan dan dakwah mereka. Begitu pula mereka mempunyai perhatian terhadap keadaan-keadaan yang terjadi di saat berdakwah dan beribadah. Dan mereka pun mempunyai cerita-cerita aneh tentang masalah tersebut.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Salah seorang da’i mereka, dia seorang yang terkenal di Riyadh, yang giat di dalam dakwah bercerita kepada saya ( penulis buku ini pent), bahwa seseorang dari pengikut-pengikut mereka menceritakan kepadanya tatkala dia sedang berzikir di masjid setelah shalat subuh dalam keadaan duduk dan meletakkan kepalanya di atas kedua lututnya, tiba-tiba tangannya dipegang seseorang seraya berkata ( padahal dia tidak melihatnya) : assalam ‘alaikum. Hal itu berulang beberapa kali. Maka al-akh ( saudara) yang menceritakan kisah ini mengatakan kepadanya Allahu Akbar. Inilah malaikat yang menyalamimu.” Maka aku katakan kepada al-akh da’i ini dan juga kepada yang hadir, barangkali itu adalah syaitan yang ingin memfitnahnya” Lalu saya pun memberi nasehat kepada mereka untuk berhati-hati dari tempat-tempat yang bisa menggelincirkan seperti itu, dan untuk tidak peduli terhadap khayalan yang mereka anggap sebagai karamah. Lihatlah wahai saudaraku, bagaimana seorang ahli tauhid bisa terpengaruh bid’ah-bid’ah yang mungkar semacam ini, padahal masanya masih dekat dengan dakwah tauhid, La haula wala quwwata illa billah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kesalahan-kesalahan Dan Penyimpangan Jama’ah Tabligh Dari Manhaj Syar’i</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kesalahan-kesalahan dan penyimpangan jama’ah Tabligh dari manhaj syar’i, dapat disimpulkan sebagai berikut:</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
1. Jama’ah Tabligh bermanhaj dengan manhaj sufi di dalam masalah aqidah, dakwah dan ibadah-ibadahnya serta pada akhlak para anggota amir dan syaikhnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
2. Pembaiatan yang dilakukan jama’ah Tabligh dan sebagian syaikhnya terhadap orang awam dan sebagaian orang Arab berdasar empat Tharikat sufi yaitu:” al Jisytiyyah, al Qadariyyah, an Naqsabandiyyah, dan as- Sahrawardiyyah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
3. Ketetapan sandaran mereka kepada kitab Tabligh Nashshab, karya Mohammad Zakaria al Kandahlawi, padahal di dalamnya terdapat bid’ah-bid’ah, kesyirikan-kesyirikan berbagai bentuk Tasawwuf. Dan kitab Hayat ash-Shahabah; karya Muhammad Yusuf al-Kandahlawi yang penuh dengan cerita-cerita karut dan hadits-hadits dhaif (lemah) dan maudhu (palsu).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
4. Mereka membatasi Islam hanya pada bagian ibadah-ibadah, dzikir-dzikir, kadang-kadang menambah-nambah dan merekah-rekah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
5. Melalaikan ilmu dan ahlinya ( tak mau belajar ilmu kepada ahlinya) maka itu kita tak pernah melihat ada ulama di kalangan mereka menjadi rujukan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
6. Mereka berdakwah kepada agama Allah dengan tanpa ilmu dan bashirah ( hujah yang jelas).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
7. Mereka banyak berdalil dengan hadits-hadits dhaif dan maudhu yang tiada asal muasalnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
8. Pengelompokan dan menyendiri dengan suatu jama’ah tersendiri yang manhajnya menyelisihi manhaj ahlu as-Sunnah wal jama’ah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
( lihat kitab Waqfaat ma’a Jama’ah at-Tabligh; judul Edisi Indonesia; Peringatan Peting Terhadap Jama’ah Tabligh, penulis Nizar bin Ibrahim al-Jarbu’ Penerjemah; Arif Mufid, Penerbit; Yayasan Al-Madinah jln Slamet Riyadi 327 Makamhaji Surakarta 57161, cetakan pertama : Rabi’ul Tsani 1419H Agustus 1998M.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Fatwa Lajnah Daimah ( Lembaga tetap) tentang Jama’ah Tabligh, no, Fatwa; 17776, tertanggal 18/3/1416H. Seorang penanya ( Mohammad Khalid al Habsi bertanya kepada Syaikh Ibnu Baz, ada empat soalan: ”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1. Membuat lingkaran di dalam masjid setiap dua orang</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2. Ber i’tikaf pada setiap hari kamis dalam bentuk terus menerus</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
3. Membatasi hari untuk khuruj, 3, hari, 7 hari, 1, bulan, 40, hari setiap tahun, dan 4 bulan se umur hidup</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">4. Selalu berdo’a berjama’ah setiap setelah bayan</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Bagaimana wahai Syaikh yang mulia!</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Beliau menjawab</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Apa yang telah anda sebutkan dari perbuatan jama’ah ini ( Jama’ah Tabligh) seluruhnya adalah bid’ah, maka tidak boleh ikut serta sama mereka sampai mereka berpegang teguh dengan manhaj Kitab dan Sunnah serta meninggalkan bid’ah-bid’ah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tertanda : Ketua Lajnah Abdul Aziz bin Abd bin Baz</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></strong><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Anggota : Abdul Aziz bin Abdullah Ali Syeikh</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">: Shalih bin Fauzan al Fauzan</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">: Bakr bin Abdullah Abu Zaid</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Ditulis oleh Rabi’bin Hadi Al Madkhali pada 29 Muharram 1421H.</div>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-39924444076457794602016-01-21T19:48:00.000-08:002016-01-21T19:48:09.285-08:00SYARAT SAH SHALAT<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">SYARAT-SYARAT SAHNYA SHALAT</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Oleh</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Agar shalat menjadi sah, disyaratkan hal-hal berikut:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">A. Mengetahui Masuknya Waktu</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Berdasarkan firman Allah:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“... Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” [An-Nissa': 103].</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Tidak sah shalat yang dikerjakan sebelum masuknya waktu ataupun setelah keluarnya waktu kecuali ada halangan.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">B. Suci dari Hadats Besar dan Kecil</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Berdasarkan firman Allah:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا </span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah...” [Al-Maa-idah: 6].</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dan hadits Ibnu 'Umar, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">لاَ يَقْبَلُ اللهُ صَلاَةً بِغَيْرِ طَهُوْرٍ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Allah tidak menerima shalat (yang dikerjakan) tanpa bersuci." [1]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">C. Kesucian Baju, Badan, dan Tempat yang Digunakan Untuk Shalat</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dalil bagi disyaratkannya kesucian baju adalah firman Allah:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Dan Pakaianmu bersihkanlah.” [Al-Muddatstsir: 4].</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ، فَلْيُقَلِّبْ نَعْلَيْهِ، وَلِيَنْظُرْ فِيْهِمَا فَإِنْ رَأَى خَبَثًا، فَلْيَمْسَحْهُ بِاْلأَرْضِ ثُمَّ لِيُصَلِّ فِيْهِمَا.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Jika salah seorang di antara kalian mendatangi masjid, maka hendaklah ia membalik sandal dan melihatnya. Jika ia melihat najis, maka hendaklah ia menggosokkannya dengan tanah. Kemudian hendaklah ia shalat dengannya."[2]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Adapun dalil bagi disyaratkannya kesucian badan adalah sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada 'Ali. Dia menanyai beliau tentang madzi dan berkata:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">تَوَضَّأْ وَاغْسِلْ ذَكَرَكَ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Wudhu' dan basuhlah kemaluanmu." [3]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Beliau berkata pada wanita yang istihadhah:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">اِغْسِلِيْ عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّيْ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Basuhlah darah itu darimu dan shalatlah." [4]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Adapun dalil bagi sucinya tempat adalah sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada para Sahabatnya di saat seorang Badui kencing di dalam masjid:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">أَرِيْقُوْا عَلى بَوْلِهِ سَجْلاً مِنْ مَاءٍ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Siramlah air kencingnya dengan air satu ember.” [5]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Catatan:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Barangsiapa telah shalat dan dia tidak tahu kalau dia terkena najis, maka shalatnya sah dan tidak wajib mengulang. Jika dia mengetahuinya ketika shalat, maka jika memungkinkan untuk menghilangkannya -seperti di sandal, atau pakaian yang lebih dari untuk menutup aurat- maka dia harus melepaskannya dan menyempurnakan shalatnya. Jika tidak memungkinkan untuk itu, maka dia tetap melanjutkan shalatnya dan tidak wajib mengulang.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Berdasarkan hadits Abu Sa'id: “Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat lalu melepaskan kedua sandalnya. Maka orang-orang pun turut melepas sandal-sandal mereka. Ketika selesai, beliau membalikkan badan dan berkata, 'Kenapa kalian melepas sandal kalian?' Mereka menjawab, 'Kami melihat Anda melepasnya, maka kami pun melepasnya.' Beliau berkata, 'Sesungguhnya Jibril datang kepadaku dan mengatakan bahwa pada kedua sandalku terdapat najis. Jika salah seorang di antara kalian mendatangi masjid, maka hendaklah membalik sandalnya dan melihatnya. Jika dia melihat najis, hendaklah ia gosokkan ke tanah. Kemudian hendaklah ia shalat dengannya.'”[6]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">D. Menutup Aurat</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Berdasarkan firman Allah:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid...” [Al-A'raaf: 31].</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Yaitu, tutupilah aurat kalian. Karena mereka dulu thawaf di Baitullah dengan telanjang.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Juga sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">لاَ يَقْبَلُ الله صَلاَةَ حَائِضٍ إِلاَّ بِحِمَارٍ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Allah tidak menerima shalat wanita yang sudah haidh (baligh) kecuali dengan mengenakan penutup kepala (jilbab).” [7]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Aurat laki-laki antara pusar dan lutut. Sebagaimana dalam hadits ‘Amr bin Syu'aib Radhiyallahu anhum, dari ayahnya, dari kakeknya, secara marfu’:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">مَا بَيْنَ السُّرَّةِ وَالرُّكْبَةِ عَوْرَةٌ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Antara pusar dan lutut adalah aurat.” [8]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dari Jarhad al-Aslami, ia berkata, “Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lewat ketika aku mengenakan kain yang tersingkap hingga pahaku terlihat. Beliau bersabda:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">غَطِّ فَخِذَكَ فَإِنَّ الْفَخِذَ عَوْرَةٌ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Tutuplah pahamu. Karena sesungguhnya paha adalah aurat." [9]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Sedangkan bagi wanita, maka seluruh tubuhnya adalah aurat kecuali wajah dan kedua telapak tangannya dalam shalat.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Wanita adalah aurat.” [10]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Juga sabda beliau:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">لاَ يَقْبَلُ الله صَلاَةَ حَائِضٍ إِلاَّ بِحِمَارٍ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Allah tidak menerima shalat wanita yang sudah pernah haidh (baligh) kecuali dengan mengenakan kain penutup." [11]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">E. Menghadap ke Kiblat</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Berdasarkan firman Allah Ta’ala: </span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“... maka palingkanlah wajahmu ke Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya...” [Al-Baqarah: 150].</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Juga sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap orang yang buruk dalam shalatnya:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَأَسْبِعِ الْوُضُوْءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلِ الْقِبْلَةَ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Jika engkau hendak shalat, maka berwudhu'lah dengan sempurna. Kemudian menghadaplah ke Kiblat...” [12]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Boleh (shalat) dengan tidak menghadap ke Kiblat ketika dalam keadaan takut yang sangat dan ketika shalat sunnat di atas kendaraan sewaktu dalam perjalanan.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Allah berfirman:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا أَوْ رُكْبَانًا</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan...” [Al-Baqarah: 239].</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma berkata, “Menghadap ke Kiblat atau tidak menghadap ke sana.”</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Nafi' berkata, “Menurutku, tidaklah Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma menyebutkan hal itu melainkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.” [13]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Dulu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di atas kendaraannya menghadap ke arah mana saja dan shalat Witir di atasnya. Namun, beliau tidak shalat wajib di atasnya.” [14]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Catatan:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Barangsiapa berusaha mencari arah Kiblat lalu ia shalat menghadap ke arah yang disangka olehnya sebagai arah Kiblat, namun ternyata salah, maka dia tidak wajib mengulang.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dari 'Amir bin Rabi’ah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan di suatu malam yang gelap dan kami tidak mengetahui arah Kiblat. Lalu tiap-tiap orang dari kami shalat menurut arahnya masing-masing. Ketika tiba waktu pagi, kami ceritakan hal itu pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu turunlah ayat:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“... maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah...” [Al-Baqarah: 115].”[15]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">F. Niat</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Hendaklah orang yang ingin shalat meniatkan dan menentukan shalat yang hendak ia kerjakan dengan hatinya, misalnya seperti (meniatkan) shalat Zhuhur, ‘Ashar, atau shalat sunnahnya [16]. Tidak disyari’atkan mengucapkannya karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mengucapkannya. Jika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri untuk shalat, beliau mengucapan, “Allaahu Akbar,” dan tidak mengucapkan apa pun sebelumnya. Sebelumnya beliau tidak melafazhkan niat sama sekali, dan tidak pula mengucapkan, “Aku shalat untuk Allah, shalat ini, menghadap Kiblat, empat raka’at, sebagai imam atau makmum.” Tidak juga mengucapkan, “Tunai atau qadha'...” </span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Ini semua adalah bid'ah. Tidak seorang pun meriwayatkannya dengan sanad shahih atau dha'if, musnad atau pun mursal. Tidak satu lafazh pun. Tidak dari salah seorang Sahabat beliau, dan tidak pula dianggap baik oleh Tabi’in, ataupun Imam yang empat. [17]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">[Disalin dari kitab Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz, Penulis Syaikh Abdul Azhim bin Badawai al-Khalafi, Edisi Indonesia Panduan Fiqih Lengkap, Penerjemah Team Tashfiyah LIPIA - Jakarta, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir, Cetakan Pertama Ramadhan 1428 - September 2007M]</span>Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-9753123648365695812016-01-21T19:45:00.002-08:002016-01-21T19:45:47.811-08:00RUKUN SHALAT<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">TATA CARA SHALAT</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Oleh</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">A. Rukun-Rukun Shalat</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Shalat memiliki beberapa kewajiban dan rukun yang hakekat shalat itu tersusun darinya. Sehingga, jika satu rukun saja tertinggal, maka shalat tersebut tidak terealisir dan secara hukum tidak di-anggap (batal). Berikut adalah rukun-rukunnya:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">1. Takbiratul ihram</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dari 'Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">مِفْتَـاحُ الصَّلاَةِ الطَّهُوْرُ، وَتَحْرِيْمُهَـا التَّكْبِيْرُ، وَالتَّحْلِيْلُهَا التَّسْلِيْمُ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Kunci shalat adalah bersuci. Pengharamnya adalah takbir dan penghalalnya adalah salam."[1]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata pada orang yang buruk shalatnya:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Jika engkau hendak shalat, maka bertakbirlah." [2]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">2. Berdiri bagi yang mampu saat mengerjakan shalat wajib</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Allah berfirman:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“... Dan berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.” [Al-Baqarah: 238]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Adalah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat sambil berdiri. Beliau juga menyuruh 'Imran bin Hushain untuk mengerjakan yang demikian. Beliau berkata kepadanya:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">صَلِّ قَـائِمًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Shalatlah sambil berdiri. Jika engkau tidak bisa, maka (shalatlah) sambil duduk. Jika tidak bisa, maka (shalatlah) dengan (tidur) miring (yaitu di atas tubuh bagian kanan dengan wajah menghadap kiblat.-ed." [3]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">3. Membaca al-Faatihah pada setiap raka'at</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dari 'Ubadah bin ash-Shamit Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بَفَاتِحَةِ الْكِتَابِ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Tidak (sah) shalat orang yang tidak membaca fatihatul kitab (al-Faatihah)."[4]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh orang yang buruk shalatnya untuk membacanya kemudian berkata, "Kemudian lakukanlah yang seperti itu pada seluruh shalatmu." [5]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">4, 5. Ruku' secara thuma'ninah (tenang)</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Berdasarkan firman Allah Ta'ala:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabb-mu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” [Al-Hajj: 77]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Juga sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada orang yang buruk shalatnya:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَعِنَّ رَاكِعًا.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Kemudian ruku'lah hingga kau merasa tenang dalam ruku'mu." [6]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">6, 7. Berdiri tegak setelah ruku' sambil thuma'ninah di dalamnya</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dari Abu Mas'ud al-Anshari Radhiyallahu anhuma. Dia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak diganjar shalat seseorang yang tidak menegakkan punggungnya dalam ruku' dan sujud." [7]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Beliau juga berkata kepada orang yang buruk shalatnya:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Kemudian bangkitlah hingga kau tegak berdiri." [8]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">8, 9. Sujud dan thuma'ninah di dalamnya</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Berdasarkan firman Allah:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu...” [Al-Hajj: 77]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Juga sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap orang yang buruk shalatnya, "Kemudian bersujudlah hingga engkau thuma’ninah dalam sujudmu. Lalu bangkitlah hingga engkau thuma’ninah dalam dudukmu. Lantas bersujudlah hingga engkau thuma’ninah dalam sujudmu." [9]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Anggota sujud:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dari Ibnu 'Abbas, dia mengatakan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظَمٍ: عَلَى الْجَبْهَةِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ، وَالْيَدَيْنِ وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Aku diperintah untuk bersujud di atas tujuh tulang: di atas dahi, -sambil menunjuk ke hidungnya-, kedua tangan, kedua lutut, serta ujung jari-jemari kedua kaki." [10]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Juga dari Ibnu 'Abbas, dia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لاَ يُصِيْبُ أَنْفَهُ مِنَ اْلأَرْضِ مَا يُصِيْبُ الْجَبِيْنَ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Tidak (sempurna) shalat orang yang tidak menempelkan hidungnya ke tanah sebagaimana menempelkan dahinya." [11]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">10, 11. Duduk di antara dua sujud serta thuma'ninah padanya</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, "Tidak diganjar shalat seseorang yang tidak menegakkan (meluruskan) punggungnya dalam ruku' dan sujud."</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Juga berdasarkan perintah beliau pada orang yang buruk shalatnya agar melakukan hal ini, sebagaimana telah dibicarakan dalam pembahasan sujud.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">12. Tasyahhud akhir</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu, dia berkata, "Sebelum diwajibkan tasyahhud, dulu kami mengucapkan:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"اَلسَّلاَمُ عَلَـى اللهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَـى جِبْرِيْلَ وَمِيْكَـائِيْلَ،" فَقَـالَ رَسُـوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ تَقُوْلُوْا هكَذَا، وَلكِنْ قُوْلُوْا: اَلتَّحِيَّاتُ للهِ...</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Semoga kesejahteraan terlimpahkan atas Allah. Semoga kesejahteraan terlimpahkan atas Jibril dan Mikail." Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Janganlah kalian mengucapkan seperti itu. Tapi ucapkanlah, 'Segala penghormatan... [12]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Catatan:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Riwayat paling shahih tentang tasyahhud adalah riwayat Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhuma, dia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajariku tasyahhud secara langsung sebagaimana mengajariku surat al-Qur-an.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"التَّحِيَّاتُ للهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ."</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Segala penghormatan hanya bagi Allah. Begitupula seluruh pengagungan dan kebaikan. Semoga kesejahteraan terlimpahkan atas engkau, wahai Nabi. Begitu pula kasih sayang Allah dan berkahNya. Mudah-mudahan kesejahteraan tercurahkan atas kita semua dan para hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya."[13]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Catatan lain:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Sabda beliau:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"اََلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ."</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Semoga kesejahteraan terlimpahkan atas engkau, wahai Nabi. Begitupula kasih sayang Allah dan barakah-Nya." </span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Al-Hafizh berkata dalam al-Fat-h (II/314), "Terdapat pada sejumlah jalur hadits Ibnu Mas'ud Radhiyallahu ini adanya konsekuensi perbedaan antara zaman beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam (dan kita) sehingga (pada waktu itu) diucapkan dengan lafazh kalimat langsung. Adapun (zaman) selanjutnya, maka diucapkan dengan lafazh tidak langsung. Dalam kitab "al-'Isti'dzan" pada Shahiih al-Bukhari dari jalur Abu Ma’mar, dari Ibnu Mas'ud. Setelah menyebutkan hadits tasyahhud dia berkata, "Beliau (masih) berada di antara kami. Ketika beliau meninggal, kami mengucapkan: “اَلسَّلاَمُ، يَعْنِيْ عَلىَ النَّبِيِّ (semoga kesejahteraan terlimpahkan, -maksudnya- atas Nabi), maksudnya kepada Nabi." Seperti itulah disebutkan dalam al-Bukhari. Abu 'Awwanah juga mengeluarkannya dalam kitab Shahiihnya. Begitu pula as-Siraj, al-Jauzaqi, Abu Nu'aim al-Ashbahani, dan al-Baihaqi dari berbagai jalur menuju Abu Nu'aim guru al-Bukhari. Di situ disebutkan dengan lafazh, "Ketika beliau meninggal, kami mengucapkan "اَلسَّلاَمُ عَلَى النَّبِيِّ" tanpa lafazh: يعنى (maksudnya). Begitupula riwayat Abu Bakr bin Abi Syaibah dari Abu Nu'aim.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">As-Subki berkata dalam Syarh al-Minhaaj setelah menyebutkan riwayat ini dari jalur Abu 'Awwanah secara sendiri, "Jika benar ini dari Sahabat, maka menunjukkan bahwa kalimat langsung dalam salam setelah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak wajib. Maka dikatakan: “اَلسَّلاَمُ عَلَى النَّبِيِّ”. Saya berkata (al-Hafizh), “Riwayat tersebut shahih tidak diragukan lagi. Saya telah menemukan jalur lain yang menguatkan. 'Abdurrazzaq berkata, "Ibnu Juraij memberitahu kami, dia berkata, 'Atha’ memberitahuku bahwa dulu semasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam masih hidup para Sahabat mengucapkan: “اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَـا النَّبِيُّ”. Ketika beliau sudah meninggal, mereka mengatakan: “اَلسَّلاَمُ عَلَى النَّبِيِّ”. Ini adalah sanad yang shahih.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Al-Albani berkata dalam Shifatush Shalaah (hal. 126), "Itu pasti berdasarkan petunjuk langsung dari beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Hal ini juga diperkuat oleh riwayat 'Aisyah Radhiyallahu anhuma yang menyatakan bahwa dia mengajari mereka tasyahhud dalam shalat: “اَلسَّلاَمُ عَلَى النَّبِيِّ” diriwayatkan as-Siraj dalam Musnadnya (II/1/9) dan Mukhallash dalam al-Fawaa-id (I/54/11) dengan dua sanad yang shahih dari ‘Aisyah.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">13. Shalawat atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam setelah tasyahhud akhir</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Berdasarkan hadits Fadhalah bin 'Ubaid al-Anshari: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki yang sedang shalat. Dia tidak memuji dan mengagungkan Allah. Tidak pula bershalawat atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia lalu pergi. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lantas berkata, "Orang ini terlalu tergesa-gesa." Kemudian beliau memanggilnya lalu berkata kepadanya dan kepada selainnya, "Jika salah seorang di antara kalian shalat, hendaklah ia memulai dengan sanjungan dan pujian pada Rabb-nya lalu bershalawat atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Setelah itu dia boleh berdo’a sesuka hatinya." [14]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu, dia berkata, "Seorang laki-laki datang dan duduk di depan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, sedangkan kami berada di sisi beliau. lalu dia berkata, "Wahai Rasulullah, adapun mengucap salam atas engkau, maka kami sudah tahu. Lalu bagaimanakah kami bershalawat atas engkau jika kami bershalawat atas engkau dalam shalat-shalat kami? Semoga Allah mencurahkan keselamatan-Nya atas engkau?" Dia (Ibnu Mas’ud) berkata, "Beliau terdiam hingga kami berharap laki-laki itu tak pernah menanyainya (seperti itu)." Beliau kemudian berkata, "Jika kalian bershalawat atasku, maka ucapkanlah: </span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ اَلنَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ..."</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad, Nabi yang buta huruf, serta kepada keluarga Muhammad...” [15]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Catatan:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Kalimat shalawat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang terbaik adalah yang diriwayatkan Ka'b bin 'Ujrah, dia mengatakan bahwa kami berkata, "Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui atau mengenal bagaimana mengucap salam atas engkau. Lalu bagaimana dengan shalawatnya?" beliau berkata, "Ucapkanlah: </span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ."</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad, dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung. Serta berilah berkah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji dan Mahaagung.” [16]</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">14. Salam</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">مِفْتَـاحُ الصَّلاَةِ الطَّهُوْرُ، وَالتَّحْرِيْمُهَا التَّكْبِيْرُ، وَالتَّحْلِيْلُهَا التَّسْلِيْمُ.</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Kunci shalat adalah bersuci. Pengharamnya adalah takbir dan penghalalnya adalah salam."[17] </span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">[Disalin dari kitab Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz, Penulis Syaikh Abdul Azhim bin Badawai al-Khalafi, Edisi Indonesia Panduan Fiqih Lengkap, Penerjemah Team Tashfiyah LIPIA - Jakarta, Penerbit Pustaka Ibnu Katsi</span>Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-86867161834463606262015-12-17T20:09:00.000-08:002015-12-17T20:09:03.038-08:00ZINA<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">كُـتِبَ عَلَـى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبُـهُ مِنَ الـِزّنَا مُدْرِكٌ ذٰلِكَ لَا مَـحَالَـةَ : فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُـمَـا النَّظَرُ ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُـمَـا الْاِسْتِمَـاعُ ، وَالـِلّسَانُ زِنَاهُ الْـكَلَامُ ، وَالْيَـدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْـخُطَى ، وَالْقَلْبُ يَـهْوَى وَيَتَمَنَّى ، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَ يُـكَـذِّبُـهُ</span><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Telah ditentukan atas anak Adam (manusia) bagian zinanya yang tidak dapat dihindarinya : Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah berbicara, zina tangan adalah dengan meraba atau memegang (wanita yang bukan mahram, Pen.), zina kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah menginginkan dan berangan-angan, lalu semua itu dibenarkan (direalisasikan) atau didustakan (tidak direalisasikan) oleh kemaluannya.</span>Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-4397941342046312392015-12-09T21:36:00.000-08:002015-12-09T21:37:21.297-08:00KESESATAN IDEOLOGI ISIS (ISLAMIC STATE OF IRAQ & SHAM)<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Oleh</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra. MA</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">PENDAHULUAN</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam buat nabi kita yang mulia Muhammad Shalallahu’ alaihi wa sallam beserta keluarga dan para sahabat beliau. Berangkat dari rasa ingin saling menasehati sesama Muslim, kami meluangkan waktu untuk membahas salah satu topik aktual dewasa ini. Yaitu tentang Daulah Islamiyah Iraq dan Syam (داعش) yang lebih popular dengan ISIS (Islamis State of Iraq and Sham). Jika kita amati isu ISIS telah menjadi polemik baru di tengah-tengah masyarakat. Adanya pro dan kontra terhadap sesuatu yang baru muncul itu hal yang biasa. Akan tetapi suatu hal yang tidak bisa diterima dan dibenarkan sama sekali adalah memanfaatkan isu ISIS untuk menolak Islam dari jarak jauh dan dekat, lalu dikait-kaitkan dengan dakwah Ahlus Sunnah yang sedang bersemi di bumi nusantara ini. Dengan kata lain: memancing di air keruh…</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Semoga tulisan sederhana ini dapat menggambarkan siapa sebanarnya ISIS? dan bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap ISIS? Selamat membaca dan semoga bermanfaat</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">SEJARAH KELAHIRAN ISIS</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Gerakan ISIS bermula dari dibentuknya “Jamaah Tauhid dan Jihad” di Irak pada tahun 2004 oleh Abu Mush’ab Zarqawi. Kemudian pada waktu yang bersamaan Zarqawi menyatakan pembai’atannya terhadap pimpinan tertinggi al-Qaeda Usamah bin Ladin, dengan demikian ia langsung menjadi perwakilan resmi al-Qaeda di Irak. Ketika Amerika menjajah Irak pasukan Zarqawi sangat agresif dalam menentang penjajahan tersebut. Hal ini menyebabkan banyak pejuang Irak yang bergabung dengan pasukan Zarqawi. Meskipun secara idiologi mereka berbeda, akan tetapi kondisi perang menyebabkan mereka untuk bergabung dengan segala kekuatan dalam melawan penjajahan Amerika terhadap rakyat Irak. Dengan berlalunya waktu pengaruh Zarqawi semakin kuat di tengah-tengah para pejuang Irak dan jumlah pasukannya semakin bertambah dan membesar.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Pada tahun 2006 Zarqawi mengumumkan melalui sebuah rekaman tentang pembentukan “Majlis Syura Mujahidin” yang diketuai oleh Abdullah Rasyid al-Baghdadi. Tujuan dari pembentukan “Majlis Syura Mujahidin” ini adalah untuk mengantisipasi perpecahan dikemudian hari antara berbagai kelompok pejuang yang tersebar di berbagai pelosok daerah Irak. Namun sebulan setelah pernyataannya tersebut Zarqawi terbunuh, lalu posisinya digantikan oleh salah seorang tokoh al-Qaeda yang bernama Abu Hamzah al-Muhajir.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Kemudian pada akhir tahun 2006 sebagian besar pasukan “Majlis Syura Mujahidin” berhasil mengambil sebuah keputusan bersama untuk mendirikan Negara Islam Irak di bawah pimpinan Abu Umar al-Baghdadi.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Lalu pada tanggal 19 April 2010 pasukan Amerika mengadakan penyerangan udara besar-besaran terhadap salah satu daerah Irak yang bernama Tsar-tsar. Sehingga terjadilah pertempuran sengit antara pasukan pejuang Irak dengan penjajah Amerika. Satu minggu setelah pertempuran tersebut pasukan al-Qaeda memberikan pernyataan melalui internet bahwa Abu Umar al-Baghdadi (Pimpinan Negara Islam Irak) dan Abu Hamzah al-Muhajir (Pimpinan Majlis Syura Mujahidin) telah terbunuh dalam pertempuran tersebut di kediaman mereka. Sekitar sepuluh hari berselang dari meninggalnya kedua orang tersebut diadakanlah rapat Majlis Syura Negara Islam Irak. Dalam rapat Majlis Syura tersebut terpilihlah Abu Bakar al-Baghdadi sebagai pengganti Abu Umar al-Baghdadi menjadi Pimpinan Negara Islam Irak.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Abu Bakar al-Baghdadi, bernama asli Ibrahim bin ‘Awad bin Ibrahim al-Badri lahir disalah satu distrik di Irak yang bernama Samura’ pada tahun 1971. Ia adalah alumni S3 Universitas Islam Baghdad yang berprofesi sebagai pengajar/ dosen. Saat Amerika menjajah Irak Abu Bakar al-Baghdadi bangkit ikut berjuang bersama rakyat Irak di Samura’, seketika itu ia hanya memimpin sebuah pleton kecil. Kemudian ia berkerjasama dengan beberapa orang yang terindikasi memiliki ideologi teroris untuk membentuk sebuah pasukan perang tersendiri. Saat Zarqawi mengumumkan pembentukan “Majlis Syura Mujahidin” tahun 2006 ia termasuk diantara pimpinan pasukan mujahidin yang bergabung kedalamnya. Saat itu ia ditunjuk sebagai anggota Majlis Syura sekaligus menduduki posisi untuk menangani bagian pembentukan dan pengaturan urusan kesyariatan dalam “Majlis Syura Mujahidin”. Pada akhirnya ia menjadi orang kepercayaan Abu Umar al-Baghdadi dan ditunjuk sebagai penggantinya oleh Abu Umar al-Baghdadi sebagai pimpinan Negara Islam Irak setelahnya. Inilah sekilas kronologi terpilihnya Abu Bakar al-Baghdadi sebagai pimpinan Negara Islam Irak yang kemudian setelah meluaskan sayapnya ke Suriah dan mengklaim daerah-daerah yang sudah dibebaskan oleh para mujahidin lain dari kekuasan Bashar Asad dan menamakan kekuasaanya dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) pada tanggal 9 April 2013.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">KRONOLOGI BERDIRINYA ISIS</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Setelah terjadinya perperangan di Suriah pada tahun 2011 antara tentara Bashar Asad dengan pasukan penentang penguasa, sebagian kelompok-kelompok mujahidin di Irak ikut bergabung membantu pasukan penentang penguasa. Pada awal tahun 2014 pasukan penentang penguasa berhasil menguasai sebagian besar dari wilayah Suriah, terutama perbatasan antara Suriah dan Irak. Di antara pasukan yang membantu perjuangan Rakyat Suriah melawan pemerintahan Bashar Asad adalah pasukan Jabhah Nushrah yang merupakan perwakilan al-Qaeda untuk wilayah Syam di bawah pimpinan Abu Muhammad al-Faatih dan lebih populer dengan panggilan al-Jaulani. Diantara tokoh al-Qaeda yang loyal dengan pasukan Jabhah Nushrah adalah Aiman Zawahiri, Abu Qotadah al-Falistini dan Abu Muhammad al-Maqdisi.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Pada tanggal 9 April 2013 Abu Bakar al-Baghdadi mengumumkan melalui sebuah rekaman bahwa pasukan Jabhah Nushrah adalah bagian dari Negara Islam Irak. Dan ia mengganti penyebutan Jabhah Nushrah dengan nama Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Selang beberapa hari setelah itu Abu Muhammad al-Jaulani sebagai pimpinan Jabhah Nushrah menjawab pernyataan Abu Bakar al-Baghdadi dalam sebuah rekaman pula. Dalam rekaman tersebut ia menjelaskan tentang hubungan antara Negara Islam Irak dengan Jabhah Nushrah. Kemudian ia menyatakan penolakan keinginan Abu Bakar al-Baghdadi untuk menggabungkan Jabhah Nushrah kedalam Negara Islam Irak yang dipimpin al-Baghdadi. Setelah itu ia manyatakan pembai’atannya terhadap pasukan al-Qaeda di Afganistan. Selang beberapa hari setelah itu pimpinan al-Qaeda yang lainnya mendukung pernyataan penolakan terhadap pernyataan Abu Bakar al-Baghdadi. Secara tegas Aiman Zawahiri sekitar bulan November 2013 menyatakan bahwa ISIS bukan bagian dari al-Qaeda dan al-Qaeda berlepas diri dari ISIS yang kejam dan bengis terhadap sesama muslim. Bahkan para tokoh al-Qaeda di berbagai Negara menyebut bahwa ISIS adalah kaum Khawarij kotemporer karena sangat ekstrim terhadap orang Islam di luar kelompok mereka, dengan sebutan murtad. Mereka melakukan aksi-aksi kekerasan yang sangat naif terhadap rakyat sipil dan pasukan mujahidin lain, baik di Irak maupun di Suriah.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Pada awalnya Abu Bakar al-Baghdadi hanya ditugaskan untuk pembebasan Irak, adapun Suriah sudah dibawah kendali pimpinan al-Qaeda Syam. Alasan lain adalah akan terjadinya kekacauan antara sesama kelompok mujahidin yang sedang berjihad dilapangan tempur bila ada pengklaiman pendirian negara, karena hal ini perlu dibicarakan dengan seluruh elemen yang berjuang dalam pembebasan Suriah. Sejaki saat itu mulailah terjadi gesekan antara ISIS dengan pasukan-pasukan lain yang sedang berjuang melawan pasukan Bashar Asad di Suriah. Hari demi hari ISIS semakin menunjukkan kebiadabannya baik terhadap mujahidin lain yang diluar pasukan mereka maupun terhadap rakyat sipil yang tidak berdosa. Mereka meledakkan pos-pos mujahidin dan tempat-tempat pengungsian dengan bom mobil.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Bahkan mereka menghadang konvoi bantuan makanan dan kesehatan di tengah perjalanan yang disalurkan oleh relawan kemanusian dari berbagai Negara Muslim di dunia untuk rakyat Suriah yang sedang berada di pengungsian. Lalu bantuan bahan makanan dan kesehatan tersebut mereka rampas, bahkan sebahagian dari tim relawan yang membawa bantuan tersebut ada yang mereka siksa atau mereka bunuh.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Pada tanggal 29 Juni 2014, juru bicara ISIS memaklumatkan Abu Bakar al-Baghdadi sebagai Khalifah Muslimin dan penyebutan Negara dirubah dari ISIS menjadi Negara Islam. Dari sinilah ISIS melihat setiap orang yang enggan untuk membai’at Abu Bakar al-Baghdadi adalah kafir karena telah menentang penegakan Negara Islam dan penerapan syariat Islam. Dan mereka melihat memerangi dan membunuh kaum murtad didahulukan dari memerangi orang kafir asli. Sehingga tidak sedikit kaum muslimin yang mereka bunuh, baik dari kalangan mujahidin, maupun rakyat sipil dari wanita dan anak-anak dengan cara yang amat keji dan kejam. Perbuatan biadab tersebut mereka sebarkan melalui internet. Tujuan mereka memperlihatkan kekejian tersebut adalah sebagai ancaman dan untuk membuat ketakutan bagi orang yang enggan menerima keputusan mereka. Semenjak diprolamirkan berdirinya ISIS, semenjak itu pula terjadi pembunuhan dan pembantaian terhadap sesama muslim dan terhadap jiwa-jiwa tidak berdosa baik di Irak maupun di Suriah.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">KESESATAN IDEOLOGI ISIS</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Berikut ini, kami sebutkan beberapa kesesatan ISIS yang paling fatal yang persis sama dengan sifat-siafat golongan Khawarij yang dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, diantara adalah:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">1. Pertama : Mengklaim Bahwa Pimpinan Mereka Adalah Sebagai Khalifah Yang Wajib Dibaiat Dan Ditaati Oleh Setiap Muslim.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Semenjak kemunculan Khawarij dalam sejarah Islam mereka selalu mengklaim bahwa pemimpin mereka adalah pemimpin yang sah dan mutlak untuk ditaati. Karena menurut mereka seorang pemimpin harus terlepas dari dosa-dosa besar. Bila seorang pemimpin terjatuh kedalam dosa besar maka menurut mereka pemimpin tersebut wajib diganti. Bahkan harus dibunuh karena ia telah kafir dengan dosa tersebut, kecuali taubat dan menyatakan keislamannya kembali. Oleh sebab itu sejak dulu negara Khawarij tidak pernah stabil dan bertahan lama. Selama pemimpin mereka manusia, maka ia sangat berpeluang untuk jatuh kedalam dosa. Sangat sulit dan tidak akan pernah ada pemimpin yang bebas dari dosa.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Klaim seorang penguasa bahwa dirinya sebagai Khalifah umat Islam sudah sering terjadi dalam sepanjang sejarah umat Islam setelah umat Islam mengalami kemunduran dalam kekuatan politik sejak masa Dinasti Umawiyah, Abassiyah sampai Dinasti Utsmaniyah. Bahkan tidak sedikit pula diantara mereka yang mengaku sebagai Imam Mahdi akhir zaman. Terakhir peristiwa klaim tesebut dilakukan oleh kelompok Juhaiman di kota Makkah pada tahun 1979[1]. Peristiwa-peristiwa tersebut telah memakan korban yang cukup banyak dari kalangan kaum muslimin. </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Hal yang melatarbelakangi peristiwa-peristiwa serupa biasanya dimulai dari proses pembelajaran agama yang jauh dari bimbingan para Ulama. Terutama dalam memahami dalil-dalil yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di akhir zaman. Kemudian ditambah lagi oleh kondisi umat yang memprihatinkan, membuat sebagian orang ingin menjadi pahlawan di siang bolong. Dan sebab yang lebih dominan adalah kecintaan terhadap kekuasaan. Sebagian orang ada yang menjadikan dalil agama demi mencapai tujuan hawa nafsunya. Maka Abu Bakar al-Bagdadi bukanlah orang pertama yang mengaku dirinya sebagai Khalifah dalam sejarah Islam. Bahkan di antara mereka yang mengaku sebagai Khalifah terdapat orang jauh lebih baik kepribadiannya dari Abu Bakar al-Baghdadi. Akan tetapi pengakuan mereka tersebut berlaku pada wilayah yang mereka kuasai semata. Disebut khalifah karena ia pengganti penguasa sebelumnya, bukan dalam artian khalifah sebagai penguasa umat Islam di seluruh penjuru dunia[2].</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Maka khalifah dalam pengertian tersebut, bisa disamakan pada setiap pemimpin muslim yang memimpin kaum Muslimin di wilayah negara manapun.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Syaikh Muhamad Mubarakfuri rahimahullah menjelaskan bahwa pada abad ke 5H banyak sekali penguasa yang menyebut dirinya khalifah. Di Andalus ada lima orang, masing-masing menyebut dirinya khalifah dan termasuk pula penguasa Mesir dan Dinasti Abassiyah di Baghdad, sampai yang mengaku khalifah di berbagai penjuru dunia dari kalangan Alawiyah dan Khawarij. Hal inilah yang dimaksud oleh sabda Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam: “Akan terdapat khalifah-khalifah yang banyak jumlahnya[3].[HR. Muslim].</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Hal yang senada juga dijelaskan Imam Nawawi rahimahullah dalam kitabnya “Syarah Shahih Muslim”[4].</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Adapun Khilafah dalam artian melindungi segenap umat Islam di seluruh pelosok sedunia, telah dijelaskan oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi was salam bahwa pemerintahan yang berbentuk kekhalifahan seperti ini hanya berlangsung selama 30 tahun setelah beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat. Kemudian setelah itu bentuk pemerintahan akan berubah menjadi kerajaan.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Rasulullah Shalallahu’alaihi was salam bersabda:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">الْخِلَافَةُ فِيْ أُمَّتِيْ ثَلَاثُوْنَ سَنَةً ثُمَّ مُلْكٌ بَعْدَ ذَلِكَ</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">“Kekhilafahan di tengah umatku selama tiga puluh tahun, kemudian setelah itu berupa kerajaan”[5].</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">2. Kedua: Mengkafirkan Setiap Muslim Yang Tidak Mau Membai’at Khalifah Mereka.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Salah satu dari kebiasaan orang-orang Khawarij sejak dulu kala adalah kegemaran mereka mengkafirkan orang Muslim yang tidak mau menerima pandangan dan pendapat mereka. Jika duhulu mereka berani mengkafirkan seperti Khalifah Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu sahabat yang mulia dan dijamin masuk surga oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam, bagaimana dengan pemimpin setelahnya atau pemimpin-pemimpin yang ada saat ini? Jika zaman sekarang mereka berani mengkafirkan Syaikh Bin Baz rahimahullah bagaimana dengan ulama yang lainnya?</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Berdasarkan berbagai informasi yang kami peroleh dari berbagai sumber, pasukan ISIS sangat mudah mengobral vonis kafir terhadap Muslim yang di luar kelompok mereka.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Rasul kita Muhammad Shalallahu’alaihi wassalam telah memperingatkan umatnya dari jauh-jauh hari agar mereka tidak meremehkan soal vonis murtad atau kafir antara sesama mereka. Sebab, bila seorang Muslim dituduh kafir oleh sorang Muslim lainnya, maka ucapan tersebut melekat pada salah seorang dari mereka. Bila yang dituduh tidak demikian adanya, maka ucapan tersebut kembali kepada orang yang menuduh kafir.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">إِذَا كَفَّرَ الرَّجُلُ أَخَاهُ فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">“Apabila seseorang mengkafirkan saudaranya maka sungguh salah seorang dari keduanya telah terkena kalimat tersebut”[6] .</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Dalam riwayat lain berbunyi:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">أَيُّمَا امْرِئٍ قَالَ لأَخِيهِ يَا كَافِرُ. فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا إِنْ كَانَ كَمَا قَالَ وَإِلاَّ رَجَعَتْ عَلَيْهِ </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">“Siapaun yang berkata kepada saudaranya: Hai kafir! maka sungguh salah seorang dari keduanya telah terkena kalimat tersebut, jika adanya seperti ia ucapkan, dan jika tidak maka ucapan tersebut kembali kepada yang mengucapkannya”[7] .</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">3. Ketiga: Menghalalkan Darah Setiap Orang Yang Tidak Mau Membai’at Khilafah Mereka.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Diantara kesesatan sekte Khawarij sejak dulu kala dengan menghalalkan darah orang yang di luar kelompok mereka. Bahkan sesama kelompok Khawarij sekalipun dengan alasan yang sangat sepele mereka dengan mudah melakukan pembunuhan. Meskipun orang yang akan mereka eksekusi nyata-nyata mengucapakan dua kalimat syahadat di hadapan mereka secara jelas, akan tetapi mereka tetap menyiksa dan membunuhnya dengan cara sadis dan kejam. Bahkan mereka meledakkan masjid yang dipenuhi oleh jamaah menunaikan sholat jum’at.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Dalam doktrin ISIS memerangi Muslim yang di luar kelompok mereka yang mereka sebut sebagai orang yang murtad lebih utama untuk dibunuh dan diperangi sebelum memerangi orang-orang kafir asli.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Lihatlah bagaimana yang dilakukan oleh pendahulu mereka terhadap seorang sahabat nabi yang bernama Abdullah bin Khabbaab Radhiyallahu anhu, mereka membunuhnya dan membelah perut isterinya sedang hamil di hadapannya [8].</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Atas dasar informasi yang kami dapatkan dari orang yang langsung menyaksikan kekejam ISIS, sungguh perbuatan mereka jauh lebih keji, lebih kejam, lebih sadis dan lebih hina dari Khawarij-Khawarij yang terdahulu.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Bahkan mereka melakukan pembunuhan secara membabi buta, tanpa memperdulikan orang baik atau bukan, orang yang diberi jaminan keamanan atau bukan.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">مَنْ خَرَجَ مِنَ الطَّاعَةِ وَفَارَقَ الْجَمَاعَةَ فَمَاتَ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً وَمَنْ قَاتَلَ تَحْتَ رَايَةٍ عُمِّيَّةٍ يَغْضَبُ لِعَصَبَةٍ أَوْ يَدْعُو إِلَى عَصَبَةٍ أَوْ يَنْصُرُ عَصَبَةً فَقُتِلَ فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ وَمَنْ خَرَجَ عَلَى أُمَّتِي يَضْرِبُ بَرَّهَا وَفَاجِرَهَا وَلاَ يَتَحَاشَ مِنْ مُؤْمِنِهَا وَلاَ يَفِي لِذِي عَهْدٍ عَهْدَهُ فَلَيْسَ مِنِّى وَلَسْتُ مِنْهُ. </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">“Barangsiapa yang meninggalkan ketaatan kepada pemimpin dan keluar dari jama’ah (persatuan)! Lalu ia mati, maka ia mati dalam jahiliyah. Barangsiapa yang berperang di bawah bendera kesesatan, ia marah demi kelompok tertentu atau karena mengajak kepada kelompok tertentu, atau karena mendukungnya, lalu ia terbunuh, maka ia terbunuh dalam kajahiliyahan. Barangsiapa yang memberontak atas umatku, ia membunuh orang baik maupun yang jahat, dan tidak memperdulikan orang beriman sekalipun, demikian pula tidak menepati janji bagi orang yang diberi perjanjian, maka ia tidak termasuk bagian dariku dan aku tidak termasuk bagian darinya”.[HR.Muslim][9]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Imam al-Bukhari rahimahullah berkata : “Oleh sebab itu Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma memandang mereka adalah seburuk-buruk makhluk, karena mereka mengambil ayat-ayat yang turun tentang orang kafir lalu mereka menjadikannya untuk orang-orang mukmin”[10].</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Rasulullah Shalallahu’alaihi was salam senantiasa memberikan nasehat kepada pasukan yang beliau utus untuk sebuah perperangan agar tidak membunuh anak-anak:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">اغْزُوا بِاسْمِ اللَّهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَاتِلُوا مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ اغْزُوا وَلاَ تَغُلُّوا وَلاَ تَغْدِرُوا وَلاَ تَمْثُلُوا وَلاَ تَقْتُلُوا وَلِيدًا </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">“Berperanglah di jalan Allah dengan menyebut nama Allah! Perangi orang yang kafir kepada Allah! Jangan berbuat curang! Jangan mengambil harta rampasan perang sebelum pembagian! Jangan lakukan penyiksaan! Dan jangan kalian bunuh anak-anak!”[11]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Dalam sebuah perperangan Rasulullah Shalallahu’alaihi was salam mendapatkan kabar ada anak-anak kecil yang terbunuh, lalu beliau Shalallahu’alaihi was salam bersabda:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">مَا بَالُ أَقْوَامٍ جَاوَزَهُمُ الْقَتْلُ الْيَوْمَ حَتَّى قَتَلُوا الذُّرِّيَّةَ]، فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا هُمْ أَوْلاَدُ الْمُشْرِكِينَ، فَقَالَ: “أَلاَ إِنَّ خِيَارَكُمْ أَبْنَاءُ الْمُشْرِكِينَ ثُمَّ قَالَ: “أَلاَ لاَ تَقْتُلُوا ذُرِّيَّةً أَلاَ لاَ تَقْتُلُوا ذُرِّيَّةً .</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">“Mengapa ada orang-orang pada hari ini yang berbuat melampaui batas dalam membunuh sehingga ada yang membunuh anak-anak. Lalu seseorang berkata: “Ya Rasulullah! Mereka tersebut anak-anak orang musyrikin”. Beliau menjawab: “Bukahkah orang yang terbaik diantara kalian hari ini adalah anak-anak orang musyrikin?” Kemudian beliau bersbada: “Ketahuilah, Jangan kalian membunuh anak-anak! Ketahuilah jangan kalian membunuh anak-anak”[12].</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Dalam aksinya orang-orang ISIS tidak segan-segan meledakan masjid yang dipenuhi oleh jama’ah sedang menunaikan shalat Jum’at. Rasulullah Shalallahu’alaihi was salam melarang melakukan penyerangan terhadap perkampungan yang ada masjid di dalamnya atau terdengar suara azan dari kampung tersebut.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">إِذَا رَأَيْتُمْ مَسْجِدًا أَوْ سَمِعْتُمْ مُؤَذِّنًا فَلاَ تَقْتُلُوا أَحَدًا</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">“Apabila kalian melihat masjid atau mendengar suara Muadzin maka jangan kalian membunuh seorangpun”[13].</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Kalau kita perhatikan di masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu ada sebagian kaum muslimin yang tidak mau membaiat beliau. Akan tetapi beliau tidak pernah mengkafirkan apalagi membunuh mereka. Bahkan orang-orang Khawarij yang mengkafirkan dan menentang beliau tidak beliau kafirkan. Meskipun beliau pada akhirnya meninggal karena dibunuh oleh seorang Khawarij yang bernama Ibnu Muljam.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Jika Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu tidak mau melakukan pemaksaan terhadap orang yang tidak mau membaiat beliau. Lalu apakah Abu Bakar al-Baghdadi layak untuk memaksa agar orang harus membaiatnya? Tidakkah ia merasa malu terhadap dirinya sendiri.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">4. Keempat: Mewajibkan Setiap Muslim Untuk Membatalkan Baiat Mereka Kepada Pemimpin Negara Mereka Masing-Masing.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Hal ini sangat berpontesi menjadikan kaum muslimin untuk dicurigai dan dimata-matai oleh pemerintah mereka, bahkan menyebabkan sebagian mereka ditangkap dan dihukum. Namun apakah mereka mendapat pembelaan dari orang-orang ISIS di sana? Apakah ISIS tahu tentang keadaan mereka dan dapat berbuat sesuatu untuk mereka?</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Bahkan yang lebih fatal lagi dari itu semua, hal ini akan memancing terjadinya pemberontakan dan pembunuhan di banyak negara kaum Muslimin. Tindakan mereka jelas-jelas sangat menentang dalil-dalil agama. Rasulullah Shalallahu ’alaihi was salam telah memperingatkan umat terhadap kondisi ini dalam sabdanya:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">وَسَتَكُونُ خُلَفَاءُ فَتَكْثُرُ قَالُوا فَمَا تَأْمُرُنَا قَالَ فُوا بِبَيْعَةِ الأَوَّلِ فَالأَوَّلِ وَأَعْطُوهُمْ حَقَّهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ سَائِلُهُمْ عَمَّا اسْتَرْعَاهُمْ </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">“Akan muncul khalifah-khalifah yang banyak jumlahnya”, Para Sahabat bertanya : Apa perintahmu untuk kami? Jawab Rasulullah Shalallahu’alaihi was salam : “Penuhi baiat yang pertama terlebih dahulu dan berikan hak mereka, sesungguhnya Allah akan meminta pertanggungjawaban mereka terhadap apa yang Allah tugaskan kepada mereka”[14].</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Hadits ini menegaskan kepada kaum muslimin dalam kondisi banyaknya orang mengaku dirinya sebagai khalifah untuk tetap taat dan setia terhadap pemimpin mereka yang pertama.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Rasulullah Shalallahu’alaihi was salam telah memperingatkan umat Islam tentang bagaimana menyikapi orang yang memecah bela persatuan kaum Muslimin. ‘Arfajah berkata : “Aku mendengar Rasulullah Shalallahu’alaihi was salam bersabda:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">إِنَّهُ سَتَكُونُ هَنَاتٌ وَهَنَاتٌ فَمَنْ أَرَادَ أَنْ يُفَرِّقَ أَمْرَ هَذِهِ الأُمَّةِ وَهْىَ جَمِيعٌ فَاضْرِبُوهُ بِالسَّيْفِ كَائِنًا مَنْ كَانَ</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">“Sesungguhnya akan terjadi kekacauan dan kekacauan, Barangsiapa yang ingin memecah belah persatuan umat ini sedangkan mereka bersatu (dibawah pemimpin), maka hendaklah kalian penggal leher orang tersebut dengan pedang siapapun orangnya”[15].</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Hadits ini memberikan ketegasan untuk menjaga persatuan di bawah penguasa yang resmi. Dan kita wajib melakukan penolakan terhadap setiap orang yang berusaha memecah bela antara kaum muslimin dengan pemimpin mereka.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">5. Kelima: Kebodohan Mereka Tentang Ajaran Agama Terutama Perkara Yang Berkaitan Jihad Dan Khilafah.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Sifat-sifat mereka persis sama dengan sifat orang-orang Khawarij yang yang telah digambarkan oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi was salam dalam Sunnahnya. Oleh sebab itu tidak ada perbedaan pendapat di tengah para ulama Ahlus Sunnah untuk menyebut mereka sebagai Khawarij kontemporer. Bahkan tokoh-tokoh dari kalangan kelompok al-Qaeda sendiri menyebut ISIS sebagai kelompok Khawarij yang paling ekstrim dalam sejarah.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Berbagai ulah biadab dilakukan oleh ISIS terhadap kaum Muslimin di luar kelompok mereka. Seperti, penyembelihan dan pembunuhan yang mereka lakukan terhadap orang-orang Muslim adalah bukti kejahilan (kebodohan) mereka dengan ajaran agama yang mulia ini. Terlebih-lebih lagi bila kita mendengarkan berbagai alasan mereka dalam melakukan tindakan biadap tersebut. mereka benar-benar persis dengan sifat khawarij yang terdapat dalam hadits-hadits berikut ini.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Yusair bin Amru bertanya kepada Sahal bin Hanif : “Apakah kamu pernah mendengar Nabi Shalallahu’alaihi was salam berbicara tentang Khawarij?” Sahal menjawab, “ Aku mendengar beliau bersabda sambil menunjuk dengan tangannya ke arah Irak. “Akan keluar dari daerah sana sekelompok kaum yang gemar membaca Al qur’an akan tetapi tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama Islam seperti keluarnya anak panah dari busurnya”[16] .</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Para ulama menerangkan maksud dari kata-kata “gemar membaca al-Qur’an akan tetapi tidak melewati kerongkongan mereka”, mereka tidak memahami tentang apa yang mereka baca dan bacaan tersebut tidak memperbaiki keyakinan mereka, karena isi bacaan mereka tersebut tidak masuk kedalam hati mereka dalam bentuk ilmu. Tentu hal ini yang menyebabkan mereka bodoh tentang ajaran agama. Bahkan digambarkan kecepatan mereka keluar dari agama bagaikan secepat anak panah dari busurnya.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Dalam hadits yang lain diperjelas lagi tentang gambaran kebodohan mereka. Berkata Ali bin AbiThalib Radhiyallahu ‘anhu, aku mendengar Rasulullah Shalallahu’alaihi was salam bersabda:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">سَيَخْرُجُ فِى آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ أَحْدَاثُ الأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الأَحْلاَمِ يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">"Akan keluar di akhir zaman sekelompok orang, berusia muda lagi berpikiran dungu. Mereka mengatakan sebaik-baik ucapan manusia. Mereka gemar membaca al-Qur’an, akan tetapi tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama Islam seperti keluarnya anak panah dari busurnya”[17].</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Dalam melakukan berbagai aksinya, orang-orang Khawarij menggunakan simbol-simbol agama dan merasa diri mereka membela agama Allah. Akan tetapi, tanpa mereka sadari, pada hakikatnya mereka merobohkan agama Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu’alaihi was salam tentang mereka:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">سَيَكُونُ فِى أُمَّتِى اخْتِلاَفٌ وَفُرْقَةٌ قَوْمٌ يُحْسِنُونَ الْقِيلَ وَيُسِيئُونَ الْفِعْلَ -إلى أن قال- يَدْعُونَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ وَلَيْسُوا مِنْهُ فِى شَىْءٍ مَنْ قَاتَلَهُمْ كَانَ أَوْلَى بِاللَّهِ مِنْهُمْ.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">“Akan terjadi di tengah-tengah umatku perselisihan dan perpecahan, sekelompok kaum yang indah dalam ungkapan namun buruk dalam perbuatan”. (sampai pada ungkapan beliau): “Mereka mengajak kepada kitab Allah, tetapi mereka tidak termasuk kedalamnya sedikitpun. Orang yang menentang mereka lebih baik di sisi Allah daripada mereka”[18] .</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Dalam lafazh yang lain berbunyi:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ يَحْسِبُونَ أَنَّهُ لَهُمْ وَهُوَ عَلَيْهِمْ.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">“Mereka membaca al-Qur’an, hal itu mereka kira (hujjah) bagi mereka namun sesungguhnya hal itu (hujjah) yang menentang mereka”[19] .</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">TINGKATAN KHAWARIJ DALAM PENGKAFIRAN DAN PEMBUNUHAN</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">1. Mengkafirkan Pejabat Tinggi Negara saja.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">2. Mengkafirkan Pejabat Tinggi dan Pasukan Keamanan yang menanggulangi teroris.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">3. Mengkafirkan Pejabat Tinggi dan seluruh Pasukan Keamanan Negara.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">4. Mengkafirkan penguasa secara mutlak dan para ulama yang loyal kepada mereka.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">5. Mengkafirkan penguasa secara mutlak dan setiap orang yang loyal kepada mereka.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">6. Mengkafirkan penguasa dan rakyat secara mutlak,tetapi mereka tidak menjadikan rakyat sipil sebagai sasaran pembunuhan.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">7. Mengkafirkan penguasa dan rakyat secara mutlak, sekaligus menjadikan rakyat sipil sebagai sasaran pembunuhan yang berada di lokasi perlawanan mereka.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">8. Mengkafirkan penguasa dan rakyat secara mutlak dan membunuh setiap pribadi yang diluar kelompok mereka, kecuali wanita dan anak-anak.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">9. Mengkafirkan penguasa dan rakyat secara mutlak dan membunuh dengan sadis setiap pribadi yang diluar kelompok mereka sekalipun orang tua renta, wanita dan anak-anak kapan dan dimanapun mereka berada.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">Dalam tingkatan Khawarij melakukan pengkafiran dan pembunuhan sebagaimana yang terdapat dalam uraian di atas, maka ISIS menempati urutan terakhir yaitu tingkat yang paling ekstrim dalam pengkafiran dan paling sadis dalam pembunuhan.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">KESIMPULAN</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">1. ISIS adalah pecahan dari kelompok al-Qaeda, yang jauh lebih ekstrim dan sadis dalam melakukan pembunuhan dari kelompk al-Qaeda lainnya.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">2. Mereka lebih tepat untuk disebut sebagai Khawarij kontemporer yang harus dicegah dan diantipasi perkembangannya.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">3. ISIS adalah kelompok yang menyimpang dari ajaran Islam baik secara doktrin maupun prilaku.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">4. Segala sikap dan prilaku mereka tidak boleh disandarkan kepada Islam, apalagi dikatakan sebagai ajaran Islam.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14px;">5. Setiap muslim hendaknya melakukan kewaspadaan diri dan keluarga mereka dari pengaruh doktrin dan gerakan ISIS. Wallahu mustaan</span>Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-83071647470569214462015-12-09T21:33:00.004-08:002015-12-09T21:37:21.300-08:00Jenis Hadits Dhaif dan Munculnya Istilah Hadits Hasan<div class="row collapse" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 16px; line-height: 24px; margin: 0px; max-width: none; padding: 0px; width: auto;">
<div class="medium-12 column" style="box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; width: 748px;">
<div class="article-header above-content" style="border-bottom-color: rgb(231, 231, 231); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 35px; padding: 0px 0px 20px;">
<div class="meta" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
<h1 class=" xt-post-title" itemprop="name headline" style="box-sizing: border-box; font-size: 3rem; line-height: 3.125rem; margin: 0rem 0px 15px; padding: 0px; text-align: inherit; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span style="font-size: 1.5rem; font-weight: 300; line-height: 1.5; text-align: inherit;">Hadits dhaif (lemah) ada beberapa macam. Al Hafizh Ibnu Hibban membagi hadits dhaif dalam banyak jenis, beliau menyebutkan 49 jenis hadits dhaif. Namun, pada hakikatnya, hadits dhaif terbagi menjadi dua</span></h1>
<div class="row in-container collapse" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; max-width: none; padding: 0px; width: auto;">
<div class="xsmall-12 small-7 column" style="box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; width: 436.328px;">
<span style="box-sizing: border-box;"><span class="" style="box-sizing: border-box;"><span class="author xt-post-author" itemprop="author" itemscope="" itemtype="http://schema.org/Person" style="box-sizing: border-box; color: #b7b7b7; display: inline-block; line-height: 1; padding: 15px 0px 0px;">By <span itemprop="name" style="box-sizing: border-box;"><a href="https://muslim.or.id/author/yulian-purnama-s-kom" itemprop="url" rel="author" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;" title="Posts by Yulian Purnama">Yulian Purnama</a></span></span> </span><span class="" style="box-sizing: border-box;"><time class=" xt-post-date" datetime="2015-12-07T15:11:40+00:00" itemprop="datePublished" style="box-sizing: border-box; color: #b7b7b7; display: inline-block; line-height: 1; padding: 15px 0px 0px;">7 December 2015</time></span></span></div>
<div class="xsmall-12 small-5 column" style="box-sizing: border-box; float: right; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; width: 311.656px;">
<div class="" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
<div class="stats mini right left-for-xmall-only xt-post-stats" style="box-sizing: border-box; float: right !important; margin: 10px 0px; padding: 0px; position: relative;">
<span class="stats-wrap" style="border-radius: 3px; border: 0px; box-sizing: border-box; display: inline-block; padding: 0px;"><span class="likes" style="box-sizing: border-box; font-size: 12px; margin-right: 10px;"><span class="fa fa-thumbs-up" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; color: #b7b7b7; display: inline-block; font-family: "fontawesome" , "fontello"; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: 1; margin-right: 4px; text-rendering: auto; transform: translate(0px, 0px);"></span> 10</span> <span class="views" style="box-sizing: border-box; font-size: 12px; margin-right: 10px;"><span class="fa fa-eye" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; color: #b7b7b7; display: inline-block; font-family: "fontawesome" , "fontello"; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: 1; margin-right: 4px; text-rendering: auto; transform: translate(0px, 0px);"></span> 348</span> <span class="comments" style="box-sizing: border-box; font-size: 12px; margin-right: 10px;"><a href="https://muslim.or.id/27055-jenis-hadits-dhaif-dan-munculnya-istilah-hadits-hasan.html#comments_27055" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #181818; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;"><span class="fa fa-comment" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; color: #b7b7b7; display: inline-block; font-family: "fontawesome" , "fontello"; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: 1; margin-right: 4px; text-rendering: auto; transform: translate(0px, 0px);"></span> 0</a></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="row collapse article-content-wrap" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 16px; line-height: 24px; margin: 0px; max-width: none; padding: 0px; width: auto;">
<div class="article-start" style="box-sizing: border-box; clear: both; height: 1px; margin: 0px; padding: 0px; width: 748px;">
</div>
<div class="small-12 column" style="box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; width: 748px;">
<div class="article-content" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
<div class="th fullwidth" style="box-shadow: none; box-sizing: border-box; display: inline-block; line-height: 0; margin: 0px 0px 20px; max-width: 100%; opacity: 1; padding: 0px; position: relative; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out; width: 748px;">
<img alt="kitab-hadits-manuskrip" class="wp-featured-image fullwidth wp-post-image loaded" height="408" itemprop="image" src="https://muslim.or.id/wp-content/uploads/2015/12/kitab-hadits-manuskrip-e1449475865982.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; display: inline-block; height: auto; max-width: 100%; opacity: 1; transition: transform 0.45s ease-in-out, opacity 0.15s linear; vertical-align: middle; width: 748px;" width="657" /></div>
<div class="post-body xt-post-content" itemprop="articleBody" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
<div class="pf-content" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-align: center; text-rendering: optimizeLegibility;">
<strong style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Syaikh Abdul Aziz bin Baz <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">rahimahullah</em></strong></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<a href="https://muslim.or.id/hadits/hadits-dhoif-menjadi-sandaran-hukum.html" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;">Hadits dhaif</a> (lemah) ada beberapa macam. Al Hafizh Ibnu Hibban membagi hadits dhaif dalam banyak jenis, beliau menyebutkan 49 jenis hadits dhaif. Namun, pada hakikatnya, hadits dhaif terbagi menjadi dua:</div>
<ol style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; list-style-position: outside; margin: 0px 0px 25px 2.5rem; padding: 0px;">
<li style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 4px 0px;">Hadits dhaif yang bisa menjadi bahan <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">i’tibar</em><span class="footnote" style="box-sizing: border-box; font-size: 13.5px; line-height: 0; position: relative; top: -0.5em; vertical-align: baseline;"><a href="https://muslim.or.id/27055-jenis-hadits-dhaif-dan-munculnya-istilah-hadits-hasan.html#fn-27055-1" id="fnref-27055-1" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;">1</a></span>. Menurut At Tirmidzi dan jama’ah ahli hadits, ini disebut hadits hasan.</li>
<li style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 4px 0px;">Hadits dhaif yang tidak bisa menjadi bahan <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">i’tibar</em> dan tidak bisa menjadi hujjah karena kelemahannya sangat berat. Ini disebabkan ada perawinya yang <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">muttaham bil kadzab</em>(tertuduh pendusta), atau <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">fahisyul ghalath</em> (terlalu sering salah), atau terdapat <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">inqitha</em>(keterputusan sanad) di dalamnya, atau <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">irsal</em> sedangkan ia tidak memiliki <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">mutaba’ah</em><span class="footnote" style="box-sizing: border-box; font-size: 13.5px; line-height: 0; position: relative; top: -0.5em; vertical-align: baseline;"><a href="https://muslim.or.id/27055-jenis-hadits-dhaif-dan-munculnya-istilah-hadits-hasan.html#fn-27055-2" id="fnref-27055-2" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;">2</a></span>atau <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">syahid</em><span class="footnote" style="box-sizing: border-box; font-size: 13.5px; line-height: 0; position: relative; top: -0.5em; vertical-align: baseline;"><a href="https://muslim.or.id/27055-jenis-hadits-dhaif-dan-munculnya-istilah-hadits-hasan.html#fn-27055-3" id="fnref-27055-3" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;">3</a></span>, atau yang semisalnya.</li>
</ol>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
Dan hadits hasan menurut definisi Abu Isa At Tirmidzi adalah:</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-align: right; text-rendering: optimizeLegibility;">
و ما خف الضبط في رواته وجاء من طريقين فأكثر وليس فيه من هو متهم بالكذب وليس شاذاً ولا منقطعاً ولا معلولاً بعلة قادحة</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
“hadits yang ringan <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">dhabt</em> para perawinya, diriwayatkan dalam dua jalan atau lebih, tidak terdapat perawi yang <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">muttaham bil kadzab</em> di dalamnya, tidak terdapat <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">syudzudz</em><span class="footnote" style="box-sizing: border-box; font-size: 13.5px; line-height: 0; position: relative; top: -0.5em; vertical-align: baseline;"><a href="https://muslim.or.id/27055-jenis-hadits-dhaif-dan-munculnya-istilah-hadits-hasan.html#fn-27055-4" id="fnref-27055-4" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;">4</a></span>, tidak<em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">munqathi</em>, tidak terdapat <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">illah qadihah</em><span class="footnote" style="box-sizing: border-box; font-size: 13.5px; line-height: 0; position: relative; top: -0.5em; vertical-align: baseline;"><a href="https://muslim.or.id/27055-jenis-hadits-dhaif-dan-munculnya-istilah-hadits-hasan.html#fn-27055-5" id="fnref-27055-5" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;">5</a></span>”</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
Maka hadits yang semacam ini bisa menjadi hujjah sebagaimana hadits shahih, menurut para ulama.</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
Para ulama terdahulu membagi hadits hanya dua macam saja: hadits shahih dan hadits dhaif. Makna dari hadits hasan tercakup dalam hadits shahih. Kemudian setelah itu, At Tirmidzi dan beberapa ahli hadits lainnya membagi hadits menjadi tiga: hadits shahih, hadits dhaif dan hadits hasan. Maka hadits hasan di sini mereka maknai sebagai hadits yang ringan dhabt perawinya namun disertai bagusnya keadaan komponen lainnya, yaitu bagus <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">‘al adalah </em>dari perawinya, <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">muttashil</em> (bersambung), tidak ada <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">syudzudz</em> dan <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">illah</em>. Maka hadits yang seperti ini bisa menjadi hujjah, dan ia lebih baik dari pendapat orang dan dari qiyas. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Ahmad <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">radhiallahu’anhu</em>.</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
Hadits dhaif yang <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">mutamasik</em> (baca: hadits hasan), bisa dijadikan hujjah dan ia lebih baik dari pendapat-pendapat orang. Karena ia adalah hadits yang bersambung sanadnya, tidak ada<em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">illah</em>, tidak ada <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">syudzudz</em>, hanya saja satu atau sebagian perawinya tidak sempurna kualitas<em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">dhabt</em>-nya. Bahkan terkadang ada yang memiliki kekurangan dari segi hafalannya, namun tidak sampai tergolong <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">fahisyul ghalath</em> (terlalu sering salah), hanya saja terdapat <em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">wahm</em> dan beberapa kesalahan.</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
***</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
Sumber: <a href="http://ar.islamway.net/fatwa/46755" rel="nofollow" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;" target="_blank">http://ar.islamway.net/fatwa/46755</a></div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
(catatan kaki dari penerjemah)</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
Penerjemah: Yulian Purnama</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
Artikel Muslim.or.id</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
____</div>
<div class="footnotes" id="footnotes-27055" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
<div class="footnotedivider" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<ol style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; list-style-position: outside; margin: 0px 0px 25px 2.5rem; padding: 0px;">
<li id="fn-27055-1" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 4px 0px;">I’tibar artinya proses pengumpulan hadits-hadits yang lemahnya ringan untuk nantinya digabungkan dengan semisalnya, sehingga bisa diteliti apakah bisa saling menguatkan atau tidak <span class="footnotereverse" style="box-sizing: border-box;"><a href="https://muslim.or.id/27055-jenis-hadits-dhaif-dan-munculnya-istilah-hadits-hasan.html#fnref-27055-1" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;"><img alt="↩" class="emoji" draggable="false" src="https://s.w.org/images/core/emoji/72x72/21a9.png" style="background: none !important; border: none !important; box-shadow: none !important; box-sizing: border-box; display: inline !important; height: 1em !important; margin: 0px 0.07em !important; max-width: 100%; padding: 0px !important; vertical-align: -0.1em !important; width: 1em !important;" /></a></span></li>
<li id="fn-27055-2" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 4px 0px;">Perawi yang bisa menguatkan perawi lain yang meriwayatkan sendirian, karena mereka memiliki guru yang sama atau semisalnya <span class="footnotereverse" style="box-sizing: border-box;"><a href="https://muslim.or.id/27055-jenis-hadits-dhaif-dan-munculnya-istilah-hadits-hasan.html#fnref-27055-2" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;"><img alt="↩" class="emoji" draggable="false" src="https://s.w.org/images/core/emoji/72x72/21a9.png" style="background: none !important; border: none !important; box-shadow: none !important; box-sizing: border-box; display: inline !important; height: 1em !important; margin: 0px 0.07em !important; max-width: 100%; padding: 0px !important; vertical-align: -0.1em !important; width: 1em !important;" /></a></span></li>
<li id="fn-27055-3" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 4px 0px;">Jalan lain dari sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh <a href="https://muslim.or.id/manhaj/meneladani-sahabat-nabi-jalan-kebenaran.html" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;">sahabat Nabi</a> yang berbeda, yang bisa menjadi penguat <span class="footnotereverse" style="box-sizing: border-box;"><a href="https://muslim.or.id/27055-jenis-hadits-dhaif-dan-munculnya-istilah-hadits-hasan.html#fnref-27055-3" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;"><img alt="↩" class="emoji" draggable="false" src="https://s.w.org/images/core/emoji/72x72/21a9.png" style="background: none !important; border: none !important; box-shadow: none !important; box-sizing: border-box; display: inline !important; height: 1em !important; margin: 0px 0.07em !important; max-width: 100%; padding: 0px !important; vertical-align: -0.1em !important; width: 1em !important;" /></a></span></li>
<li id="fn-27055-4" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 4px 0px;">Keanehan para sanad atau isi haditsnya, karena bertentangan dengan sanad atau isi hadits lain yang lebih bagus kualitasnya <span class="footnotereverse" style="box-sizing: border-box;"><a href="https://muslim.or.id/27055-jenis-hadits-dhaif-dan-munculnya-istilah-hadits-hasan.html#fnref-27055-4" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;"><img alt="↩" class="emoji" draggable="false" src="https://s.w.org/images/core/emoji/72x72/21a9.png" style="background: none !important; border: none !important; box-shadow: none !important; box-sizing: border-box; display: inline !important; height: 1em !important; margin: 0px 0.07em !important; max-width: 100%; padding: 0px !important; vertical-align: -0.1em !important; width: 1em !important;" /></a></span></li>
<li id="fn-27055-5" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 4px 0px;">Cacat dalam hadits yang samar yang dapat merusak kualitas hadits <span class="footnotereverse" style="box-sizing: border-box;"><a href="https://muslim.or.id/27055-jenis-hadits-dhaif-dan-munculnya-istilah-hadits-hasan.html#fnref-27055-5" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;"><img alt="↩" class="emoji" draggable="false" src="https://s.w.org/images/core/emoji/72x72/21a9.png" style="background: none !important; border: none !important; box-shadow: none !important; box-sizing: border-box; display: inline !important; height: 1em !important; margin: 0px 0.07em !important; max-width: 100%; padding: 0px !important; vertical-align: -0.1em !important; width: 1em !important;" /></a></span></li>
</ol>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-15596548766567022822015-10-07T02:42:00.003-07:002015-10-07T02:42:30.954-07:00Menundukkan Pandangan Mata<div class="row collapse" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 16px; line-height: 24px; margin: 0px; max-width: none; padding: 0px; width: auto;">
<div class="medium-12 column" style="box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; width: 748px;">
<div class="article-header above-content" style="border-bottom-color: rgb(231, 231, 231); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 35px; padding: 0px 0px 20px;">
<div class="meta" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
<h1 class=" xt-post-title" itemprop="name headline" style="box-sizing: border-box; font-size: 3rem; line-height: 3.125rem; margin: 0rem 0px 15px; padding: 0px; text-align: inherit; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span style="font-size: 1.5rem; font-weight: 300; line-height: 1.5; text-align: inherit;">Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka</span></h1>
<div class="row in-container collapse" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; max-width: none; padding: 0px; width: auto;">
<div class="xsmall-12 small-7 column" style="box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; width: 436.328px;">
<span style="box-sizing: border-box;"><span class="" style="box-sizing: border-box;"><span class="author xt-post-author" itemprop="author" itemscope="" itemtype="http://schema.org/Person" style="box-sizing: border-box; color: #b7b7b7; display: inline-block; line-height: 1; padding: 15px 0px 0px;">By <span itemprop="name" style="box-sizing: border-box;"><a href="http://muslim.or.id/author/saifudinhakim" itemprop="url" rel="author" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #e8280b; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;" title="Posts by Muhammad Saifudin Hakim">Muhammad Saifudin Hakim</a></span></span> </span><span class="" style="box-sizing: border-box;"><time class=" xt-post-date" datetime="2015-09-23T14:23:09+00:00" itemprop="datePublished" style="box-sizing: border-box; color: #b7b7b7; display: inline-block; line-height: 1; padding: 15px 0px 0px;">23 September 2015</time></span></span></div>
<div class="xsmall-12 small-5 column" style="box-sizing: border-box; float: right; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; width: 311.656px;">
<div class="" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
<div class="stats mini right left-for-xmall-only xt-post-stats" style="box-sizing: border-box; float: right !important; margin: 10px 0px; padding: 0px; position: relative;">
<span class="stats-wrap" style="border-radius: 3px; border: 0px; box-sizing: border-box; display: inline-block; padding: 0px;"><span class="likes" style="box-sizing: border-box; font-size: 12px; margin-right: 10px;"><span class="fa fa-thumbs-up" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; color: #b7b7b7; display: inline-block; font-family: FontAwesome, Fontello; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: 1; margin-right: 4px; text-rendering: auto; transform: translate(0px, 0px);"></span> 66</span> <span class="views" style="box-sizing: border-box; font-size: 12px; margin-right: 10px;"><span class="fa fa-eye" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; color: #b7b7b7; display: inline-block; font-family: FontAwesome, Fontello; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: 1; margin-right: 4px; text-rendering: auto; transform: translate(0px, 0px);"></span> 475</span> <span class="comments" style="box-sizing: border-box; font-size: 12px; margin-right: 10px;"><a href="http://muslim.or.id/26590-menundukkan-pandangan-mata.html#comments_26590" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #181818; line-height: inherit; outline: none; text-decoration: none; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out;"><span class="fa fa-comment" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; box-sizing: border-box; color: #b7b7b7; display: inline-block; font-family: FontAwesome, Fontello; font-size: 14px; font-stretch: normal; line-height: 1; margin-right: 4px; text-rendering: auto; transform: translate(0px, 0px);"></span> 0</a></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="row collapse article-content-wrap" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 16px; line-height: 24px; margin: 0px; max-width: none; padding: 0px; width: auto;">
<div class="article-start" style="box-sizing: border-box; clear: both; height: 1px; margin: 0px; padding: 0px; width: 748px;">
</div>
<div class="small-12 column" style="box-sizing: border-box; float: left; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; width: 748px;">
<div class="article-content" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
<div class="th fullwidth" style="box-shadow: none; box-sizing: border-box; display: inline-block; line-height: 0; margin: 0px 0px 20px; max-width: 100%; opacity: 1; padding: 0px; position: relative; transition: opacity 0.2s ease-in-out, color 0.2s ease-in-out; width: 748px;">
<img alt="jaga_pandangan" class="wp-featured-image fullwidth wp-post-image loaded" height="300" itemprop="image" src="https://cdn.muslim.or.id/wp-content/uploads/2010/10/jaga_pandangan.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; display: inline-block; height: auto; max-width: 100%; opacity: 1; transition: transform 0.45s ease-in-out, opacity 0.15s linear; vertical-align: middle; width: 748px;" width="480" /></div>
<div class="post-body xt-post-content" itemprop="articleBody" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
<div class="pf-content" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px;">
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Mata adalah sahabat sekaligus penuntun bagi hati. Mata mentransfer berita-berita yang dilihatnya ke hati sehingga membuat pikiran berkelana karenanya. Karena melihat secara bebas bisa menjadi faktor timbulnya keinginan dalam hati, maka syariat yang mulia ini telah memerintahkan kepada kita untuk menundukkan pandangan kita terhadap sesuatu yang dikhawatirkan menimbulkan akibat yang buruk.</span></div>
<h4 align="justify" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-size: 1.125rem; line-height: 1.6875rem; margin: 0rem 0px 20px; padding: 0px; text-align: inherit; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span style="box-sizing: border-box; color: red;">Perintah untuk Menundukkan Pandangan</span></h4>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Allah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Ta’ala </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">berfirman,</span></div>
<div align="center" dir="rtl" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-align: right; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="ar-SA" style="box-sizing: border-box;">قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
”<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">(QS. An-Nur [24] : 30).</span><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;"></i></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="en-US" style="box-sizing: border-box;">Ibnu Katsir </span><span lang="en-US" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">rahimahullah </i></span><span lang="en-US" style="box-sizing: border-box;">berkata,</span></div>
<div align="center" dir="rtl" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-align: right; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="ar-SA" style="box-sizing: border-box;">هذا أمر من الله تعالى لعباده المؤمنين أن يغضوا من أبصارهم عما حرم عليهم، فلا ينظروا إلا إلى ما أباح لهم النظر إليه ، وأن يغضوا أبصارهم عن المحارم</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
“<span lang="en-US" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Ini adalah perintah dari Allah Ta’ala kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk menjaga (menahan) pandangan mereka dari hal-hal yang diharamkan atas mereka. Maka janganlah memandang kecuali memandang kepada hal-hal yang diperbolehkan untuk dipandang. Dan tahanlah pandanganmu dari hal-hal yang diharamkan.” </i></span><span lang="en-US" style="box-sizing: border-box;">(</span><span lang="en-US" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Tafsir Ibnu Katsir, </i></span><span lang="en-US" style="box-sizing: border-box;">6/41)</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Menundukkan pandangan mata merupakan dasar dan sarana untuk menjaga kemaluan. Oleh karena itu, dalam ayat ini Allah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Ta’ala </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">terlebih dulu menyebutkan perintah untuk menahan pandangan mata daripada perintah untuk menjaga kemaluan.</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Jika seseorang mengumbar pandangan matanya, maka dia telah mengumbar syahwat hatinya. Sehingga mata pun bisa berbuat durhaka karena memandang, dan itulah zina mata. Rasulullah bersabda,</span></div>
<div align="center" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-align: right; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="ar-SA" style="box-sizing: border-box;">كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَا، مُدْرِكٌ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الِاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
”<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;"><b style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Mata bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang diharamkan).</b></i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;"> Zina kedua telinga adalah mendengar (yang diharamkan). Lidah (lisan) bisa berzina, dan zinanya adalah perkataan (yang diharamkan). Tangan bisa berzina, dan zinanya adalah memegang (yang diharamkan). Kaki bisa berzina, dan zinanya adalah ayunan langkah (ke tempat yang haram). Hati itu bisa berkeinginan dan berangan-angan. Sedangkan kemaluan membenarkan yang demikian itu atau mendustakannya.” </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">(HR. Bukhari no. 6243 dan Muslim no. 2657. Lafadz hadits </span><span lang="en-US" style="box-sizing: border-box;">di atas </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">milik Muslim).</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Dalam riwayat yang lain, Rasulullah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">bersabda,</span></div>
<div align="center" dir="rtl" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-align: right; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="ar-SA" style="box-sizing: border-box;">الْعَيْنُ تَزْنِي، وَالْقَلْبُ يَزْنِي، فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا الْقَلْبِ التَّمَنِّي، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ مَا هُنَالِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span style="box-sizing: border-box; color: black;">“</span><em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;"><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu</span></span></em><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">.” (HR. Ahmad no. 8356. Dinilai shahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth.)</span></span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Dalam hadits ini, Rasulullah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">menyebutkan zina mata pertama kali, karena inilah dasar dari zina tangan, kaki, hati, dan kemaluan. Kemaluan akan tampil sebagai pembukti dari semua zina itu jika akhirnya benar-benar berzina, atau mendustakannya jika tidak berzina. Oleh karena itu, marilah kita menundukkan pandangan kita. Karena jika mengumbarnya, berarti kita telah membuka berbagai pintu kerusakan yang besar.</span></div>
<h4 align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-size: 1.125rem; line-height: 1.6875rem; margin: 0rem 0px 20px; padding: 0px; text-align: inherit; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span style="box-sizing: border-box; color: red;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Fitnah telah Mengepung Kita</span></span></h4>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Di zaman sekarang ini, sungguh berat memang fitnah yang ada di sekeliling kita. Ketika kita keluar rumah, maka kita segera dikepung dengan fitnah yang dapat menggoda pandangan kita ke arah yang haram. Terlihatlah oleh pandangan kita, wanita-wanita yang keluar rumah tanpa menutup aurat, tanpa sedikit pun rasa malu di hadapan Allah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Ta’ala </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">yang telah menciptakan dan memberikan berbagai nikmat kepadanya. Sebagian mengenakan pakaian yang ketat, sebagian mengenakan rok mini, dan sebagian lagi mengenakan pakaian yang transparan. Mereka berpakaian, akan tetapi pada hakikatnya telanjang. Bisa jadi ketika iman dan rasa takut kita kepada Allah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Ta’ala </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">sedang luntur, maka dengan mudah kita mengumbar pandangan dan syahwat kita itu dan melalaikan perintah Allah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Ta’ala </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">kepada kita. Dan ketika pandangan mata bisa membangkitkan nafsu birahi, maka dari pandangan mata itu pula bisa menjerumuskan kita kepada kerusakan yang besar, seperti onani, masturbasi, sampai ke zina yang sesungguhnya.</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Oleh karena itu, benarlah ketika Rasulullah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">bersabda,</span></div>
<div align="center" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-align: right; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="ar-SA" style="box-sizing: border-box;">مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
”<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Aku tidaklah meninggalkan cobaan yang lebih membahayakan bagi laki-laki selain dari (cobaan berupa) wanita” </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">(HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 9798).</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Sampai-sampai Rasulullah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">pun perlu memperingatkan kita secara khusus dengan sabdanya,</span></div>
<div align="center" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-align: right; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="ar-SA" style="box-sizing: border-box;">إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
”<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Sesungguhnya dunia itu manis. Dan sesungguhnya Allah telah menguasakan dunia itu kepada kamu sekalian, dan memperhatikan apa yang kalian kerjakan. </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;"><b style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Maka takutlah kepada dunia dan takutlah kepada wanita.</b></i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;"> Karena sumber bencana bani Israil pertama kali berasal dari wanita.” </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">(HR. Muslim</span> <span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">no. 2742).</span></div>
<h4 align="justify" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-size: 1.125rem; line-height: 1.6875rem; margin: 0rem 0px 20px; padding: 0px; text-align: inherit; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span style="box-sizing: border-box; color: red;">Pahala bagi Orang yang Menundukkan Pandangannya dari Perkara yang Haram</span></h4>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Begitu beratnya menundukkan pandangan mata, apalagi pada zaman sekarang ini, sehingga Allah pun akan membalas hamba-hambaNya yang istiqomah melaksanakan perintah-Nya dengan pahala yang besar. Rasulullah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">besabda,</span></div>
<div align="center" dir="rtl" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-align: right; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="ar-SA" style="box-sizing: border-box;">النَّظْرَةُ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ مَسْمُومَةٌ فَمَنْ تَرَكَهَا مِنْ خَوْفِ اللَّهِ أَثَابَهُ جَلَّ وَعَزَّ إِيمَانًا يَجِدُ حَلَاوَتَهُ فِي قَلْبِهِ</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
”<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah iblis. Barangsiapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberi balasan iman kepadanya yang terasa manis baginya” </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">(HR. Al-Hakim dalam </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Al-Mustadrak </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">no. 7875).</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Rasulullah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">juga bersabda,</span></div>
<div align="center" dir="rtl" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-align: right; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="ar-SA" style="box-sizing: border-box;">اضْمَنُوا لِي سِتًّا مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَضْمَنْ لَكُمُ الْجَنَّةَ</span>: <span lang="ar-SA" style="box-sizing: border-box;">اصْدُقُوا إِذَا حَدَّثْتُمْ، وَأَوْفُوا إِذَا وَعَدْتُمْ، وَأَدُّوا إِذَا اؤْتُمِنْتُمْ، وَاحْفَظُوا فُرُوجَكُمْ، وَغُضُّوا أَبْصَارَكُمْ، وَكُفُّوا أَيْدِيَكُمْ</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
”<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Jaminlah aku dengan enam perkara, dan aku akan menjamin kalian dengan surga: jujurlah (jangan berdusta) jika kalian berbicara; tepatilah jika kalian berjanji; tunaikanlah jika kalian dipercaya (jangan berkhianat); peliharalah kemaluan kalian; </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;"><b style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">tahanlah pandangan kalian;</b></i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;"> dan tahanlah kedua tangan kalian.” </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">(HR. Ahmad no. 22757. Dinilai </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">hasan lighairihi </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth).</span></div>
<h4 align="justify" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-size: 1.125rem; line-height: 1.6875rem; margin: 0rem 0px 20px; padding: 0px; text-align: inherit; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span style="box-sizing: border-box; color: red;">Menikah, Sarana Menjaga Pandangan Mata</span></h4>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Rasulullah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">bersabda,</span></div>
<div align="center" dir="rtl" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-align: right; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="ar-SA" style="box-sizing: border-box;">يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
”<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Karena menikah itu lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan” </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">(HR. Bukhari no. 5065 dan Muslim no. 1400).</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Dengan keimanan dan rasa takut dalam hatinya, seseorang bisa saja menahan pandangan matanya dari yang haram. Akan tetapi, dalam hadits ini Rasulullah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">menyatakan bahwa dengan menikah, seseorang akan lebih dapat menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Karena dia bisa menyalurkan syahwatnya kepada sesuatu yang halal, yaitu istrinya.</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Rasulullah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">juga bersabda,</span></div>
<div align="center" dir="rtl" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-align: right; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="ar-SA" style="box-sizing: border-box;">إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، وَتُدْبِرُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ، فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
”<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Sesungguhnya wanita itu maju dalam rupa setan dan membelakang dalam rupa setan. Jika salah seorang dari kalian melihat wanita yang mengagumkannya, maka datangilah istrinya. Karena hal itu menghilangkan apa yang terdapat dalam dirinya.” </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">(HR. Muslim</span> <span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">no. 1403).</span></div>
<div align="justify" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
Hal ini karena pandangan mata bisa membangkitkan kekuatan birahi, sehingga beliau memerintahkan untuk mengurangi kekuatan itu dengan cara mendatangi istri.</div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Dalam riwayat lain Rasulullah </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">bersabda,</span></div>
<div align="center" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-align: right; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="ar-SA" style="box-sizing: border-box;">فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ امْرَأَةً فَأَعْجَبَتْهُ، فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ مَعَهَا مِثْلَ الَّذِي مَعَهَا</span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span style="box-sizing: border-box; color: black;">“</span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Jika salah seorang dari kalian melihat wanita yang mengagumkannya,</i></span></span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;"> </i></span></span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">maka hendaklah ia mendatangi (menggauli) isterinya. </i></span></span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="en-US" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Karena</i></span></span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;"> apa yang dimiliki</i></span></span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="en-US" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;"> wanita tersebut</i></span></span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;"> sama dengan yang dimiliki </i></span></span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="en-US" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">oleh </i></span></span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">isterinya.” </i></span></span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">(HR. Tirmidzi no. 1158 dan Ibnu Hibban dalam </span></span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Shahih-</i></span></span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">nya no. 5572. Dinilai </span></span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">shahih </i></span></span><span style="box-sizing: border-box; color: black;"><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth)</span></span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Semoga Allah </span><span lang="en-US" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Ta’ala </i></span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">memberikan keteguhan ke dalam hati kita untuk dapat menjaga pandangan mata kita dari yang haram dan menjauhkan kita dari berbagai fitnah yang dapat merusak keimanan kita. </span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><i style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Amiin.</i></span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
***</div>
<div align="justify" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
Selesai disempurnakan menjelang dzuhur, Sint-Jobskade Rotterdam NL, Sabtu 4 Dzulhijah 1436</div>
<div align="left" lang="id-ID" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
Yang senantiasa membutuhkan rahmat dan ampunan Rabb-nya,</div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
<span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;">Penulis:</span><span lang="id-ID" style="box-sizing: border-box;"><b style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;"> M. Saifudin Hakim</b></span></div>
<div align="justify" lang="en-GB" style="box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 25px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
Artikel Muslim.or.id</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-35108664478401643222015-10-06T01:45:00.000-07:002015-10-06T01:45:43.994-07:00Ruwaibidhah<span style="background-color: white; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 18px; line-height: 27px;">Rasulullah </span><em style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 18px; line-height: 27px;">shallallahu alaihi wa sallam</em><span style="background-color: white; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 18px; line-height: 27px;"> bersabda, “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud</span><em style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 18px; line-height: 27px;">Ruwaibidhah</em><span style="background-color: white; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 18px; line-height: 27px;">?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam a</span><em style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 18px; line-height: 27px;">s-Shahihah</em><span style="background-color: white; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 18px; line-height: 27px;">).</span><br />
<span style="background-color: white; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 18px; line-height: 27px;"><br /></span>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 6px; padding: 0px; text-align: right; text-rendering: optimizeLegibility;">
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #181818; font-family: Roboto; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-bottom: 6px; padding: 0px; text-rendering: optimizeLegibility;">
“<em style="box-sizing: border-box; line-height: inherit;">Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”</em> [QS Al Isra`: 36].</div>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-36495234818548950082015-10-02T02:11:00.003-07:002015-10-02T02:11:46.220-07:00Beberapa Keutamaan Dan Keberkahan Hari Jum'at<div class="postMeta" style="border-style: none; color: #098071; font-family: 'Pathway Gothic One', sans-serif; font-size: 17px; margin: 0px; padding: 0px 0px 15px 20px; width: 750px;">
Jumat, 27 Juli 2012 06:56:23 WIB<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Kategori : Risalah : Do'a & Dzikir </div>
<div class="postArticle" style="background-image: url(http://almanhaj.or.id/looks/elegant/images/post_devider.png), url(http://almanhaj.or.id/looks/elegant/images/post_devider.png); background-position: 50% 0%, 50% 100%; background-repeat: no-repeat, no-repeat; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 20px;">
BEBERAPA KEUTAMAAN DAN KEBERKAHAN HARI JUM'AT<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Oleh<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Hari Jum’at merupakan hari yang paling utama (afdhal) dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yang penuh barakah. Allah Ta’ala mengkhususkan hari Jum’at ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat-ummat terdahulu. Dan di antara beberapa keutamaan dan barakah hari yang agung ini adalah sebagai berikut:<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Pertama, terdapat berbagai hadits yang menjelaskan keutamaan dan kemuliaan hari Jum’at. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />"خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ."<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.”[1]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Hadits berikutnya, dari Abu Hurairah dan Hudzaifah[2]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />"أَضَلَّ اللهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا فَكَانَ لِلْيَهُوْدِ يَوْمُ السَّبْتِ وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الأَحَدِ فَجَاءَ اللهُ بِنَا فَهَدَانَا اللهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ."<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />‘Allah menyimpangkan kaum sebelum kita dari hari Jum’at. Maka untuk kaum Yahudi adalah hari Sabtu, sedangkan untuk orang-orang Nasrani adalah hari Ahad, lalu Allah membawa kita dan menunjukan kita kepada hari Jum’at.’” [Al-Hadits] [3]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Dan hadits-hadits lain yang menunjukkan besarnya keutamaan hari Jum’at dan keistimewaannya di banding hari-hari lainnya.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />1. Di antara keberkahan hari Jum’at, bahwa di dalamnya terdapat waktu-waktu dikabulkannya do’a.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Dalam ash-Shahihain terdapat hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari Jum’at, lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />"فِيْهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا."<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />“‘Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menun-jukkan sedikitnya waktu itu.”[4]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Para ulama dari kalangan Sahabat, Tabi’in dan setelah mereka berbeda pendapat tentang “waktu itu”, apakah (perkara) waktu tersebut tetap ada (relevan hingga saat ini) ataukah sudah dihapus? Sementara bagi kelompok yang menyatakan bahwa waktu itu tetap ada, mereka berselisih pendapat tentang penentuan waktu tersebut, seluruhnya menjadi lebih dari menjadi tiga puluh pendapat. Semua itu dinukil oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani رحمهما الله beserta dengan dalil-dalilnya.[5] Dari semua pendapat itu, terdapat dua pendapat yang paling kuat.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Pertama, bahwa waktu itu dimulai dari duduknya imam sampai pelaksanaan shalat Jum’at. Di antara dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya,<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />"عَنْ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: أنَّ عَبْدَ اللهِ بْنُ عُمَرَ c قَالَ لَهُ: أَسَمِعْتَ أَبَاكَ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَأْنِ سَاعَةِ الْجُمُعَةِ ؟ قَالَ : قُلْتُ نَعَمْ. سَمِعْتُهُ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: هِيَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ."<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Dari Abu Burdah bin Abi Musa al-Asy’ari[6] Radhiyallahu anhubahwa ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma berkata padanya, “Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari Jum’at?” Lalu Abu Burdah mengatakan, ‘Aku menjawab, ‘Ya, aku mendengar ayahku mengatakan bahwa, ‘Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.’”[7]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Di antara orang yang menguatkan pendapat ini adalah Imam an-Nawawi rahimahullah. Bahkan dia mengatakan, “Pendapat ini shahih, bahkan shawaab (benar),” [8] Sedangkan Imam as-Suyuthi rahimahullah menentukan waktu yang dimaksud (dengan waktu tersebut), adalah ketika shalat didirikan.” [9]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Kedua, bahwa batas akhir dari waktu tersebut hingga setelah ‘Ashar. Di antara argumentasinya adalah hadits yang diriwayatkan oleh sebagian penulis kitab Sunan, dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />"يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيْهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ."<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />“Hari Jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang Muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘Ashar.” [10]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Dan di antara orang yang menguatkan pendapat ini adalah Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, dia mengatakan, “Ini adalah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi Salaf, dan banyak sekali hadits-hadits mengenainya ”[11]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Sebagian ulama menyebutkan bahwa hikmah dari tersamarnya waktu ini adalah memotivasi para hamba agar bersungguh-sungguh dalam memohon, memperbanyak do’a dan mengisi seluruh waktu dengan beribadah, seraya mengharapkan pertemuannya dengan waktu yang penuh barakah itu.” [12]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />2. Keberkahan lainnya yang dimiliki hari Jum’at, bahwa siapa saja yang menunaikan shalat Jum’at sesuai dengan tuntunan adab dan tata cara yang benar, maka dosa-dosanya yang ter-jadi antara Jum’at tersebut dengan Jum’at sebelumnya akan diampuni.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Sebagaimana disebutkan dalam Shahih al-Bukhari dari Salman al-Farisi Radhiyallahu anhu. Dia mengatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />"لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ اْلإِمَامُ إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ اْلأُخْرَى."<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />“Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at, dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jum’at tersebut dan ke Jum’at berikutnya.” [13]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Sedangkan dalam Shahih Muslim terdapat tambahan tiga hari. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />"مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَصَلَّى مَا قُدِّرَ لَهُ ثُمَّ أَنْصَتَ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ ثُمَّ يُصَلِّي مَعَهُ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ اْلأُخْرَى وَفَضْلُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ."<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />“Barangsiapa yang mandi lalu berangkat Jum’at, kemudian mendirikan shalat semampunya, selanjutnya diam mendengarkan khutbah (imam) hingga khutbahnya selesai kemudian shalat bersama imam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya antara Jum’at itu hingga Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari lagi.” [14]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Telah dikemukakan pada pembahasan sebelumnya, hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />"اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ."<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />“Shalat fardhu lima waktu, shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara masa tersebut jika ia menjauhi dosa-dosa besar.” <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Pada zhahir hadits ini terdapat syarat untuk menjauhkan al-kabaa-ir (dosa-dosa besar) untuk dapat meraih keutamaan gugurnya dosa-dosa kecil<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />3. Keberkahan lain yang dimiliki hari Jum’at bahwa di dalamnya terdapat keutamaan yang besar bagi siapa saja yang bersegera pergi ke masjid lebih pagi untuk shalat Jum’at.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Dalam ash-Shahihain terdapat hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />"مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ اْلإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ."<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah lalu segera pergi ke masjid, maka seakan-akan berkurban dengan unta yang gemuk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan sapi betina, dan barangsiapa pergi pada jam yang ketiga, maka seakanakan ia berkurban dengan domba yang bertanduk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang keempat seakan-akan ia berkurban dengan seekor ayam, dan barangsiapa yang pergi pada jam kelima, maka seakan-akan ia berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam telah keluar (untuk berkhutbah), maka para Malaikat turut hadir sambil mendengarkan dzikir (nasihat/peringatan).” [15]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />4. Keberkahan lainnya yang dimiliki hari Jum’at bahwa hari ini merupakan hari berkumpulnya kaum Muslimin.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Hari ini merupakan hari berkumpulnya kaum Muslimin dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan se-belumnya mendengarkan dua khutbah Jum’at yang mengandung pengarahan dan pengajaran serta nasihat-nasihat yang ditujukan kepada kaum Muslimin yang kesemuanya mengandung manfaat agama dan dunia. Hari Jum’at ini juga memiliki beberapa keistimewaan yang mulia di antaranya disebutkan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah sebanyak tiga puluh tiga. Bahkan Imam as-Suyuthi dalam risalahnya, Nuurul Lum’ah fii Khashaa-ishil Jumu’ah me-nambahkan keistimewaan tersebut menjadi seratus satu. Akan tetapi sebagian keistimewaan itu bersandar pada hadits-hadits yang lemah. <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Maka, sudah sepantasnya seorang Muslim memanfaatkan hari yang mulia dan penuh barakah ini dengan melakukan ibadah-ibadah wajib maupun sunnah, [16] dan mengkonsentrasikan diri pada ibadah-ibadah tersebut sehingga dia dapat meraih pahala yang besar dan ganjaran yang setimpal.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[Disalin dari buku At Tabaruk Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu, Judul dalam Bahasa Indonesia Amalan Dan Waktu Yang Diberkahi, Penulis Dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />_______<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />Footnote<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[1]. Shahih Muslim (II/585) Kitaabul Jumu’ah.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[2]. Namanya adalah Hudzaifah bin al-Yaman dan nama al-Yaman dari Hasl. Ada yang menyatakan, Husail bin Jabir bin ‘Amr al-‘Absi. Beliau adalah teman rahasia Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallamdi lingkungan orang-orang munafik. Beliau menanyakan tentang keburukan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan tujuan menjauhinya. Mangikuti perang Uhud bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan juga dimenangkannya di Irak. Wafat di Madinah tahun 36 H. Lihat Asadul Ghaabah (I/468), Siyar A’lamin Nubalaa’ (II/361), al-Ishaabah (I/316) dan Tahdziibut Tahdziib (II/219). <br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[3]. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya (II/286) kitab al-Jum’ah.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[4]. Shahih al-Bukhari (I/224) kitab al-Jum’ah dan Shahih Muslim (II/584) kitab al-Jumu’ah.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[5]. Lihat Fat-hul Baari (II/416-421).<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[6]. Namanya ‘Amir bin Abi Musa ‘Abdullah bin Qais Abu Burdah al-Asy’ari, dikatakan bahwa namanya adalah al-Harits, juga dikatakan bahwa namanya adalah nama kun-yahnya. Beliau adalah seorang Qadhi di Kufah dan seorang yang tsiqah dalam banyak hadits. Beliau mempunyai kemuliaan-kemuliaan dan atsar-atsar yang masyhur. Wafat di Kufah tahun 103 H, ada yang menga-takan setelahnya.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[7]. Shahih Muslim (II/316) Kitaabul Jumu’ah.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[8]. Syarhun Nawawi li Shahiih Muslim (VI/140-141).<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[9]. Risalah Nuurul Lum’ah fii Khashaa-ishil Jumu’ah, karya Imam as-Suyuthi yang terkandung dalam Majmuu’atur Rasaa-ilil Muniiriyyah (I/210).<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[10]. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunannya (Sunan Abu Dawud VI/12) kitab ash-Shaalah, an-Nasa-i dalam Sunannya (III/99, 100) kitab al-Jumu’ah dan al-Hakim dalam al-Musradrak (I/279).<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[11]. Zaadul Ma’aad (I/389, 394).<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[12]. Fat-hul Baari (II/417).<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[13]. Shahih al-Bukhari (I/213) kitab al-Jumu’ah bab ad-Duhn lil Jumu’ah.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[14]. Shahih Muslim (II/587) kitab al-Jumu’ah bab Man Asami’a wa Anshata fil Khutbah.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[15]. Shahih al-Bukhari (I/213) kitab al-Jumu’ah bab fadhlul Jumu’ah dan Shahih Muslim (II/587) kitab al-Jumu’ah bab at-Tahjiir Yaumil Jum’ah.<br style="border-style: none; margin: 0px; padding: 0px;" />[16]. Saya mengingatkan disini bahwa shaum (puasa) yang dikhususkan hanya di hari Jum’at adalah dimakruhkan. Lihat rincian masalah ini disertai dalil-dalilnya dalam kitab Zaadul Ma’aad (I/416-420).</div>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-10403550680290699932015-09-30T20:40:00.003-07:002015-09-30T20:40:33.922-07:00Waktu Dhuha<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ada dua waktu yang mengapit waktu dhuha. Yang pertama adalah ketika matahari terbit sampai tinggi. Dan yang kedua yaitu ketika seseorang berdiri di tengah bayangannya sampai matahari tergelincir. </span></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<h2 style="background-color: white; color: #0a2e56; font-family: Oswald; font-size: 24px; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: 1.2em; margin: 0em 0px 0px; padding: 4px 0px; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Batas Awal Sholat Dhuha</span></h2>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Setelah mengetahui waktu yang diharamkan untuk sholat dhuha, maka pertanyaan selanjutnya adalah kapan sih waktu di mulainya sholat dhuha. </span></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Para Ulama berbeda pendapat mengenai waktu mulainya shalat dhuha. Sebagaian ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa waktu mulainya shalat dhuha adalah tepat setelah terbitnya matahari. Namun dianjurkan untuk menundanya sampai matahari setinggi tombak. Pendapat ini diriwayatkan An Nawawi dalam kitab Ar-Raudhah.</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebagian ulama syafi’iyah lainnya juga berpendapat bahwa shalat Dhuha dimulai ketika matahari sudah setinggi kurang lebih satu tombak. Pendapat ini ditegaskan oleh Ar Rofi’i dan Ibn Rif’ah.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Demikian yang menjadi pendapat Imam Abu Syuja’ dalam matan At-Taqrib, ketika beliau menjelaskan waktu-waktu yang terlarang untuk shalat. Hal yang sama juga menjadi pendapat Imam Al-Albani. Beliau ditanya tentang berapakah jarak satu tombak. Beliau menjawab: “Satu tombak adalah 2 meter menurut standar ukuran sekarang.” (Mausu’ah Fiqhiyah Muyassarah, 2/167). Sebagian ulama’ menjelaskan, jika diukur dengan waktu maka matahari pada posisi setinggi satu tombak kurang lebih 15 menit setelah terbit.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<h2 style="background-color: white; color: #0a2e56; font-family: Oswald; font-size: 24px; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: 1.2em; margin: 0em 0px 0px; padding: 4px 0px; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Batas Waktu Akhir Shalat Dhuha</span></h2>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Batas akhir waktu shalat dhuha adalah sebelum waktu larangan shalat, yaitu ketika bayangan tepat berada di atas benda, tidak condong ke timur atau ke barat. Untuk menentukan batas akhir waktu dhuha, anda bisa perhatikan bayangan benda. Selama bayangan benda masih condong ke arah barat, meskipun sedikit, berarti waktu dhuha masih ada. Kemudian ketika bayangan benda lurus dengan bendanya, tidak condong ke barat maupun ke timur, waktu shalat dhuha telah habis. Karena matahari persis berada di atas benda. Ada sebagian yang memberikan acuan, kurang lebih 15 menit sebelum masuk dzuhur.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<h2 style="background-color: white; color: #0a2e56; font-family: Oswald; font-size: 24px; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: 1.2em; margin: 0em 0px 0px; padding: 4px 0px; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Cara Mudah Menentukan Batas Waktu Shalat Dhuha</span></h2>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Saat ini banyak kalender yang dilengkapi jadwal shalat yang diterbitkan oleh Depag atau Tarjih Muhammadiyah, termasuk beberapa kampus islam. Untuk mengetahui waktu sholat dhuha maka Anda harus memperhatikan waktu terbit matahari dan waktu dzuhur.</span></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<ul>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Batas awal waktu dhuha adalah waktu terbit matahari + 15 menit</span></li>
<li><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Batas akhir waktu dhuha adalah waktu dzuhur – 15 menit.</span></li>
</ul>
</div>
<h2 style="background-color: white; color: #0a2e56; font-family: Oswald; font-size: 24px; font-stretch: normal; font-weight: normal; line-height: 1.2em; margin: 0em 0px 0px; padding: 4px 0px; text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Waktu Dhuha yang Paling afdhal</span></h2>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Waktu yang paling utama untuk mengerjakan shalat Dhuha adalah ketika matahari sudah mulai panas (dekat dengan waktu berakhirnya Dhuha). </span></div>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: rgb(238, 238, 238); border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 20px; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 1.6em; margin: 10px 10px 10px 20px; padding: 10px 15px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Seperti yang telah diriwatkan dari Al Qosim As Syaibani bahwa Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu melihat beberapa orang melakukan shalat Dhuha, kemudian Zaid mengatakan: “Andaikan mereka tahu bahwa shalat setelah waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Shalat para Awwabin adalah ketika anak onta mulai kepanasan.” (HR. Muslim 748).<br /><br />Yang dimaksud Awwabin dari hadist diatas adalah orang yang suka kembali pada aturan Allah.</span></blockquote>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div>
<blockquote class="tr_bq" style="background: rgb(238, 238, 238); border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 20px; color: #333333; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 1.6em; margin: 10px 10px 10px 20px; padding: 10px 15px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sebagian ulama mengatakan: “Shalat pada waktu ini dikaitkan dengan Awwabin karena umumnya pada waktu tersebut jiwa manusia condong untuk istirahat. Akan tetapi orang ini menggunakan waktu tersebut untuk melakukan ketaatan dan menyibukkan diri dengan melakukan shalat. Meninggalkan keinginan hati menuju ridlo Penciptanya.” (Faidhul Qadir, 4/216)</span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Imam An-Nawawi mengatakan: ulama madzhab kami (syafi’iyah) mengatakan: “Waktu ketika matahari mulai panas adalah waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat dhuha, meskipun dibolehkan shalat sejak terbit matahari sampai menjelang tergelincirnya matahari. (Syarh Shahih Muslim, 6/30).</span></blockquote>
<div style="background-color: white; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; line-height: 18.2px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Itulah ulasan menenai waktu sholat dhuha. Semoga informasi yang kami tulis diatas dapat bermanfaat bagi kita. sumber <a href="http://rumaysho.com/" rel="nofollow" style="color: #2560aa; text-decoration: none;" target="_blank">rumaysho.com</a></span></div>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-4805055741988386872015-09-30T20:36:00.001-07:002015-09-30T20:36:04.519-07:00Cara Agar Shalat Dhuha Berpahala Umrah<h1 class="entry-title" itemprop="name" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: 'Open Sans', arial, sans-serif; font-size: 32px; font-weight: 400; letter-spacing: -0.02em; line-height: 40px; margin: 6px 0px 7px; word-wrap: break-word;">
<div class="td-post-featured-image" style="box-sizing: border-box; color: #444444; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; letter-spacing: normal; line-height: 24px;">
<figure style="box-sizing: border-box; margin: 0px;"><a class="td-modal-image" data-caption="ilustrasi shalat dhuha (ummi-online.com)" href="http://bersamadakwah.net/wp-content/uploads/2015/04/shalat-dhuha-ummi-online.jpg" style="background: transparent; box-sizing: border-box; color: #1602ae; text-decoration: none !important;"><img alt="" class="entry-thumb" height="413" itemprop="image" src="http://bersamadakwah.net/wp-content/uploads/2015/04/shalat-dhuha-ummi-online-640x413.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; height: auto; margin-bottom: 0px; max-width: 100%;" title="shalat dhuha - ummi-online" width="640" /></a><figcaption class="wp-caption-text" style="box-sizing: border-box; font-size: 11px; font-style: italic; line-height: 17px; margin: 4px 0px 17px; text-align: right;">ilustrasi shalat dhuha (ummi-online.com)</figcaption></figure></div>
<div class="td-g-rec td-g-rec-id-content_top" style="box-sizing: border-box; clear: both; color: #444444; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 15px; margin-top: 21px; text-align: center;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan. Salah satu keutamaan istimewa shalat dhuha adalah mendapatkan pahala seperti pahala umrah. Tentu, karena pahalanya besar, ada cara khusus mengerjakannya. Rasulullah menjelaskan dalam haditsnya, ada dua cara agar shalat dhuha berpahala umrah.</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">Cara pertama</em>, shalat dhuha yang menjadi satu paket dengan shalat Subuh berjamaah dan dzikir hingga masuk waktu dhuha lalu ditutup dengan shalat dua rakaat.</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:</div>
</h1>
<h4 style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: 'Open Sans', arial, sans-serif; font-size: 19px; font-weight: 400; line-height: 29px; margin: 24px 0px 14px; text-align: right;">
مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ</h4>
<h1 class="entry-title" itemprop="name" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: 'Open Sans', arial, sans-serif; font-size: 32px; font-weight: 400; letter-spacing: -0.02em; line-height: 40px; margin: 6px 0px 7px; word-wrap: break-word;">
<div style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Barangsiapa mengerjakan shalat Subuh berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumrah secara sempurna.”</em> (HR. Thabrani; shahih lighairihi)</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">Cara kedua</em>, setelah shalat Subuh boleh pulang lagi ke rumah, tetapi di waktu dhuha ia mengerjakan shalat Dhuha di masjid.</div>
</h1>
<h4 style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: 'Open Sans', arial, sans-serif; font-size: 19px; font-weight: 400; line-height: 29px; margin: 24px 0px 14px; text-align: right;">
مَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لاَ يُنْصِبُهُ إِلاَّ إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ</h4>
<h1 class="entry-title" itemprop="name" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: 'Open Sans', arial, sans-serif; font-size: 32px; font-weight: 400; letter-spacing: -0.02em; line-height: 40px; margin: 6px 0px 7px; word-wrap: break-word;">
<div style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">”Barangsiapa keluar rumah untuk melakukan shalat Dhuha, dan tidak ada yang menyebabkannya keluar kecuali untuk shalat Dhuha, maka pahalanya seperti pahala orang yang umrah”</em> (HR. Abu Dawud; hasan)</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Mungkin ada yang bertanya, bukankah shalat sunnah lebih utama dikerjakan di rumah? Ya, memang secara umum shalat sunnah lebih utama dikerjakan di rumah. Namun dalam hal ini, shalat dhuha yang berpahala umrah secara khusus disebutkan di masjid. Meskipun, dikerjakan di rumah pun tetap sah dan berpahala.</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Tentang keutamaan shalat dhuha di masjid, hadits lain menjelaskan bahwa ketika para sahabat membicarakan ghanimah, mereka dianjurkan shalat dhuha di masjid karena itu lebih besar nilainya daripada ghanimah yang mereka bicarakan.</div>
</h1>
<h4 style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: 'Open Sans', arial, sans-serif; font-size: 19px; font-weight: 400; line-height: 29px; margin: 24px 0px 14px; text-align: right;">
مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلىَ الْمَسْجِدِ لِسَبْحَةِ الضُّحىَ، فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزىً وَأَكْثَرُ غَنِيْمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً</h4>
<h1 class="entry-title" itemprop="name" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: 'Open Sans', arial, sans-serif; font-size: 32px; font-weight: 400; letter-spacing: -0.02em; line-height: 40px; margin: 6px 0px 7px; word-wrap: break-word;">
<div style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan shalat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ghanimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat”</em> (HR. Tirmidzi dan Ahmad; hasan shahih).</div>
<div style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; letter-spacing: normal; line-height: 24px; margin-bottom: 24px; text-align: justify;">
Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/bersamadakwah]</div>
</h1>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-26286969154207398462015-09-30T20:31:00.001-07:002015-09-30T20:31:10.842-07:00Meraup Amalan Haji dan Umroh Berkali-kaliBagi yang belum berhaji dan ingin mendapatkan amalan sebesar haji dan umrah:<br />
1. “Sekelompok orang-orang fakir miskin datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Ya Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong semua kedudukan yang tinggi serta kebahagiaan yang abadi dengan harta memreka. Mereka shalat dan berpuasa sebagaimana yang kami lakukan. Akan tetapi mereka mempunyai harta untuk menunaikan haji; umrah dan bersedekah.” Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Sukakah kalian saya ajarkan sesuatu yang dapat mengejar orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang kemudian, dan tidak ada yang lebih utama dari kalian, kecuali mereka melakukan seperti yang kalian lakukan?” Mereka menjawab, “Baiklah ya Rasulullah.” Rasulullah SAW lalu bersabda, “Setiap selesai sholat bacalah olehmu Tasbih (Subhanallah); Tahmid (Alhamdulillah) dan Takbir (Allahu Akbar) masing-masing sebanyak 33 kali.” (Shahih; HR Bukhari).<br />
<br />
2. “Barang siapa shalat Shubuh berjamaah, kemudian duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah secara sempurna, sempurna, sempurna.” (Shahih; Shahih Al-Jami’ hadits no. 6346).<br />
<br />
3. “Barang siapa berjalan untuk shalat wajib berjamaah maka itu pahalanya seperti pahala orang yang berhaji dan ihram. Barang siapa berjalan untuk shalat sunnah maka itu seperti pahala umrah.” (Hasan; Shahih Al-Jami’ hadits no. 6556).<br />
<br />
4. “Barang siapa berjalan untuk shalat wajib dalam keadaan sudah suci (berwudhu di rumah), maka ia seperti mendapatkan pahala orang yang berhaji dan ihram….” (Shahih; HR Ahmad).<br />
<br />
9. “Siapa yang menyiapkan bekal untuk orang yang akan berjihad, ibadah haji, mencukupi keluarga yang ditinggalkan atau memberi makan orang yang buka puasa maka ia mendapatkan pahala seperti pahala mereka tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (Shahih; Shahih At-Targhib, 1078).<br />
<br />
10. Siapa yang pergi ke masjid—dan tidak ada yang diinginkan selain belajar tentang kebaikan atau mengajarkannya—maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji yang sempurna.” (Hasan Shahih; Shahih At-Targhib, 86).Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-50697104897813619652015-08-20T23:14:00.000-07:002015-08-20T23:14:15.312-07:00Dalil Kehidupan Dunia (copas dari tetangga)<h3 class="post-title" style="background: rgb(221, 221, 221); font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 20px; font-stretch: normal; margin: 0px 0px 10px; padding: 2px 0px 2px 2px;">
<a href="http://temp-zzz.blogspot.com/2011/02/dalil-dalil-kehidupan-dunia.html" style="color: black; text-decoration: none;"><br class="Apple-interchange-newline" />(Zuhud) Dalil-dalil Kehidupan Dunia...</a></h3>
<div class="post-header-line-1" style="background-color: white; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px;">
</div>
<div class="post-body" style="background-color: white; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px 6px 0px 5px;">
<br />
<div dir="ltr" trbidi="on">
<div class="separator tr_bq" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_-ogg5WCmaP8/TU9IuSdLJnI/AAAAAAAADUU/EcvDTgACHzk/s1600/ta%2527udz.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #005e80; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="28" src="http://4.bp.blogspot.com/_-ogg5WCmaP8/TU9IuSdLJnI/AAAAAAAADUU/EcvDTgACHzk/s320/ta%2527udz.jpg" style="border: 0px;" width="320" /></a></div>
<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_-ogg5WCmaP8/R3EapysbpeI/AAAAAAAAAHI/MURGIa_0_DI/s1600/earth1.jpg" imageanchor="1" style="color: #005e80; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="358" src="http://3.bp.blogspot.com/_-ogg5WCmaP8/R3EapysbpeI/AAAAAAAAAHI/MURGIa_0_DI/s640/earth1.jpg" style="border: 0px;" width="640" /></a></div>
<br /><br /><div style="color: blue;">
[apakah anda (saya) orang yang beriman?] [test..!]</div>
<u><b><br /></b></u><b>PASTI ADA UJIAN BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN</b><br /><br />Q29.2-3. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan "<i>kami telah beriman</i>", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar & sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.<br /><br />Q2.214. Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk syurga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sampai-sampai berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "<i>Bilakah datangnya pertolongan Allah?</i>" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.<br /><br /><u><b>Jenis ujian</b></u><br />Q21.35. Kami akan mengujimu dengan keburukan & kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.<br /><br />Q2:155. <u>Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan <i>sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa & buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar…</i></u><br /><br />Dari Saad bin Abi Waqqash radhiallahu anhu bahwa Nabi shallawahu alaihi wa alihi bersabda: “<i>Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, lalu yang semacamnya & semacamnya, seseorang diuji sesuai kadar keimanannya, apabila teguh dalam keimanannya maka ujiannya bertambah berat, apabila lemah dalam keimanannya maka diuji sesuai kadar keimanannya, ujian terus menerus menimpa seorang hamba sampai meninggalkannya berjalan dimuka bumi dalam keadaan bersih dari kesalahan</i>” [HR Imam Turmudzi dan dishahihkan Syaikh Albani dalam Silsilah Shahihahnya 1/225]<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-B7Pql55oi1U/UQ0HLvMopPI/AAAAAAAAHS0/Xbl8AuU4p2A/s1600/gempa-turki-1.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; color: #005e80; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="138" src="http://2.bp.blogspot.com/-B7Pql55oi1U/UQ0HLvMopPI/AAAAAAAAHS0/Xbl8AuU4p2A/s1600/gempa-turki-1.JPG" style="border: 0px;" width="200" /></a></div>
<u><b>Sifat musibah (ujian) bagi orang-orang yang beriman</b></u><br />"Tidaklah rasa lelah, sakit, kegelisahan, kesedihan, gangguan & duka yang menimpa seorang muslim sampai-sampai duri yang menusuknya kecuali Allah menghapuskan dosanya karena hal-hal tesebut" [HR Bukhari & Muslim]<br /><br />"Perumpamaan orang Mukmin seperti tanaman (pohon) yang senantiasa angin itu mencondongkannya, dan selamanya orang Mukmin itu ditimpa bencana. Sedangkan perumpamaan bagi orang yang munafik seperti pohon kayu yang tidak bisa digoyangkan hingga pohon itu ditebang" [HR Muslim]<br /><br />Rasulullah bersabda, "<i>Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba-Nya, Dia menyegerakan hukuman untuknya di dunia</i>. Dan apabila Allah menghendaki keburukan, Dia menahan darinya (hukuman) karena dosanya hingga Dia menunaikannya pada hari kiamat" [HR At-Tirmidzi]<br /><br />"Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu" (HR Ath-Thabrani) <br /><br /><a href="http://kliping2009.blogspot.com/2013/07/dibalik-ujian.html" style="color: #005e80; text-decoration: none;" target="_blank"><i><b>More...</b></i></a><br /><br /><br /><b>CITA-CITA, MIMPI (DREAM), NIAT, HARAPAN DST.</b><br /><br /><div style="color: blue;">
Kita adalah apa yang kita fikirkan, kehendaki & upayakan. Apa yang kita usahakan, itulah yang kita dapat. <i>Man jadda wa jada</i>, barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya.</div>
<blockquote class="tr_bq">
Q53.39. <i>Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.</i><br /><br />Q41.46. Barangsiapa yg mengerjakan amal saleh maka untuk dirinya sendiri & barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka untuk dirinya sendiri; & sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya.<br /><br />Q13.11. ...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum (bangsa) sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; & sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.</blockquote>
<br /><a href="http://think-essential.blogspot.com/2008/03/makna-ibadah-dalam-islam.html" style="color: #005e80; text-decoration: none;"><b>Bahwasanya segala amal perbuatan itu tergantung pada NIAT </b></a><br />Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab <i>radiallahuanhu</i>, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah <i>alaihisalatu wasallam</i>bersabda: "<i><b>Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan</b>. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.</i>" (HR Bukhari dan Muslim)<br /><br />Jika seseorang berNIAT untuk bangun tidur pukul 04 pagi, maka kemungkinan besar orang tersebut akan bangun dari tidurnya pada pukul 04 pagi walaupun orang tersebut tidak memasang <i>alarm</i>.<br /><br />Jika seseorang membeli sepeda motor merk A dengan alasan (baca: niat) bahwa kalau sewaktu-waktu sepeda motor tersebut dijual maka harga jualnya tinggi, secara tidak langsung orang tersebut telah merencanakan (berniat) untuk menjual kembali sepeda motor yang baru dibelinya.<br /><blockquote>
<i><b>Jangan sepelekan niat..! </b></i><br />Perbaguslah dan "jangan salah" dalam berniat, bercita-cita, berdo'a ataupun dalam berharap. Dan jangan segan untuk melakukannya... karena berniat, bercita-cita, berdo'a ataupun berharap adalah GRATIS!</blockquote>
<blockquote>
Gapailah kebaikan hidup di dunia ini dan di akhirat kelak dengan niat yang baik dan di-ridhai Allah <i>subhana wa ta'ala</i>.</blockquote>
<blockquote>
Berharaplah melampaui batas harapan <a href="https://docs.google.com/open?id=0BwN3MY-uNqTSNzA1ZjU2MTgtZWRjNC00OGFjLWI3YjAtYWUyYmE0MjZiMDIy" style="color: #005e80; text-decoration: none;">duniawi</a>, berharaplah ampunan dan syurga-Nya kelak serta berharaplah bisa melihat Wajah Allah <i>azza wa jalla... </i>Amiin!</blockquote>
Bukankah Rasulullah <i>alaihisalatu wasallam</i> pernah bersabda, “<i><u>Setiap orang dari umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan</u>.</i>” Para sahabat bertanya heran, “S<i>iapa yang enggan masuk surga, wahai Rasulullah?</i>” Kata beliau, “<i>Mereka yang menaati aku akan masuk surga, sedangkan yang menentang aku berarti mereka enggan masuk surga.</i>” (HR Bukhari, Ahmad dan an-Nasa’i)<br /><br /><u><b>Harapan harus dibarengi dengan usaha dan amal </b></u><br />Q18.110. ... "<i>Barangsiapa <u>mengharap</u> perjumpaan dengan Tuhannya, maka <u>hendaklah ia mengerjakan amal</u> yang saleh <u>dan janganlah ia</u> mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya</i>."<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-NNdwS0K7yQw/U9rQ-w2SdBI/AAAAAAAAJ54/grfM2sOvt3Q/s1600/einstein-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #005e80; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-NNdwS0K7yQw/U9rQ-w2SdBI/AAAAAAAAJ54/grfM2sOvt3Q/s1600/einstein-1.jpg" style="border: 0px;" /></a></div>
<u><b>Keharusan berilmu</b></u><br />Q96.1. <i>Bacalah!</i> dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,…<br /><br />Q21.7. Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, <i>maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.</i><br /><br />“Menuntut ilmu wajib atas setiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)” [HR.Ibnu Majah]<br /><br /><u><b>Jadilah orang yang Cerdas..!</b></u><br />Ibnu Umar berkata: "<i>Wahai Rasulullah orang mukmin mana yang paling cerdas?</i>". Rasulullah<i>shallallahu 'alaihi wasallam</i> berkata, "<u><i>Yang paling banyak mengingat kematian, dan yang paling baik persiapannya untuk akhirat, mereka itulah <a href="http://www.firanda.com/index.php/artikel/status-facebook/577-lupa-kematian-indikasi-kedunguan" style="color: #005e80; text-decoration: none;" target="_blank">orang-orang yang cerdas</a></i></u>" [HR Ibnu Maajah no.4249, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani, lihat juga As-Shahihah no.1384!]<br /><br /><u><b>Keharusan berfikir positif dan selalu berbaik-sangka terhadap Allah swt.</b></u><br />"<i>Aku adalah berdasarkan kepada sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. ...</i>" [Hadits Qudsi, diriwayatkan oleh Muslim]<br /><br /><div style="color: blue;">
<br />[kehidupan dunia]</div>
<br /><b>KEMILAU (FITNAH) DUNIA</b><br /><br /><a href="http://4.bp.blogspot.com/_-ogg5WCmaP8/TVIDu_q5OtI/AAAAAAAADUw/f-Fs6CpJ0ps/s1600/las-vegas.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #005e80; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/_-ogg5WCmaP8/TVIDu_q5OtI/AAAAAAAADUw/f-Fs6CpJ0ps/s320/las-vegas.jpg" style="border: 0px;" width="262" /></a>Q3.14 “<i>Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini</i>, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak & sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia & di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”<br /><br />Dari Amr bin ‘Auf radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa kalian. Akan tetapi aku khawatir ketika dibukakan kepada kalian dunia sebagaimana telah dibukakan bagi orang-orang sebelum kalian. Kemudian kalian pun berlomba-lomba dalam mendapatkannya sebagaimana orang-orang yang terdahulu itu. Sehingga hal itu membuat kalian menjadi binasa sebagaimana mereka dibinasakan olehnya” [HR Bukhari & Muslim]<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWydlaUbChJ6BpJ5nAVL1RJkLaB9b1-UNaGSnyhj28k9Y_qp_rVQbGVHL_1WnAjhrcJp1Fy8zK6fYQgeFgxi1Mck4zk7gs23gGbLoLJWQlLLlrzHbIE83h4h3BKcMaqdF2j3Z4Zm31y8Ly/s1600/fitnah-harta-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; color: #005e80; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="143" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWydlaUbChJ6BpJ5nAVL1RJkLaB9b1-UNaGSnyhj28k9Y_qp_rVQbGVHL_1WnAjhrcJp1Fy8zK6fYQgeFgxi1Mck4zk7gs23gGbLoLJWQlLLlrzHbIE83h4h3BKcMaqdF2j3Z4Zm31y8Ly/s1600/fitnah-harta-1.jpg" style="border: 0px;" width="200" /></a></div>
Dari Ka’ab bin ‘Iyadh radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap umat memiliki fitnah, <i>sedangkan fitnah ummatku adalah harta</i>” [HR Tirmidzi, dia berkata hadits hasan sahih]<br /><br />Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya dunia ini manis & hijau. Dan sesungguhnya Allah ta’ala menyerahkannya kepada kalian untuk diurusi kemudian Allah ingin melihat bagaimana sikap kalian terhadapnya. Maka berhati-hatilah dari fitnah dunia & wanita” [HR Muslim]<br /><br /><u><b>Sifat kehidupan dunia</b></u><br />Q57.20. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan <i>dunia ini hanyalah permainan & suatu yang melalaikan, perhiasan & bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta & anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering & kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur</i>. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras & ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.<br /><br /><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; padding: 4px; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-cXjD2ZS0WPY/Tw5-KjoJd7I/AAAAAAAADx0/uT7xUvt4c0I/s1600/Monopoly-Here-and-Now.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; color: #005e80; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto; text-decoration: none;"><img border="0" height="200" src="http://3.bp.blogspot.com/-cXjD2ZS0WPY/Tw5-KjoJd7I/AAAAAAAADx0/uT7xUvt4c0I/s1600/Monopoly-Here-and-Now.jpg" style="border: 0px;" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 9.60000038146973px; text-align: center;">Investasi & Monopoli</td></tr>
</tbody></table>
Q29.64. Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau & main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.<br /><br /><u><b>Daya tarik dunia (materi)</b></u><br />Rasulullah SAW bersabda, “Sekiranya anak cucu Adam memiliki dua lembah emas niscaya dia tetap masih menginginkan lembah emas yg ketiga, & sekali-kali tidak akan penuh mulut anak cucu Adam kecuali tanah, & Allah menerima taubat bagi orang yang bertaubat” [HR Bukhari & Muslim]<br /><br /><br /><b>BERORIENTASI DUNIA SAJA!</b><br /><br />Q11.15-16. <i style="color: blue;">Barangsiapa yang menghendaki <u>kehidupan dunia & perhiasannya</u>, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan <u>sempurna & mereka di dunia itu tidak akan dirugikan</u></i>. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka & lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia & sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.<br /><br />Q42:20. Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat maka akan Kami tambah keuntungan itu baginya, & barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia maka akan Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia, & tidak ada baginya suatu bagian pun di akhirat.<br /><br />Q17.18. <i>Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki </i>& Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela & terusir.<br /><u><br /></u><u><b>Orang kafir hanya berorientasi dunia</b></u><br />Q14.3. (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.<br /><br />Q76.27. <i>Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat).</i><br /><br />Q2.212. <i>Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman.</i> Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.<br /><br />Q6.29. Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "<i>Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan</i>"<br /><br />Q45.24. Dan mereka berkata: "<i>Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa</i>", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.<br /><br />Q13.26. Allah meluaskan rezki & menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. <i>Mereka (orang-orang kafir) bergembira dengan kehidupan di dunia</i>, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).<br /><br />Q87.16-17. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik & lebih kekal. Baca juga Q17.18, Q15.3.<br /><blockquote class="tr_bq">
”<i>Seorang kafir jika berbuat kebaikan di dunia, maka segera diberi balasannya di dunia. Adapun orang mu’min jika berbuat kebajikan, maka tersimpan pahalanya di akhirat di samping rizqi yang diterimanya di dunia atas keta’atannya.</i>” (<b>HR Muslim</b>)</blockquote>
<u><b>Fatamorgana</b></u><br />Q24.39. Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana <i>fatamorgana</i> di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun...<br /><br /><br /><b>DUNIA DI HADAPAN ALLAH & RASUL-NYA (dan Orang-orang yang Beriman)</b><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjchr3B8BN7ldqPdm2rUUe2XJxXZ3O0Yw-SMKXxD0REn2gpNOU3235pfZAjTZYXx9JPkJjl0VBQ2PFXV5kmKP3-l-h0TuIj0NLjc-u572bEmTNximKL-7Em2iWzsxWLAw_pUFh8yv1U64Q/s1600/6x-tempz-alhayat-2dalil-earth_drop-universe.gifE" imageanchor="1" style="clear: left; color: #005e80; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjchr3B8BN7ldqPdm2rUUe2XJxXZ3O0Yw-SMKXxD0REn2gpNOU3235pfZAjTZYXx9JPkJjl0VBQ2PFXV5kmKP3-l-h0TuIj0NLjc-u572bEmTNximKL-7Em2iWzsxWLAw_pUFh8yv1U64Q/s1600/6x-tempz-alhayat-2dalil-earth_drop-universe.gif" style="border: 0px;" /></a>Al Mustaurid bin syadad ra berkata, Rasulullah saw bersabda, ”<b style="color: blue;"><i>Tiadalah perbandingan dunia ini dengan akhirat, kecuali <u>seperti seorang yang memasukan jarinya ke dalam lautan luas</u> maka perhatikanlah yang tersisa</i></b>” [HR Muslim]<br /><br />Rasulullah SAW bersabda: "<i>Apa artinya dunia bagiku! <b>Kehadiranku di dunia hanyalah bagaikan seorang pengelana yang tengah berjalan di panas terik matahari, lalu berteduh di bawah naungan pohon beberapa saat, kemudian segera meninggalkannya untuk kembali melanjutkan perjalanan.</b></i>” [HR At-Tirmidzi]<br /><br />Pada suatu ketika, beberapa orang sahabat Rasulullah saw datang menemui beliau, berikut juga Umar radhiallaahu anhu. Rasulullah saw lantas bangkit merubah posisinya, Umar ra melihat tidak ada kain yg melindungi tubuh Rasulullah saw tikar yg dipakainya berbaring. Ternyata tikar tersebut membekas pada tubuh beliau. Melihat pemandangan itu Umar ra pun menangis. Rasulullah saw bertanya kepadanya: "Apakah gerangan yg membuatmu menangis wahai Umar?" ia menjawab: "Demi Allah, karena saya tahu bahwa engkau tentu lebih mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala daripada raja Kisra maupun Kaisar. Mereka dapat berpesta pora di dunia sesuka hatinya. Sedangkan Engkau adalah seorang Utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala namun keadaan engkau sungguh sangat memprihatinkan sebagaimana yg aku saksikan sekarang," Rasulullah saw bersabda: "<i>Tidakkah engkau ridha wahai Umar, kemegahan dunia ini diberikan bagi mereka, sedangkan pahala akhirat bagi kita!</i>" Umar ra menjawab: "Tentu saja!" "<i>Demikianlah adanya!</i>" jawab Rasulullah saw" [HR Ahmad]<br /><br /><i><b>"Dunia adalah penjara bagi orang mukmin, dan sebagai syurga bagi orang kafir" [HR Muslim]</b></i><br />Ket.: Dunia bagi orang Mukmin & Muslim seperti penjara karena mereka terikat oleh hukum agama (<i>syariat</i>) yang tidak boleh dilanggar, sedangkan yang demikian terhadap si <i>kafir</i> seperti syurga karena tidak terikat oleh hukum agama (<i>no halal no haram!</i>).<br /><br /><i><b>Hina bagaikan bangkai anak kambing yang cacat...</b></i><br />"Sesungguhnya Rasulullah <i>shallallahu 'alaihi wasallam</i> masuk ke pasar dari arah 'Aliyah & para shahabatnya berada di sekitarnya, beliau melewati bangkai anak kambing yang telinganya kecil lalu beliau mengambilnya dengan memegang telinganya kemudian bersabda: "Siapakah diantara kamu yang mau membelinya dengan harga satu dirham?" Mereka berkata: "Kamu tidak suka bangkai itu menjadi milik kami, apa yang bisa kami gunakan darinya". Beliau bersabda: "Atau kamu suka bangkai ini menjadi milikmu?" Mereka berkata: "Demi Allah, kalaupun ia masih hidup maka ia binatang yang mempunyai aib karena telinganya kecil, bagaimana jadinya kalau ia bangkai?" Beliau bersabda: "<i>Demi Allah, dunia lebih hina bagi Allah dari bangkai ini untuk kalian</i>" [HR Muslim]<br /><br /><i><b>Nilai penghambaan kita terhadap Allah swt jauh lebih bernilai di sisi-Nya dibanding dunia dan seisinya...</b></i><br />"Dua raka'at shalat fajr (sebelum subuh) lebih baik dari pada dunia dan seisinya." [HR Muslim]<br /><br /><b><i>Dunia ini terlaknat kecuali dzikrullah...</i></b><br />Dari Abu Hurairah ra, saya mendengar Rasulullah saw bersabda, ”Ketahuilah bahwa dunia terkutuk & semua yang didalamnya terlaknat, kecuali dzikrullah & segala apa yang sederajat dengan itu & orang alim yang mengerti serta orang yang mempelajari” [HR Tirmidzi]<br /><br /><br /><div style="color: blue;">
[dunia adalah ladang untuk akhirat]</div>
<br /><b>BERORIENTASI DUNIA ATAU AKHIRAT?</b><br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-w2E0u9McCck/USn0CbNNohI/AAAAAAAAHeM/eiT-vQrsZxM/s1600/shalat-berjamaah-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #005e80; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="211" src="http://1.bp.blogspot.com/-w2E0u9McCck/USn0CbNNohI/AAAAAAAAHeM/eiT-vQrsZxM/s1600/shalat-berjamaah-1.jpg" style="border: 0px;" width="320" /></a></div>
Q29.64. Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau & main-main. <i>Dan sesungguhnya <a href="http://think-essential.blogspot.com/2007/10/simple-line-2-simple-questions.html" style="color: #005e80; text-decoration: none;">akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan</a>, kalau mereka mengetahui.</i><br /><br />Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang menjadikan kegelisahan, kegundahan, cita-cita & tujuannya hanya satu, yaitu akhirat, maka Allah akan mencukupi semua keinginannya. Barangsiapa yang keinginan & cita-citanya bercerai-berai kepada keadaan-keadaan dunia, materi duniawi, yang dipikirkan hanya itu saja, maka Allah tidak akan peduli di lembah mana dia binasa" [HR Ibnu Majah; sanadnya hasan]<br /><br />”Barang siapa yang fokus perhatiannya hanya akhirat maka Allah akan kokohkan urusannya & Allah jadikan kekayaannya di dalam hatinya & dunia datang padanya tanpa diminta, & <i>barang siapa yang fokus perhatiannya hanya pada dunia maka Allah cerai beraikan urusannya & Allah jadikan kefakirannya di depan kedua matanya & tidaklah datang dunia kepadanya kecuali yang telah Allah tetapkan baginya</i>” [HR Ibnu Majah]<br /><br />Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang obsesinya adalah akhirat, tujuannya akhirat, niatnya akhirat, cita-citanya akhirat, maka dia mendapatkan tiga perkara: Allah menjadikan kecukupan dalam hatinya, Allah mengumpulkan urusannya, & dunia datang kepada dia dalam keadaan dunia itu hina. Barangsiapa yang obsesinya adalah dunia, tujuannya dunia, niatnya dunia, cita-citanya dunia, maka dia mendapatkan tiga perkara: Allah menjadikan kemelaratan ada di depan matanya, Allah mencerai-beraikan urusannya, & dunia tidak datang kecuali yang ditakdirkan untuk dia saja" [HR At-Tirmidzi dll; hadits shahih]<br /><br />Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “<i>Jadilah kamu di dunia seperti halnya orang asing atau orang yang sekedar numpang lewat/musafir</i>” [HR Bukhari]<br /><br />Q42.20. Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.<br /><br />Q17.19. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.<br /><br /><u><b>Jangan lupakan dunia!</b></u><br />Q28.77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, & <i>janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) <a href="https://docs.google.com/open?id=0BwN3MY-uNqTSNzA1ZjU2MTgtZWRjNC00OGFjLWI3YjAtYWUyYmE0MjZiMDIy" style="color: #005e80; text-decoration: none;">duniawi</a> & berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, & janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.</i><br /><br /><i><b>”Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain”</b></i> (HR. Bukhari).<br /><br /><u><b>Lihatlah ke bawah!</b></u><br />"Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripada kalian & jangan melihat orang yang lebih di atas kalian. Yang demikian ini (melihat ke bawah) akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kalian" [HR Muslim]<br /><br /><u><b>Kekurangan harta (miskin)?</b></u><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-vYbVjeipwyM/VC0S_QAxuzI/AAAAAAAAKGs/DHmmLrUU1zg/s1600/no-orang-pinggiran-trans7-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; color: #005e80; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="160" src="http://3.bp.blogspot.com/-vYbVjeipwyM/VC0S_QAxuzI/AAAAAAAAKGs/DHmmLrUU1zg/s1600/no-orang-pinggiran-trans7-1.jpg" style="border: 0px;" width="200" /></a></div>
"Aku berdiri di depan pintu syurga, lalu (kulihat) kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang miskin, sementara orang-orang yang kaya masih tertahan (untuk dihisab) kecuali penghuni neraka mereka (telah) disuruh untuk masuk ke neraka, ..." [HR Muslim]<br /><br />Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda, "Maukah kamu aku beritahu tentang ahli surga? (yaitu) setiap (muslim) yang lemah dan diremehkan, seandainya dia bersumpah atas nama Allah niscaya Allah meluluskannya. Maukah kamu aku beritahukan tentang ahli neraka? (yaitu) setiap orang yang keras, kasar, penumpuk harta dan sombong" [HR Bukhari & Muslim]<br /><br /><u><b>Kaya?</b></u><br />Dari Abu Huraerah, ia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “<i>Bukanlah kekayan itu dengan banyaknya harta. Tetapi, sesungguhnya kaya itu ialah kaya jiwa</i>” [HR Bukhari & Muslim]<br /><br />Rasulullah <i>shallallahu`alaihi wa sallam</i> bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman, `<i>Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan & Aku penuhi kebutuhanmu</i>. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan & tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)" [HR Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah & Al-Hakim]<br /><br />Q22.64. <i>Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji.</i><br /><br /><u><b>Harta?</b></u><br />Harta seseorang adalah apa yang <i>dia makan lalu habis</i>, apa yang <i>dia pakai lalu usang</i>, dan apa yang telah <i>dia nafkahkan dan sedekahkan</i>. Sedangkan harta yang dia simpan dan kumpulkan adalah harta milik ahli warisnya.<br /><blockquote class="tr_bq">
Dari Abu Hurairah<i> radhiyallahu'anhu</i>, dia berkata, "Rasulullah <i>shallallahu'alaihi wa sallam</i> bersabda: "Seorang hamba berkata, '<i>Hartaku, hartaku!</i>' Padahal dari hartanya dia hanya mendapatkan tiga perkara yaitu '<i>Apa yang dimakan lalu ia habis, atau apa yang dipakai lalu ia usang, atau apa yang dia berikan lalu dia menyimpan pahalanya di akhirat</i>'. Selain itu ia adalah lenyap dan (menjadi) barang peninggalannya untuk orang (selainnya)."" [HR Muslim]</blockquote>
<i>...harta yang dinafkahkan di jalan Allah subhanahu wa ta'ala adalah harta kita yang sesungguhnya!<b> </b></i><br /><br /><u><b>Jabatan? </b></u><br />"<i>Janganlah kamu meminta jabatan dalam pemerintahan. Karena jika kamu diberi jabatan karena permintaanmu, maka bebanmu sungguh berat. Tetapi jika kamu diberi jabatan tanpa kamu minta, maka kamu akan dibantu oleh orang banyak</i>" [HR Muslim dari Abdurrahman bin samurah r.a.]<br /><br />Abu Dzar ra berkata: Saya bertanya, "Ya Rasulullah mengapa engkau tidak memberiku jabatan?" Maka Rasulullah menepukan tangannya pada pundakku, lalu Beliau bersabda: "Hai Abu Dzar, sungguh kamu ini lemah, sedangkan jabatan adalah amanah, dan <i>jabatan itu akan menjadi kehinaan serta penyesalan pada hari kiamat, <u>kecuali</u> bagi orang yang memperolehnya dengan benar dan melaksanakan kewajibannya dalam jabatannya</i>" [HR Muslim]<br /><br /><u><b>Bahagia & Kenikmatan Dunia?</b></u><br />Kita akan memperoleh kebahagian atau kenikmatan dunia jika dalam keseharian kita terpenuhi minimal 3 hal yaitu <i>Sehat</i>, <i>Aman</i>(bebas dari ketakutan, kekhawatiran dan kecemasan), dan <i>Memiliki Makanan Pokok untuk <u>Hari itu</u></i>...<br /><blockquote class="tr_bq">
Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan <u>sehat</u> badannya, <u>aman</u> pada keluarganya, dia<u>memiliki makanan pokoknya pada hari itu</u>, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya. [HR Ibnu Majah, no. 4141; dan lain-lain; dihasankan oleh Syaikh Al Albani di dalam Shahih Al Jami’ush Shaghir, no. 5918]</blockquote>
Ada satu ayat dalam Quran yang mengisyaratkan tentang kebahagiaan...<br /><blockquote class="tr_bq">
Q46.13. "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: <i><b>"T</b><b>uhan kami ialah Allah', kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka & mereka tiada (pula) berduka cita"</b></i>.</blockquote>
Dari ayat di atas ada 2 (dua) hal yang menjadi <u>kunci bahagia</u> yaitu:<br />1. <i>Iman</i> (beriman) kepada Allah swt & meng-ikhlash-kannya, yakin & patuh kepada Zat yang telah menciptakannya. (karena kebahagiaan adalah kepunyaan Allah swt juga).<br />2. <i>Istiqamah</i>, teguh pendirian dalam tauhid & tetap beramal yang saleh.<br /><br /><a href="http://1.bp.blogspot.com/_-ogg5WCmaP8/TUImsIlWAzI/AAAAAAAADSw/WsVBUf6iVtY/s1600/kaya-miskin.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; color: #005e80; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><b style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/_-ogg5WCmaP8/TUImsIlWAzI/AAAAAAAADSw/WsVBUf6iVtY/s320/kaya-miskin.JPG" style="border: 0px;" width="320" /></b></a>Bahagia... Seseorang yang mengucapkan '<i>bismillah</i>' tatkala akan memakan (hanya) sepotong roti & mengucapkan '<i>alhamdulillah</i>' setelah dia selesai memakannya...<br /><br />Dengan Iman & Istiqamah, bahagia akan diperoleh, dengan ciri-ciri...<br /><ul>
<li>Selalu ada Allah swt dalam hati & kehidupannya.</li>
<li>Merasa bahagia dengan bisa beribadah & sujud kepada Allah swt.</li>
<li>Mengikrarkan "<i>Allah... saya bahagia bisa dekat dengan Kau... alhamdulillah</i>"</li>
<li>Ridho dengan segala apa yang Allah swt tentukan, putuskan & takdirkan atas ditrinya.</li>
<li>Qana'ah</li>
<li>Merasakan kelezatan iman, Allah & Rasul-Nya lebih dia cintai; Mencintai karena Allah; benci karena Allah.</li>
</ul>
Sarana istirahatnya orang bahagia adalah bisa <i>shalat dengan khusyu...</i>merasa dekat dengan Allah swt. Bukan pada pemandangan yang indah, harta yang banyak, makanan yang enak, alunan musik dst...<br /><br />Kebahagiaan akan sirna jika seseorang melakukan "dosa" atau maksiat kepada Allah swt dengan ciri-ciri:<br /><ul><a href="http://1.bp.blogspot.com/-cNvowJacS2M/Tw5-yXWCLdI/AAAAAAAADx8/KJKq9SlgSQM/s1600/the-best.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; color: #005e80; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-cNvowJacS2M/Tw5-yXWCLdI/AAAAAAAADx8/KJKq9SlgSQM/s1600/the-best.jpg" style="border: 0px;" width="200" /></a>
<li>Gelisah</li>
<li>Takut diketahui orang lain</li>
<li>Hati menjadi kotor dan terhijab dari <a href="http://temp-zzz.blogspot.com/2010/12/kebenaran.html" style="color: #005e80; text-decoration: none;" target="_blank">kebenaran</a>.</li>
</ul>
Ketiadaan <i>dien</i> dalam diri dan jiwa menyebabkan seseorang tidak tahu akan tujuan hidup dan akan salah dalam memahami arti kehidupannya.<br /><blockquote class="tr_bq">
Sudah "kaya" secara materi, mereka akan <i>"<b>terus dan terus mencari sesuatu</b>"</i><u>...keinginan untuk <span style="font-size: medium;">diakui</span> (eksistensi), <span style="font-size: medium;">dihargai</span>, <span style="font-size: medium;">dihormati</span>, dst. ...ingin menjadi <span style="font-size: medium;">lebih dari yang lain</span>, ingin menjadi nomor satu dan ingin-ingin yang lainnya sampai mereka binasa.</u></blockquote>
<br /><b>KEBENARAN</b><br /><br />Kebenaran adalah apa-apa yang datang dari sisi Allah subhanahu wa ta'ala & Rasul-Nya. <a href="http://temp-zzz.blogspot.com/2010/12/kebenaran.html" style="color: #005e80; text-decoration: none;" target="_blank"><i><b>detail...</b></i></a><br /><br /><br /><b>KEBAJIKAN DAN DOSA</b><br /><br />“<i>Kebajikan adalah bagusnya akhlak, sedangkan dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwamu dan kamu tidak suka apabila hal itu diketahui oleh orang lain.</i>” (HR Muslim)<br /><u><br /></u><u><b>Hati nurani tidak bisa dibohongi</b></u><br />Mintalah <i>fatwa</i> kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta atau memberi<i>fatwa</i> kepadamu. (HR Muslim)<br /><br /><br /><br /><i><b>Akhirnya... </b></i><br />Q3.85. <i>Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi</i>.<br /><br />Q15.2. <i>Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.</i><br /><br />Q40.39. <i>Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.</i><br /><br />Q35.5. <i>Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka <b>sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah SYAITAN yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.</b></i><br /><br /><br /><i><b>Sepenggal syair dari Aa Gym...</b></i><br />Hidup di dunia sebentar saja, sekedar mampir sekejap mata<br />Jangan terpesona jangan terpedaya<br />Akherat nanti tempat pulang kita, akherat nanti hidup sebenarnya<br /><br />Barang siapa Allah tujuannya, niscaya dunia akan melayaninya<br />Namun siapa dunia tujuannya...<br />Niscaya kan letih & pasti sengsara, diperbudak dunia sampai akhir masa<br /><br /><br /><i><b>Celupkan Jarimu Ke Air Lautan…</b></i><span style="font-size: xx-small;"> </span><br /><span style="font-size: xx-small;">Karya Taufiq Ismail, diambil dari Remembrance of Alloh</span><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjchr3B8BN7ldqPdm2rUUe2XJxXZ3O0Yw-SMKXxD0REn2gpNOU3235pfZAjTZYXx9JPkJjl0VBQ2PFXV5kmKP3-l-h0TuIj0NLjc-u572bEmTNximKL-7Em2iWzsxWLAw_pUFh8yv1U64Q/s1600/6x-tempz-alhayat-2dalil-earth_drop-universe.gif" imageanchor="1" style="clear: left; color: #005e80; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjchr3B8BN7ldqPdm2rUUe2XJxXZ3O0Yw-SMKXxD0REn2gpNOU3235pfZAjTZYXx9JPkJjl0VBQ2PFXV5kmKP3-l-h0TuIj0NLjc-u572bEmTNximKL-7Em2iWzsxWLAw_pUFh8yv1U64Q/s1600/6x-tempz-alhayat-2dalil-earth_drop-universe.gif" style="border: 0px;" /> </a>Bertanya seseorang pada junjungan kita<br />Wahai Rasulullah tercinta<br />Bandingkan dunia kini<br />Dengan akhirat nanti.<br /><br />Menjawablah Rasulullah<br />Sallallahu’Alaihi wa Sallam<br /><br />Celupkan jarimu ke air lautan<br />Air yang menetes dari ujung jarimu<br />Itulah dunia seisinya<br />Air yang ada diselebihnya di lautan<br />Air yang tersebar di tujuh samudera<br />Itulah akhirat nanti<br /><br />Wahai alangkah kecil arti dunia<br />Wahai alangkah kerdil arti dunia<br />Wahai alangkah remeh makna dunia<br />Wahai alangkah tak berartinya dunia<br /><br />Yang mengejar akhirat<br />Mendapat akhirat & dunia<br />Yang mengejar dunia<br />Cuma mendapat dunia</div>
</div>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-91460752618063291412015-05-28T20:45:00.005-07:002015-05-28T20:45:50.967-07:00Membongkar Kesesatan jamaah tabligh<div class="title" style="background: rgb(240, 246, 251); border: 0px; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Tahoma, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin: 0px; padding: 9px 12px 11px;">
<h2 style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">
<b style="background-color: white; border: 0px; font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px;">Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat</b><span style="background-color: white; font-size: 12px;"> </span></h2>
</div>
<div class="content-padding" style="background-color: white; border: 0px; font-family: 'Lucida Grande', 'Lucida Sans Unicode', Tahoma, Verdana, sans-serif; font-size: 12px; margin: 5px 12px 0px; padding: 0px;">
<b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">JAMA’AH TABLIGH</b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Jama’ah Tabligh termasuk ahlul bid’ah dan firqah sesat yang menyesatkan dari firqah <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">shufiyyah</i>. Firqah tabligh ini terbit dari India yang dilahirkan oleh seorang <a href="http://ibnuabbaskendari.wordpress.com/2010/07/04/sudah-saatnya-menyadari-hakikat-ajaran-sufi/" style="border: 0px; color: #448abd; margin: 0px; padding: 0px;">shufi</a> tulen bernama Muhammad Ilyas. Kemudian firqah sesat ini mulai mengembangkan ajarannya dan masuk ke negeri-negeri Islam seperti Indonesia dan Malaysia dan lain-lain.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Firqah tabligh ini dibina atas dasar kejahilan di atas kejahilan yang dalam dan merata yang diawali oleh pendirinya, pengganti-penggantinya,Amir-amirnya, tokoh-tokohnya, syaikh (guru)-syaikhnya, murid-muridnya, istimewa pengikut-pengikutnya dari orang-oang awam. Kejahilan mereka terhadap Islam, mereka hanya melihat Islam dari satu bagian dan tidak secara keseluruhan sebagimana yang Allah perintahkan, “<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam (ajaran) Islam scara kaffah (keseluruhan)</i>.” (Al-Baqarah: 208).<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><a href="https://www.blogger.com/null" name="more" style="border: 0px; color: #448abd; margin: 0px; padding: 0px;"></a><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span id="more-902" style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"></span><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Kerusakan aqidah mereka yang dipenuhi dengan kesyirikan yang berdiri di atas manhaj shufiyyah. Ibadah mereka yang dipenuhi dengan bid’ah yang sangat jauh dari Sunnah. Akhlak dan adab mereka yang dibuat-buat sangat jauh dari akhlak Nabi <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wasallam</i> dan para shahabatnya. Mereka sangat fakir dan miskin dari ilmu karena mereka sangat menjauhi ilmu. Kebencian dan kedengkian mereka yang sangat dalam kepada imam-imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Muhammad bin Abdul Wahhab dan lain-lain. Bahkan salah seorang amir dari firqah tabligh ini pernah berkata dengan sangat marah sekali, “Kalau seandaiya aku mempunyai kekuatan sedikit saja, pasti akan aku bakar kitab-kitab Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qayyim dan Ibnu Abdul Wahab. Dan aku tidak akan tinggalkan sedikitpun juga dari kitab-kitab mereka yang ada di permukaan bumi ini.” (Dari kitab <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">al-Qaulul Baligh fit Tahdzir min Jama’atit Tabligh</i> hal. 44-45 oleh Syaikh Hamud bin Abdulah bin Hamud at-Tuwaijiriy).<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Alangkah besarnya kebencian dan permusuhan mereka terhadap pembela-pembela Sunnah.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">BID’AH-BID’AH JAMA’AH TABLIGH</b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Di antara bid’ah-bi’ah Jama’ah Tabligh ialah “<b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">ushul sittah</i></b>” (<b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">dasar yang enam</b>) yaitu:<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Pertama: Kalimat <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Thayyibah</i></b>.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Yaitu dua kalimat syahadat: <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Asyhadu alla ilaaha illallah wa asy hadu ana muhammadar-rasulullah</i>. Yang mereka maksudkan hanya terbatas pada tauhid <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">rububiyyah</i>, yaitu mengesakan Allah di dalam penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, pengaturan-Nya dan lain-lain yang masuk ke dalam tauhid<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">rububiyyah</i>.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Tauhid inilah yang mereka amalkan dan menjadi dasar di dalam dakwah mereka. Adapun tauhid<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">uluhiyyah</i> atau tauhid <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">ubudiyyah</i> (yaitu mengesakan Allah di dalam beribadah kepada-Nya) dan tauhid<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">asma’ wassifat</i> (mengesakan Allah di dalam nama dan sifat-Nya tanpa <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">ta’wil</i>) tidak ada pada mereka baik secara ilmu maupun amal dan dakwah. Oleh karena itu, mereka mmembatasi berhala, istimewa pada zaman ini, hanya lima macam berhala: <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"></b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">1. Berusaha mencari rezeki dengan menjalani sebab-sebabnya seperti berdagang atau membuka toko dan lain-lain dari jalan yang halal.</b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Inilah yang dikatakan berhala oleh Jama’ah Tabligh! Karena dia akan melalaikan manusia dari kewajiban agama <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">kecuali </b>kalau mereka <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">khuruj</b> (keluar di jalan Allah menurut istilah firqah Jama’ah Tabligh) bersama Jama’ah Tabligh!? <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"></b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">2. Berhala yang kedua yaitu: Keluarga dan teman.</b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Karena mereka ini pun melalaikan manusia dari mengakkan kewajiban <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">kecuali </b>kalau mereka <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">khuruj</b>bersama Jama’ah Tabligh!? <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"></b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">3. Berhala yang ketiga yaitu: <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Nafsu Ammaarah Bissuu’</i> (nafsu yang mmerintahkan berbuat kejahatan).</b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Karena menurut mereka <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">nafsu ammaarah</i> ini menghalangi menusia dari<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />berbuat kebaikan dan dari jalan Allah seperti <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">khuruj</b> bersama Jama’ah Tabligh.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Jama’ah Tabligh adalah ahlul bid’ah, jahil dan sesat bersama khuruj bid’ah mereka, maka merekalah yang lebih berhak mengkuti nafsu ammaarah. Adapun orang yang menyalahi Jama’ah Tabligh dan berpaling dari mereka serta memperingati manusia dari bid’ahnya firqah tabligh, maka diharapkan orang tersebut jiwanya <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">thayyibah</i> (baik) marena ia mengajak manusia kepada kebaikan dan melarang dari kejahatan dan pelakunya. <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"></b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">4. Berhala yang keempat: <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Hawa Nafsu</i>.</b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Karena menurut Jama’ah Tabligh hawa nafsu ini akan menghalangi manusia dari kebaikan seperti khuruj bersama mereka.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Sesungguhnya Jama’ah Tabligh yang lebih berhak dikatakan sebagai pengikut-pengikut hawa nafsu kaena mereka termasuk ahlul bid’ah. Sedangkan ahlul bid’ah adalah orang yang mengikuti hawa nafsu oleh karena itu ulama kita menamakannya <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">ahlul ahwaa’</i>. Di antara bukti bahwa Jama’ah Tabligh pengikut hawa nafsu mereka membai’at manusia atas dasar beberapa tarekat shufiyyah sebagaimana akan datang penjelasannya.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Pengantar</b></i><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Pada pembahasan yang lalu, kita telah mengemukakan sedikit penjelasan tentang apa dan bagaimana sebenarnya firqoh sesat <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Jama’ah Tabligh</b></i> itu, dan sedikit penjelasan tentang bid’ah-bid’ah yang dilakukan oleh firqoh <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Jama’ah Tabligh</b></i> (JT). Pada pembahasan kali ini, kita akan melanjutkan tulisan dari Fadhilatul Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">hafidzohullah</i> menganai bid’ah-bid’ah dan kesesatan firqoh ini…selamat membaca…(admin)<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">5. Berhala yang k</b><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">elima yaitu: </b><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Syaithon</b></i><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Yang terakhir ini menurut firqoh tabligh sangat besar menghalangi manusia dari kebaikan seperti<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">khuruj</b></i> bersama Jama’ah Tabligh.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Pada hakikatnya Jama’ah Tablighlah yang dihalangi oleh syaithan dari kebenaran yang sangat besar yaitu mengikuti Sunnah Nabi <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">shallallahu ’alaihi wasallam</i> dan diperintah untuk mengerjakan kejahatan yang besar yaitu bid’ah. Karena bid’ah lebih dicintai iblis dari maksiat dan sangat dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan Jama’ah Tabligh tergolong ahlul bid’ah yang mengikuti sunnahnya <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">shufiyyah.</i><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Kedua</b></i><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">:</b></i><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"> Shalat Lima Waktu, </b>shalat Jum’at, shalat jama’ah di masjid, shalat yang khusyu’, shalat pada shaf yang pertama, memperbanyak shalat-shalat sunnah dan lain-lain.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Yang pada hakikatnya amal-amal di atas diwajibkan dan sangat disukai di dalam agama. Akan tetapi Jama’ah Tabligh telah melalaikan beberapa kewajiban untuk menegakkan amal-amal di atas di antaranya: <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"></b></i><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Ilmu</b></i><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Mereka beramal dengan kebodohan tanpa ilmu kecuali ilmu <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">fadhaa-il</i> (keutamaan keutamaan amal) sebagaimana akan datang keterangannya pada dasar yang ketiga. <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"></b></i><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Mengikuti Sunnah</b></i><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Mereka meninggalkan mengikuti Sunnah Nabi <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">shallallahu ’alaihi wasallam</i> dengan berpegang kepada bid’ah, taqlid dan <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">ta’ashshub madzhabiyyah</i>. <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"></b></i><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Melalaikan mempelajari rukun-rukun, kewajiban-kewajiban dan hukum-hukum dari amal-amal di atas</b></i><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Oleh karena itu, kita lihat mereka tidak mengerti cara shalat Rasulullah <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">shallallahu ’alaihi wasallam</i>. Adapun masjid, maka mereka mangajak ke masjid-masjid tempat mereka berkumpul.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Ketiga: </b></i><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Ilmu.</b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Yang mereka maksudkan dengan ilmu ialah: <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"></i><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><ol style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">
<li style="background: url(http://i286.photobucket.com/albums/ll96/themelib/wordpress-admin/number-list.png) no-repeat; border: 0px; list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 3px 0px 4px 6px;"><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">I</i><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">lmu fadhaa-il</i> yaitu tentang mempelajari keutamaan-keutamaan amal menurut mereka. Adapun ilmu tauhid dan <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">ahkaam</i> (hukum-hukum) dan masalah-masalah <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">fiqhiyyah</i> (fikih) dan ilmu berdasarkan dalil-dalil al-Kitab dan Sunnah, mereka sangat jauh sekali dan melarangnya bakhan memeranginya.</li>
<li style="background: url(http://i286.photobucket.com/albums/ll96/themelib/wordpress-admin/number-list.png) no-repeat; border: 0px; list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 3px 0px 4px 6px;">Ilmu tentang rukun iman dan Islam. Akan tetapi mereka memelajarinya atas dasar tarekat-tarekat<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">shufiyyah</i>, khurafat-khurafat, hikayat-hikayat yang batil dan <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">ta’ashshub madzhabiyyah</i>.</li>
</ol>
<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Keempat:</b></i><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"> Memuliakan atau menghormati kaum Muslimin.</b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Menurut firqoh tabligh, setiap orang yang mengucapkan dua kalimat ”<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Laa ilaaha illallah muhammadar-rasulullah</i>”, maka wajib bagi kita memuliakan dan menghormatinya meskipun orang tersebut telah mengerjakan sebesar-besar dosa besar seperti syirik. Menurut mereka: ”Kami tidak membenci pelaku maksiat akan tetapi yang kami benci adalah maksiatnya!!”<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Di dalam dasar yang keempat ini, mereka sangat berlebihan menghormati atau memuliakan kaum muslimin dengan meninggalkan nahi munkar dan nasihat dan dengan cara yang dibuat-buat.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Kalima:</b></i><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"> Mengikhlaskan niat</b> agar jauh dari riya’ dan <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">sum’ah</i> (memperdengarkan amal kebaikan).<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Akan tetapi, mereka meninggalkan Sunnah dan mengikuti-mengikuti cara-cara ikhlas di dalam<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">tashawwuf.</i><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Keenam:</b></i><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"> Khuruj.</b> Menurut Jama’ah Tabligh makna <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">khuruj</i> keluar di jalan Allah berdakwah yang merupakan jihad yang paling besar. Mereka membatasi dakwah hanya dengan <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">khuruj</i> berjama’ah bersama mereka selama tiga hari dan seterusnya. <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Khuruj</i> ini mempunyai kedudukan dan keutamaan yang besar di dalam bid’ah mereka melebihi shalat, sedekah, puasa, dan haji dan lain-lain.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Keutamaan <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">khuruj</i> ini pernah saya dengar langsung dari salah seorang amir mereka di Pekanbaru pada tahun 1995 di Masjid Agung An-Nur selepas shalat maghrib. Ketika amir itu telah selesai dari ceramah bid’ahnya dan mengajak kaum muslimin mengerjakan bid’ah yang lain yaitu <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">khuruj</i>, saya tanyakan mana dalilnya dari Al-Kitab dan Sunnah tentang keutamaan <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">khuruj</i> yang saudara katakan tadi? Amir itu sangat terkejut dan mengingkari apa yang telah dia katakan di atas. Kemudian saya meminta kepada Jama’ah Tabligh yang hadir di masjid itu untuk menjadi saksi bahwa amir mereka betul-betul telah mengucapkannya. Besar harapan saya bahwa mereka akan membenarkan apa yang saya katakan dan menjadi saksi di dalam kebenaran bukan menjadi saksi palsu. Akan tetapi harapan saya hilang ketika mereka semuanya mengingkari saya dan membenarkan amir mereka. Tidak ada saksi bagi saya kecuali Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat kemudian seorang ikhwan kita yang duduk di samping saya. Lalu saya pun meninggalkan masjid sambil berkata bahwa mereka ini semuanya pembohong!<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Aqidah dan amalan <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">khuruj</i> mereka berasal dari mimpinya pendiri Jama’ah Tabligh yaitu <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Muhammad Ilyas</b>. Dia bermimpi menafsirkan ayat Al-Qur’an surat Ali Imaran ayat 110 yang artinya:<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />”<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah</i>.”<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Berkata Muhammad Ilyas di dalam mimpinya itu ada yang mengatakan kepadanya tentang ayat di atas:<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">”Sesungguhnya engkau (diperintah) untuk keluar kepada manusia seperti para Nabi.”</b></i><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Tidak syak lagi bagi ahli ilmu bahwa tafsir Muhammad Ilyas atas jalan mimpi mengikuti cara-cara<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">shufiyyah</i> adalah tafsir yang sangat batil dan rusak. Tafsir <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">syaithaniyyah</i> yang mewahyukan kepada Muhammad Ilyas yang akibatnya timbulnya bid’ah<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"> khuruj</i> yang menyelisihi manhaj para Shahabat. Terang-terangan atau tersembunyi tafsir Muhammad Ilyas ini menujukkan bahwa dia mendapat wahyu dan diperintah oleh Allah seperti perintah Allah kepada Nabi dan Rasul. Yang pada hakikatnya, syaithanlah yang mewahyukan kepada dia dan kaum shufi yang lainnya demi membuat bid’ah besar.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Bid’ahnya Jama’ah Tabligh adalah mereka <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">bermanhaj dengan manhaj shufi</b> di dalam aqidah, dakwah, ibadah, akhlaq dan adab dan lain-lain. Baik orang-perorangnya, amir-amirnya dan guru-gurunya.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Bid’ahnya Jama’ah Tabligh, amir dan sebagian dari guru-guru mereka dibai’at atas empat macam tarekat shufiyyah yaitu:<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><ol style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">
<li style="background: url(http://i286.photobucket.com/albums/ll96/themelib/wordpress-admin/number-list.png) no-repeat; border: 0px; list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 3px 0px 4px 6px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Naqsyabandiyyah</b></li>
<li style="background: url(http://i286.photobucket.com/albums/ll96/themelib/wordpress-admin/number-list.png) no-repeat; border: 0px; list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 3px 0px 4px 6px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Qaadiriyyah</b></li>
<li style="background: url(http://i286.photobucket.com/albums/ll96/themelib/wordpress-admin/number-list.png) no-repeat; border: 0px; list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 3px 0px 4px 6px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Jisytiyyah</b></li>
<li style="background: url(http://i286.photobucket.com/albums/ll96/themelib/wordpress-admin/number-list.png) no-repeat; border: 0px; list-style-position: inside; margin: 0px; padding: 3px 0px 4px 6px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Sahruwiyyah</b></li>
</ol>
Demikianlan amir tertinggi mereka membai’at pengikut-pengikutnya atas dasar empat tarekat di atas.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Mereka sangat berpegang dan memuliakan kitab mereka: <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Tablighi Nishaab</b></i> (Kitab <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Tablighi Nishaab</b></i>dinamakan juga kitab <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Fadlaa-il a’maal</b></i>) oleh Muahmmad Zakaria Kandahlawiy secara manhaj maupun dakwah. Kitab <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Tablighi Nishaab</b></i> ini dipenuhi dengan berbagai macam bid’ah, syirik, <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">tashawwuf</i>, khurafat, hadits-hadits <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">dha’if</i> dan <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">maudlu’</i>. Di antara <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">bid’ah syirkiyyat</i> (syirik-ed) yang terdapat di dalam kitab ini ialah memohon syafa’at kepada Nabi <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">shallallahu ’alaihi wasallam</i>. Dan beliau pernah mengeluarkan tangannya dari kubur beliau untuk menyalami Ahmad Ar-Rifaa’iy (ketua shufi dari tarekat Ar-Rifaa’iyyah). Demikian juga dengan kitab <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Hayaatush Shahabah</b></i> oleh Muhammad Yusuf Kandahlawiy. Kitab ini pun dipenuhi dengan khurafat-khurafat dan cerita-cerita bohong serta hadits-hadits<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"> dla’if</i> dan <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">maudlu’</i>. Kedua kitab di atas yang sangat diagungkan dan dimuliakan oleh Jama’ah Tabligh adalah masuk ke dalam kitab-kitab bid’ah dan syirik serta sesat.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Bid’ahnya Jama’ah Tabligh, bahwa mereka telah membatasi Islam pada sebagian ibadah. Yang sebagian ini pun mereka penuhi dan mencampur-adukkan dengan berbagai macam bid’ah dan <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">syirkiyyat</i>. Mereka berpaling dari syari’at-syari’at Islam yang lain seperti tauhid, hukum, dan jihad dan lain-lain.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Mereka meninggalkan ilmu dan ahli ilmu. Mereka memperingati pengikut-pengikut mereka dari menuntut ilmu dan duduk di majelis para Ulama kecuali orang yang mendukung mereka. Dengan demikian meratalah dan tersebarlah kejahilan-kejahilan yang dalam di antara mereka dan hilangnya ilmu dari mereka. Oleh karena itu yang menjadi timbangan mereka di dalam memutuskan segala urusan ialah dengan jalan: <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Istihsan</b></i> (menganggap baik sesuatu perbuatan tanpa dalil), perasaan, mimpi-mimpi dan karamah-karamah (yang pada hakikatnya wahyu dan bantuan dari syaithan).<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Mereka mengajak manusia ke jalan Allah dan masuk ke dalam agama Allah tanpa ilmu sama sekali dan tanpa <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">bashirah </i>(hujjah dan dalil). Inilah dari sebesar-besar sebab yang membawa mereka menyimpang dari ajaran Islam dan terjerumus ke dalam lembah kesasatan bid’ah dan syirik. Bagaimana mungkin mereka mengajak manusia kepada sesuatu yang mereka tidak paham dan tidak mengetahuinya!? Lihatlah! <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Mereka </b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">mengajak kepada Islam dan mengikuti perintah Allah dan Sunnah rasul-Nya padahal mereka tidak mengetahui dan memahaminya</b>!? Sebenarnya merekalah yang lebih berhak dan sangat berhajat kepada Islam dan seluruh ajarannya dengan cara belajar dan mehaminya dari Ulama bukan mengajar atau berdakwah kepada manusia!<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Di antara bid’ah besar Jama’ah Tabligh ialah bahwa mereka selalu berdalil dengan hadits-hadits <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">dha’if</i>,<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">sangat dha’if</i>, <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">maudlu’/ </i>palsu dan <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">hadits-hadits yang tidak ada asal-usulnya</i> sama sekali (<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">laa ashlaa lahu</i>).<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Di antara bid’ah besar Jama’ah Tabligh ialah bahwa mereka telah membuat kelompok (firqah) yang menyendiri dan memisahkan diri dari kaum muslimin. Mereka tidak mengajak kaum muslimin kecuali kepada <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">firqah</i>-nya baik secara manhaj, ilmu dan dakwah. Adanya imam tertinggi dan amir-amir dan bai’at yang ditegakkan di dalam firqah tabligh ini. Mereka mengajak kaum muslimin ke masjid-masjid dan markas-markas mereka untuk <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">ijtima’</i> (berkumpul) umumnya sepekan sekali.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Di antara bid’ah besar jama’ah tabligh ialah berkumpulnya ratusan ribu jama’ah di Bangladesh pada setiap tahunnya. Di antara<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"> ijtima’ bid’iyyah</i> ini keluarlah berbagai macam <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">bid’ah i’tiqad</i> dan <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">amaliyyah</i>yang begitu banyak dikerjakan oleh jama’ah tabligh. Sehingga sebagian dari <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">mereka mengatakan berkumpulnya mereka di Dakka ibu kota Bangladesh pada setiap tahunnya lebih utama dari berkumpulnya jama’ah haji di Makkah.</b> Mereka <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">meyakini bahwa bahwa berdo’a pada akhir </b><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">ijtima’</b></i><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">di atas mustajab</b>. Mereka <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">meyakini bahwa akad nikah pada hari itu diberkati</b>. Oleh karena itu sebagian dari mereka mengundurkan akad nikahnya sampai hari ijtima’ tahunan di Bangladesh untuk memperolah barakahnya.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />sampai hari ijtima’ tahunan di Bangladesh untuk memperolah barakahnya.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Di antara bid’ah besar jama’ah tabligh ialah bahwa mereka mewajibkan <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">taqlid </b>dan <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">bermanhaj dengan manhaj tashawwuf</b> sebagaimana telah ditegaskan<b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"> </b>oleh salah seorang imam mereka yaitu Muhammad Zakaria pengarang kitab <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Tablighi Nishaab</i> atau kitab <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Fadlaa-illul a’maal</i>, <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">”…kami menganggap pada zaman ini taqlid itu wajib sebagaimana kami menganggap </b><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">tashawwuf</b></i><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"> syar’i itu sedekat-sedekat jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Maka orang yang menyalahi kami dalam dua perkara di atas (taqlid dan tashawwuf) maka dia telah berlepas diri dari jama’ah kami…”</b>(<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Jamaa’atut Tablligh, Aqaa-iduha, Ta’ri-fuha</i> hal. 69 dan 70 oleh ustad Abi Usamah Sayyid Thaaliburrahman). Ini menunjukkan bahwa jama’ah tabligh dibina atas dasar <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">taqlid</b> dan <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">tashawwuf.</b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Di antara bid’ah besar jama’ah tabligh ialah <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">berdusta atas nama Allah</b> salah seorang ima mereka yang bernama Muhammad Zakaria pengarang kitab Fadlaa-ilul a’maal dengan tegas mengatakan: <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Bahwa Allah telah menguatkan madzhab hanafi dan Jama’ah Tabligh!!! </b>(Jamaa’atut Tabligh, Aqaa-iduha, ta’rifuha hal. 91 oleh ustadz Abi Usamah Sayyid Thaaliburrahman).<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Subhanallah! Sungguh ini satu dusta besar yang telah dibuat oleh Muhammad Zakaria atas nama Allah. Apakah Allah telah mewahyukan kepadanya setelah terputusnya wahyu bahwa Allah yang telah<b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">menguatkan madzhab Hanafi dan Jama’ah tabligh!?</b> Tidak syak lagi bagi ornag yang beriman bahwa Muhammad Zakaria telah mendapat wahyu dari syaithan.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Di antara bid’ah besar Jama’ah tabligh ialah <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">berdusta atas nama Rasulullah </b><i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;"><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">shallallahu ’alaihi wa sallam</b></i><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">. </b>Berkata Muhammad Zakaria, <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">”Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam telah membagi waktu menjadi tiga bagian: Sepertiga di dalam rumahnya bersama keluarganya, sepertiga mengirim jama’ah untuk tabligh dan sepertiga beliau menyendiri.” </b>(<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Jamaa’atut Tabligh, Aqaa-iduha, Ta’rifuha</i> hal. 92 dan 93 oleh Ustadz Abi Usamah Sayyid Thaaliburrahman). Subhanallah! Orang ini tidak punya rasa malu berdusta atas nama Rasulullah <i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">shallallahu ’alaihi wasallam</i> untuk menguatkan Jama’ah tablighnya yang sesat dan menyesatkan.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" />Di antara bid’ah besar Jama’ah Tabligh ialah bahwa <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">ketentuan</b> dan <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">ketetapan </b>berdirinya Jama’ah Tabligh berdasarkan <b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">wahyu </b>dari Allah yang Allah masukkan ke dalam hati pendiri jama’ah tabligh yaitu Muhammad Ilyas. (<i style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Jamaa’atut Tabligh, Aqaa-iduha, ta’rifuha</i> hal 98 dan 99 oleh Ustadz Abi Usamah sayyid Thaaliburrahman). Oleh karena itu tidak boleh ada perubahan sedikitpun juga meskipun Ulama Ahlus Sunnah telah memperingatkan mereka akan kesesatan mereka.<br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">-</b><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">Selesai-</b><br style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;" /><b style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px;">sumber : ibnuabbaskendari.wordpress.com</b></div>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-13300190657780959332015-05-21T19:41:00.005-07:002015-05-21T19:41:54.920-07:00Memahami Arti Tauhid<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 19.2000007629395px;">
<div style="text-align: center;">
<span style="line-height: 19.2000007629395px;">Tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu saja. Syaikh Ibnu Sholeh Al Utsaimin berkata:</span><span style="line-height: 19.2000007629395px;"> </span><i style="line-height: 19.2000007629395px;">“Makna ini tidak tepat kecuali diikuti dengan penafian. Yaitu menafikan segala sesuatu selain sesuatu yang kita jadikan satu saja, kemudian baru menetapkannya”</i><span style="line-height: 19.2000007629395px;"> </span><span style="line-height: 19.2000007629395px;">(Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul).</span></div>
<br />Secara istilah syar’i, makna tauhid adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya (Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul). Dari makna ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa sesungguh banyak hal yang dijadikan sesembahan oleh manusia, bisa jadi mereka menyembah Malaikat, menyembah para Nabi, menyembah orang-orang shalih atau bahkan makhluk Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan saja.<br /><br /><b style="color: red;">Pembagian Tauhid</b><br /><br />Dari hasil pengkajian terhadap dalil-dalil tauhid yang dilakukan para ulama sejak dahulu hingga sekarang, mereka menyimpulkan bahwa ada tauhid terbagi menjadi 3 aspek: Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Nama dan Sifat Allah (Asma’ Wash-Shifat).<br /><br />Yang dimaksud dengan Tauhid Rububiyyah adalah mentauhidkan Allah dengan amalan dan penyataan yang tegas bahwa Allah Ta’ala adalah Tuhan, Raja, Pencipta semua makhluk. Dan Allah-lah yang mengatur dan mengubah keadaan mereka. (Lihat Al Jadid Syarh Kitab Tauhid).<br /><br />Meyakini rububiyah yaitu meyakini kekuasaan Allah dalam mencipta dan mengatur alam semesta, misalnya meyakini bumi dan langit serta isinya diciptakan oleh Allah, Allahlah yang memberikan rizqi, Allah yang mendatangkan badai dan hujan, Allah menggerakan bintang-bintang, dll. Di nyatakan dalam Al Qur’an:<br /><i>“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan Mengadakan gelap dan terang”</i> (Al An’am: 1)<br /><br />Dan perhatikanlah baik-baik, tauhid rububiyyah ini diyakini semua orang baik mukmin, maupun kafir, sejak dahulu hingga sekarang. Bahkan mereka menyembah dan beribadah kepada Allah. Hal ini dikhabarkan dalam Al Qur’an:<br /><i>“Sungguh jika kamu bertanya kepada mereka (orang-orang kafir jahiliyah), ’Siapa yang telah menciptakan mereka?’, niscaya mereka akan menjawab ‘Allah’ ”</i>. (Az Zukhruf: 87)<br /><br />Oleh karena itu kita dapati ayahanda dari Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bernama Abdullah,yang artinya hamba Allah. Padahal Abdullah diberi nama demikian, Rasulullah tentunya belum lahir.<br /><br />Adapun yang tidak mengimani rububiyah Allah adalah kaum komunis yang atheis. Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu berkata: <i>“Orang-orang komunis tidak mengakui adanya Tuhan. Dengan keyakinan mereka yang demikian, berarti mereka lebih kufur daripada orang-orang kafir jahiliyah”</i> (Lihat Firqotun Najiyyah)<br /><br />Pertanyaan, jika orang kafir jahiliyyah sudah menyembah dan beribadah kepada Allah sejak dahulu, lalu apa yang diperjuangkan oleh Rasulullah dan para sahabat? Mengapa mereka berlelah-lelah penuh penderitaan dan mendapat banyak perlawanan dari kaum kafirin? Jawabannya, meski orang kafir jahilyyah beribadah kepada Allah mereka <b>tidak bertauhid uluhiyyah kepada Allah</b>, dan inilah yang diperjuangkan oleh Rasulullah dan para sahabat.<br /><br />Tauhid Uluhiyyah adalah mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadahan baik yang zhahir maupun batin (Lihat Al Jadid Syarh Kitab Tauhid). Dalilnya:<br /><i>“Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan”</i> (Al Fatihah: 5)<br /><br />Sedangkan makna ibadah adalah semua hal yang dicintai oleh Allah baik berupa perkataan maupun perbuatan. Apa maksud ‘yang dicintai Allah’? Yaitu segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, segala sesuatu yang dijanjikan balasan kebaikan bila melakukannya. Seperti shalat, puasa, bershodaqoh, menyembelih. Termasuk ibadah juga berdoa, cinta, bertawakkal, istighotsah dan isti’anah.<br /><br />Maka seorang yang bertauhid uluhiyah hanya meyerahkan semua ibadah ini kepada Allah semata, dan tidak kepada yang lain. Sedangkan orang kafir jahiliyyah selain beribadah kepada Allah mereka juga memohon, berdoa, beristighotsah kepada selain Allah. Dan inilah yang diperangi Rasulullah, ini juga inti dari ajaran para Nabi dan Rasul seluruhnya, mendakwahkan tauhid uluhiyyah. Syaikh DR. Shalih Al Fauzan berkata: “Dari tiga bagian tauhid ini yang paling ditekankan adalah tauhid uluhiyah. Karena ini adalah misi dakwah para rasul, dan alas an diturunkannya kitab-kitab suci, dan alasan ditegakkannya jihad di jalan Allah. Semua itu adalah agar hanya Allah saja yang disembah, dan agar penghambaan kepada selainNya ditinggalkan” (Lihat Syarh Aqidah Ath Thahawiyah).<br /><br />Maka perhatikanlah, sungguh aneh jika ada sekelompok ummat Islam yang sangat bersemangat menegakkan syariat, berjihad dan memerangi orang kafir, <u>namun mereka tidak memiliki perhatian serius terhadap tauhid uluhiyyah</u>. Padahal tujuan ditegakkan syariat, jihad adalah untuk ditegakkan tauhid uluhiyyah. Mereka memerangi orang kafir karena orang kafir tersebut tidak bertauhid uluhiyyah, sedangkan mereka sendiri tidak perhatian terhadap tauhid uluhiyyah??<br /><br />Sedangkan Tauhid Nama dan Sifat Allah adalah mentauhidkan Allah Ta’ala dengan nama dan sifat yang telah Ia tetapkan bagi dirinya dalam Al Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Bertauhid nama dalam dan sifat Allah ialah dengan cara menetapkan nama dan sifat yang Allah tetapkan bagi dirinya dan menafikan nama dan sifat yang Allah nafikan dari dirinya, dengan tanpa tahrif, tanpa ta’thil dan tanpa takyif (Lihat Syarh Tsalatsatil Ushul). Allah Ta’ala berfirman yang artinya:<br /><i>“Hanya milik Allah nama-nama yang husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya”</i>(Al A’raf: 180)<br /><br /><b>Tahrif </b>adalah memalingkan makna ayat atau hadits tentang nama atau sifat Allah dari makna zhahirnya menjadi makna lain yang batil. Sebagai misalnya kata ‘istiwa’ yang artinya ‘bersemayam’ dipalingkan menjadi ‘menguasai’.<br /><br /><b>Ta’thil </b>adalah mengingkari dan menolak sebagian sifat-sifat Allah. Sebagaimana sebagian orang yang menolak bahwa Allah berada di atas langit dan mereka berkata Allah berada di mana-mana.<br /><br /><b>Takyif </b>adalah menggambarkan hakikat wujud Allah. Padahal Allah sama sekali tidak serupa dengan makhluknya, sehingga tidak ada makhluk yang mampu menggambarkan hakikat wujudnya. Misalnya sebagian orang berusaha menggambarkan bentuk tangan Allah,bentuk wajah Allah, dan lain-lain.<br /><br />Adapun penyimpangan lain dalam tauhid asma wa sifat Allah adalah tasybih dan tafwidh.<br /><br />Tasybih adalah menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat makhluk-Nya. Padahal Allah berfirman yang artinya:<i>“Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Lagi Maha Melihat”</i> (Asy Syura: 11)<br /><br />Kemudian<b> tafwidh</b>, yaitu tidak mau menetapkan pengertian sifat-sifat Allah, misalnya sebagian orang menolak bahwa Allah bersemayam (istiwa) di atas Arsy kemudian berkata <i>‘kita serahkan makna istiwa kepada Allah’</i>. Pemahaman ini tidak benar karena Allah Ta’ala telah mengabarkan sifat-sifatNya dalam Qur’an dan Sunnah agar hamba-hambaNya mengetahui. Dan Allah telah mengabarkannya dengan bahasa Arab yang jelas dipahami. Maka jika kita berpemahaman tafwidh maka sama dengan menganggap perbuatan Allah mengabarkan sifat-sifatNya adalah sia-sia karena tidak dapat dipahami oleh hamba-Nya.<br /><br /><b style="color: red;">Pentingnya mempelajari tauhid</b><br /><br />Banyak orang yang mengaku Islam. Namun jika kita tanyakan kepada mereka, apa itu tauhid, bagaimana tauhid yang benar, maka sedikit sekali orang yang dapat menjawabnya. Sungguh ironis melihat realita orang-orang yang mengidolakan artis-artis atau pemain sepakbola saja begitu hafal dengan nama, hobi, alamat, sifat, bahkan keadaan mereka sehari-hari.<br /><br />Di sisi lain seseorang mengaku menyembah Allah namun ia tidak mengenal Allah yang disembahnya. Ia tidak tahu bagaimana sifat-sifat Allah, tidak tahu nama-nama Allah, tidak mengetahui apa hak-hak Allah yang wajib dipenuhinya. Yang akibatnya, ia tidak mentauhidkan Allah dengan benar dan terjerumus dalam perbuatan syirik. Wal’iyydzubillah.<br /><br />Maka sangat penting dan urgen bagi setiap muslim mempelajari tauhid yang benar, bahkan inilah ilmu yang paling utama. Syaikh Ibnu Utsaimin berkata:<i> “Sesungguhnya ilmu tauhid adalah ilmu yang paling mulia dan paling agung kedudukannya. Setiap muslim wajib mempelajari, mengetahui, dan memahami ilmu tersebut, karena merupakan ilmu tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentang asma-asma-Nya, sifat-sifat-Nya, dan hak-hak-Nya atas hamba-Nya”</i> (Lihat Syarh Ushulil Iman).<br /><br /><div style="text-align: center;">
<span style="color: red; font-size: medium;"><b>Tauhid Rububiyah Dan Pengakuan Orang-Orang Musyrik Terhadapnya</b></span></div>
</div>
<h2 style="background-color: white; color: purple; font-family: verdana; line-height: 19.2000007629395px; text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-small;"><span style="font-weight: normal;">Oleh Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah bin Fauzan</span></span></b></h2>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 19.2000007629395px;">
Tauhid adalah meyakini keesaan Allah dalam Rububiyah, ikhlas beribadah kepadaNya, serta menetapkan bagiNya Nama-nama dan Sifat-sifatNya. Dengan demikian, tauhid ada tiga macam: <u>Tauhid Rububiyah , Tauhid Uluhiyah serta Tauhid Asma’ wa Sifat</u>. Setiap macam dari ketiga macam tauhid itu memiliki makna yang harus dijelaskan agar menjadi terang perbedaan antara ketiganya.<br /><br /><b style="color: red;">Makna Tauhid Rububiyah</b><br />Yaitu mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam segala perbuatanNya, dengan meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><i>“Allah menciptakan segala sesuatu …” </i>[Az-Zumar: 62]<br /><br />Bahwasanya Dia adalah Pemberi rizki bagi setiap manusia, binatang dan makhluk lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><i>“Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya, …”</i> [Hud : 6]<br /><br />Dan bahwasanya Dia adalah Penguasa alam dan Pengatur semesta, Dia yang mengangkat dan menurunkan, Dia yang memuliakan dan menghinakan, Mahakuasa atas segala sesuatu. Pengatur rotasi siang dan malam, Yang menghidupkan dan Yang mematikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><i>“Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rizki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).”</i> [Ali Imran: 26-27]<br /><br />Allah telah menafikan sekutu atau pembantu dalam kekuasaan-Nya. Sebagaimana Dia menafikan adanya sekutu dalam penciptaan dan pemberian rizki. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><i>“Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan (mu) selain Allah …”</i> [Luqman: 11]<br /><br /><i>“Atau siapakah dia ini yang memberi kamu rizki jika Allah menahan rizkiNya?” </i>[Al-Mulk: 21]<br /><br />Allah menyatakan pula tentang keesaanNya dalam rububiyah-Nya atas segala alam semesta. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :<br /><i>“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”</i> [Al-Fatihah: 2]<br /><br /><i>“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakanNya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Tuhan semesta alam.” </i>[Al-A'raf: 54]<br /><br />Allah menciptakan semua makhlukNya di atas fitrah pengakuan terhadap rububiyah-Nya. Bahkan orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah dalam ibadah juga mengakui keesaan rububiyah-Nya.<br /><i>“Katakanlah: “Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya `Arsy yang besar?” Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak bertakwa?” Katakanlah: “Siapakah yang di tanganNya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?” Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?” </i>[Al-Mu'minun: 86-89]<br /><br />Jadi, jenis tauhid ini diakui semua orang. Tidak ada umat mana pun yang menyangkalnya. Bahkan hati manusia sudah difitrahkan untuk mengakuiNya, melebihi fitrah pengakuan terhadap yang lain-Nya. Sebagaimana perkataan para rasul yang difirmankan Allah:<br /><i>“Berkata rasul-rasul mereka: “Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi?” </i>[Ibrahim: 10]<br /><br />Adapun orang yang paling dikenal pengingkarannya adalah Fir’aun. Namun demikian di hatinya masih tetap meyakiniNya. Sebagaimana perkataan Musa alaihis salam kepadanya:<br /><i>“Musa menjawab: “Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mu`jizat-mu`jizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata: dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Fir`aun, seorang yang akan binasa”.</i> [Al-Isra': 102]<br /><br />Ia juga menceritakan tentang Fir’aun dan kaumnya:<br /><i>“Dan mereka mengingkarinya karena kezhaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran) nya.” </i>[An-Naml: 14]<br /><br />Begitu pula orang-orang yang mengingkarinya di zaman ini, seperti komunis. Mereka hanya menampakkan keingkaran karena ke-sombongannya. Akan tetapi pada hakikatnya, secara diam-diam batin mereka meyakini bahwa tidak ada satu makhluk pun yang ada tanpa Pencipta, dan tidak ada satu benda pun kecuali ada yang membuatnya, dan tidak ada pengaruh apa pun kecuali pasti ada yang mempengaruhinya. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :<br /><i>“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).”</i>[Ath-Thur: 35-36]<br /><br />Perhatikanlah alam semesta ini, baik yang di atas maupun yang di bawah dengan segala bagian-bagiannya, anda pasti mendapati semua itu menunjukkan kepada Pembuat, Pencipta dan Pemiliknya. Maka mengingkari dalam akal dan hati terhadap pencipta semua itu, sama halnya mengingkari ilmu itu sendiri dan mencampakkannya, keduanya tidak berbeda.<br /><br />Adapun pengingkaran adanya Tuhan oleh orang-orang komunis saat ini hanyalah karena kesombongan dan penolakan terhadap hasil renungan dan pemikiran akal sehat. Siapa yang seperti ini sifatnya maka dia telah membuang akalnya dan mengajak orang lain untuk menertawakan dirinya.<br /><br />[Disalin dari kitab At-Tauhid Lish Shaffil Awwal Al-Ali, Edisi Indonesia Kitab Tauhid 1, Penulis Syaikh Dr Shalih bin Fauzan bin Abdullah bin Fauzan, Penerjemah Agus Hasan Bashori Lc, Penerbit Darul Haq]<a href="http://www.almanhaj.or.id/content/1978/slash/0" style="color: #90010f; text-decoration: none;">http://www.almanhaj.or.id/content/1978/slash/0</a></div>
<h2 style="background-color: white; color: blue; font-family: verdana; font-weight: normal; line-height: 19.2000007629395px; text-align: center;">
<b><span style="font-size: medium;">Tauhid Uluhiyyah</span></b></h2>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 19.2000007629395px;">
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: purple;">Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas</span></b></div>
<br />Artinya, mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui segala pekerjaan hamba, yang dengan cara itu mereka bisa mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala apabila hal itu disyari’atkan oleh-Nya, seperti berdo’a, khauf (takut), raja’ (harap), mahabbah (cinta), dzabh (penyembelihan), bernadzar, isti’anah (minta pertolongan), isthighotsah (minta pertolongan di saat sulit), isti’adzah (meminta perlindungan) dan segala apa yang disyari’atkan dan diperintahkan Allah Azza wa Jalla dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Semua ibadah ini dan lainnya harus dilakukan <u>hanya kepada Allah semata dan ikhlas karena-Nya. Dan tidak boleh ibadah tersebut dipalingkan kepada selain Allah.</u><br /><br /><i>Sungguh Allah tidak akan ridha bila dipersekutukan dengan sesuatu apapun. Bila ibadah tersebut dipalingkan kepada selain Allah, maka pelakunya jatuh kepada Syirkun Akbar (syirik yang besar) dan tidak diampuni dosanya.</i> [Lihat An-Nisaa: 48, 116] [1]<br /><br />Al-Ilah artinya al-Ma’luh, yaitu sesuatu yang disembah dengan penuh kecintaan serta pengagungan.<br />Allah Azza wa Jalla berfirman:<br /><i>“Dan Rabb-mu adalah Allah Yang Maha Esa, tidak ada sesembahan yang haq melainkan Dia. Yang Mahapemurah lagi Maha-penyayang” </i>[Al-Baqarah: 163]<br /><br />Berkata Syaikh al-‘Allamah ‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di Rahimahullah (wafat th. 1376 H): <i>“Bahwasanya Allah itu tunggal Dzat-Nya, Nama-Nama, Sifat-Sifat dan perbuatan-Nya. Tidak ada sekutu bagi-Nya, baik dalam Dzat-Nya, Nama-Nama, Sifat-Sifat-Nya. Tidak ada yang sama dengan-Nya, tidak ada yang sebanding, tidak ada yang setara dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada yang mencipta dan mengatur alam semesta ini kecuali hanya Allah. Apabila demikian, maka Dia adalah satu-satunya yang berhak untuk diibadahi. Tidak boleh Dia disekutukan dengan seorang pun dari makhluk-Nya</i>[2]<br /><br />Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.<br /><i>“Allah menyatakan bahwa tidak ada yang berhak disembah dengan benar selain Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada yang berhak disembah dengan benar selain-Nya, Yang Maha-perkasa lagi Mahabijaksana” </i>[Ali ‘Imran: 18]<br /><br />Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengenai Lata, Uzza dan Manat yang disebut sebagai tuhan, namun tidak diberi hak Uluhiyah:<br /><i>“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapakmu mengada-adakannya, Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah)nya…”</i>[An-Najm: 23]<br /><br />Setiap sesuatu yang disembah selain Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah bathil, dalilnya adalah firman Allah Azza wa Jalla.<br /><i>“(Kuasa Allah) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang bathil, dan sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar”</i> [Al-Hajj: 62]<br /><br />Allah Azza wa Jalla juga berfirman tentang Nabi Yusuf 'alaihis Sallam yang berkata kepada kedua temannya di penjara:<br /><i>“Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Mahaesa lagi Mahaperkasa? Kamu tidak menyembah selain Allah, kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang nama-nama itu…”</i>[Yusuf: 39-40]<br /><br />Oleh karena itu para Rasul ‘Alaihimus Salam berkata kepada kaumnya agar beribadah hanya kepada Allah saja[3]<br /><br /><i>“Sembahlah Allah olehmu sekalian, sekali-kali tidak ada sesembahan yang haq selain daripada-Nya. Maka, mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)” </i>[ Al-Mukminuun: 32]<br /><br />Orang-orang musyrik tetap saja mengingkarinya. Mereka masih saja mengambil sesembahan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka menyembah, meminta bantuan dan pertolongan kepada tuhan-tuhan itu dengan menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala .<br /><br />Pengambilan tuhan-tuhan yang dilakukan oleh orang-orang musyrik ini telah dibatalkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan dua bukti.<br /><br /><u><i><b>Pertama.</b></i></u><br />Tuhan-tuhan yang diambil itu tidak mempunyai keistimewaan Uluhiyah sedikit pun, karena mereka adalah makhluk, tidak dapat menciptakan, tidak dapat menarik kemanfaatan, tidak dapat menolak bahaya, tidak dapat menghidupkan dan mematikan.<br /><br />Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><i>“Mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya (untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) sesuatu kemanfaatan pun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.”</i> [Al-Fur-qaan: 3]<br /><br />Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><i>“Katakanlah: ‘Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah. Mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat dzarrah pun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam (penciptaan) langit. Dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.’ Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah, melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat..”</i>[Saba’: 22-23]<br /><br />Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><i>“Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tidak dapat menciptakan sesuatu pun? Sedangkan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiri pun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan.”</i> [Al-A’raaf: 191-192]<br /><br />Apabila keadaan tuhan-tuhan itu demikian, maka sungguh sangat bodoh, bathil dan zhalim apabila menjadikan mereka sebagai ilah dan tempat meminta pertolongan.<br /><br /><u><i><b>Kedua:</b></i></u><br />Sebenarnya orang-orang musyrik mengakui bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah satu-satunya Rabb, Pencipta, yang di tangan-Nya kekuasaan segala sesuatu. Mereka juga mengakui bahwa hanya Dia-lah yang dapat melindungi dan tidak ada yang dapat melindungi-Nya. Ini mengharuskan pengesaan Uluhiyyah (penghambaan), seperti mereka mengesakan Rububiyah (ketuhanan) Allah. Tauhid Rububiyah mengharuskan adanya konsekuensi untuk melaksanakan Tauhid Uluhiyah (beribadah hanya kepada Allah saja).<br /><i>“Hai manusia, sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa. Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap. Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untukmu, karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui”</i>[Al-Baqarah: 21-22]<br /><br />[Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425H/Agustus 2004M]<br /><span style="color: red;">_________</span><br /><b>Foote Note</b><br />[1]. Disebutkan oleh Ibnu Katsir dari Ibnu ‘Abbas, Mujahid, ‘Atha’, Ikrimah, asy-Sya’bi, Qatadah dan lainnya. Lihat Fathul Majiid Syarh Kitabit Tauhiid (hal. 39-40) tahqiq Dr. Walid bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Furaiyan.<br />[2]. Lihat Min Ushuuli ‘Aqiidah Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah dan Aqidatut Tauhiid (hal. 36) oleh Dr. Shalih al-Fauzan, Fathul Majiid Syarah Kitabut Tauhiid dan al-Ushuul ats-Tsalaatsah (Tiga Landasan Utama).<br />[3]. Lihat Taisirul Kariimir Rahmaan fii Tafsiiri Kalaamil Mannaan (hal. 63, cet. Mak-tabah al-Ma’arif , 1420 H). <a href="http://www.almanhaj.or.id/content/1587/slash/0" style="color: #90010f; text-decoration: none;">http://www.almanhaj.or.id/content/1587/slash/0</a></div>
<h2 style="background-color: white; color: blue; font-family: verdana; line-height: 19.2000007629395px; text-align: center;">
Tauhid Al-Asma’ Wash-Shifat</h2>
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 19.2000007629395px;">
<div style="text-align: center;">
<b style="color: purple;">Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas</b></div>
<br />Ahlus Sunnah menetapkan apa-apa yang Allah Azza wa Jalla dan RasulNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah tetapkan atas diri-Nya, baik itu dengan Nama-Nama maupun Sifat-Sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mensucikanNya dari segala aib dan kekurangan, sebagaimana hal tersebut telah disucikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu alaihi wa sallam. Kita wajib menetapkan Sifat Allah sebagaimana yang terdapat dalam al-Qur’an dan as-Sunnah dan tidak boleh dita'wil.<br /><br />Al-Walid bin Muslim pernah bertanya kepada Imam Malik bin Anas, al-Auza’iy, al-Laits bin Sa’ad dan Sufyan ats-Tsaury tentang berita yang datang mengenai Sifat-Sifat Allah, mereka semua menjawab:<br /><i style="color: red;">“Perlakukanlah (ayat-ayat tentang Sifat Allah) sebagaimana datangnya dan janganlah kamu persoalkan (jangan kamu tanya tentang bagaimana sifat itu).”</i>[1]<br /><br />Imam Asy-Syafi’ Rahimahullah berkata:<br /><i style="color: red;">“Aku beriman kepada Allah dan kepada apa-apa yang datang dari Allah sesuai dengan apa yang diinginkan-Nya dan aku beriman kepada Rasulullah dan kepada apa-apa yang datang dari beliau, sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Rasulullah"</i><span style="color: black;">[</span>2]<br /><br />Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah: <i>“Manhaj Salaf dan para Imam Ahlus Sunnah mereka mengimani Tauhid al-Asma’ wash Shifat dengan menetapkan apa-apa yang Allah telah tetapkan atas diri-Nya dan telah ditetapkan Rasul-Nya Shallallahu alaihi wa sallam untuk-Nya, tanpa tahrif[3] dan ta’thil[4] serta tanpa takyif[5] dan tamtsil[6]. Menetapkan tanpa tamtsil, menyucikan tanpa ta’thil, menetapkan semua Sifat-Sifat Allah dan menafikan persamaan Sifat-Sifat Allah dengan makhluk-Nya”</i><br /><br />Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:<br /><i>“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya. Dan Dia-lah Yang Mahamendengar lagi Mahamelihat" </i>[Asy-Syuura':11]<br /><br />Lafazh ayat : <i>“Tidak ada yang serupa dengan-Nya”</i> merupakan bantahan kepada golongan yang menyamakan Sifat-Sifat Allah dengan makhluk-Nya.<br /><br />Sedangkan lafazh ayat : <i>“Dan Dia Mahamendengar lagi Mahamelihat”</i> adalah bantahan kepada orang-orang yang menafikan/mengingkari Sifat-Sifat Allah.<br /><br />‘Itiqad Ahlus Sunnah dalam masalah Sifat Allah Subhanhu wa Ta’ala didasari atas dua prinsip:<br /><br /><u><i><b>Pertama.</b></i></u><br />Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala wajib disucikan dari semua sifat-sifat kurang secara mutlak, seperti ngantuk, tidur, lemah, bodoh, mati, dan lainnya.<br /><br /><u><i><b>Kedua.</b></i></u><br />Allah mempunyai sifat-sifat yang sempurna yang tidak ada kekurangan sedikit pun juga, tidak ada sesuatu pun dari makhluk yang menyamai Sifat-Sifat Allah.[7]<br /><br />Ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak menolak sifat-sifat yang disebutkan Allah untuk Diri-Nya, tidak menyelewengkan kalam Allah Subhanahu wa Ta’ala dari kedudukan yang semestinya, tidak mengingkari tentang Asma’ (Nama-Nama) dan ayat-ayatNya,<b> tidak menanyakan tentang bagaimana Sifat Allah</b>, serta tidak pula mempersamakan Sifat-Nya dengan sifat makhluk-Nya.<br /><br />Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengimani bahwa Allah Azza wa Jalla tidak sama dengan sesuatu apapun juga. Hal itu karena tidak ada yang serupa, setara dan tidak ada yang sebanding dengan-Nya Azza wa Jalla, serta Allah tidak dapat diqiaskan dengan makhluk-Nya.<br /><br />Yang demikian itu dikarenakan hanya Allah Azza wa Jalla sajalah yang lebih tahu akan Diri-Nya dan selain Diri-Nya. Dialah yang lebih benar firman-Nya, dan lebih baik Kalam-Nya daripada seluruh makhluk-Nya, kemudian para Rasul-Nya adalah orang-orang yang benar, jujur, dan juga yang dibenarkan sabdanya. Berbeda dengan orang-orang yang mengatakan terhadap Allah Azza wa Jalla apa yang tidak mereka ketahui, karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:<br /><i>“Mahasuci Rabb-mu, yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para Rasul, dan segala puji bagi Allah Rabb sekalian alam."</i>[Ash-Shaffat: 180-182]<br /><br />Allah Jalla Jalaluhu dalam ayat ini mensucikan diri-Nya, dari apa yang disifatkan untuk-Nya oleh penentang-penentang para Rasul-Nya. Kemudian Allah Azza wa jalla melimpahkan salam sejahtera kepada para Rasul, karena bersihnya perkataan mereka dari hal-hal yang mengurangi dan menodai keagungan Sifat Allah.[8]<br /><br />Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam menuturkan Sifat dan Asma’Nya, memadukan antara an-Nafyu wal Itsbat (menolak dan menetapkan)[9] Maka Ahlus Sunnah wal Jama'ah tidak menyimpang dari ajaran yang dibawa oleh para Rasul, karena itu adalah jalan yang lurus (ash-Shiraathal Mustaqiim), jalan orang-orang yang Allah karuniai nikmat, yaitu jalannya para Nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin[10]<br /><br />[Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425H/Agustus 2004M]<br /><span style="color: red;">_________</span><br />Foote Note<br />[1]. Diriwayatkan oleh Imam Abu Bakar al-Khallal dalam Kitabus Sunnah, al-Laalikai (no. 930). Lihat Fatwa Hamawiyah Kubra (hal. 303, cet. I, 1419 H) oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, tahqiq Hamd bin Abdil Muhsin at-Tuwaijiry, Mukhtashar al-Uluw lil Aliyil Ghaffar (hal. 142 no. 134). Sanadnya shahih.<br />[2]. Lihat Lum¡’atul I’tiqaad oleh Imam Ibnul Qudamah al-Maqdisy, syarah oleh Syaikh Muhammad Shalih bin al-Utsaimin (hal. 36).<br />[3]. Tahrif atau ta’wil yaitu merubah lafazh Nama dan Sifat, atau merubah maknanya, atau menyelewengkan dari makna yang sebenarnya.<br />[4]. Ta’thil yaitu menghilangkan dan menafikan Sifat-Sifat Allah atau mengingkari seluruh atau sebagian Sifat-Sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala.<br />Perbedaan antara tahrif dan ta’thil ialah, bahwa ta’thil itu mengingkari atau menafikan makna yang sebenarnya yang dikandung oleh suatu nash dari al-Qur’an atau hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan tahrif ialah, merubah lafazh atau makna, dari makna yang sebenarnya yang terkandung dalam nash tersebut.<br />[5]. Takyif yaitu menerangkan keadaan yang ada padanya sifat atau mempertanyakan: “Bagaimana Sifat Allah itu?”. Atau menentukan bahwa Sifat Allah itu hakekatnya begini, seperti menanyakan: “Bagaimana Allah bersemayam?” Dan yang sepertinya, karena berbicara tentang sifat sama juga berbicara tentang dzat. Sebagaimana Allah Azza wa Jalla mempunyai Dzat yang kita tidak mengetahui kaifiyatnya. Dan hanya Allah Azza wa Jalla yang mengetahui dan kita wajib mengimani tentang hakikat maknanya.<br />[6]. Tamtsil sama dengan Tasybih, yaitu mempersamakan atau menyerupakan Sifat Allah Azza wa Jalla dengan makhluk-Nya. Lihat Syarah Aqidah al-Wasithiyah (I/86-100) oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Syarah Aqidah al-Wasithiyah (hal 66-69) oleh Syaikh Muhammad Khalil Hirras, Tahqiq Alawiy as-Saqqaf, at-Tanbiihat al-Lathifah ala Mahtawat alaihil Aqidah al-Wasithiyah (hal 15-18) oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, tahqiq Syaikh Abdul Aziz bin Bazz, al-Kawaasyif al-Jaliyyah an Ma’anil Wasithiyah oleh Syaikh Abdul Aziz as-Salman.<br />[7]. Lihat Minhajus Sunnah (II/111, 523), tahqiq Dr. Muhammad Rasyad Salim.<br />[8]. Lihat at-Tanbiihaat al-Lathiifah hal. 15-16.<br />[9]. Maksudnya, Allah memadukan kedua hal ini ketika menjelaskan Sifat-Sifat-Nya dalam al-Qur-an. Tidak hanya menggunakan Nafyu saja atau Itsbat saja.<br />Nafyu (penolakan) dalam al-Qur’an secara garis besarnya menolak adanya kesamaan atau keserupaan antara Allah dengan makhluk-Nya, baik dalam Dzat maupun sifat, serta menolak adanya sifat tercela dan tidak sempurna bagi Allah. Dan nafyu bukanlah semata-mata menolak, tetapi penolakan yang di dalamnya terkandung suatu penetapan sifat kesempurnaan bagi Allah, misalnya disebutkan dalam al-Qur’an bahwa Allah tidak mengantuk dan tidak tidur, maka ini menunjukkan sifat hidup yang sempurna bagi Allah.<br />Itsbat (penetapan), yaitu menetapkan Sifat Allah yang mujmal (global), seperti pujian dan kesempurnaan yang mutlak bagi Allah dan juga menetapkan Sifat-Sifat Allah yang rinci seperti ilmu-Nya, kekuasaan-Nya, hikmah-Nya, rahmat-Nya dan yang seperti itu. (Lihat Syarh al-Aqiidah al-Wasithiyyah oleh Khalil Hirras, tahqiq Alwiy as-Saqqaf, hal. 76-78).<br />[10]. Lihat QS. An-Nisaa¡’ 69 dan at-Tanbiihaat al-Lathiifah hal. 19-20.</div>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-28147950486361837602014-12-23T18:30:00.000-08:002014-12-23T18:30:05.416-08:00JOKOWI BUKA TOPENGMU<ul>
<li class="list_item">Kalau Jokowi sdh 5 thn atau min 4 thn pimpin
Jakarta dan jelas hasilnya, barulah logis kita dorong dia jd capres.
Nah, ini? Setahun jg belum
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359909811418173440">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Setahun juga belum, bahkan sebelumnya, baru 3-6
bulan sdh dieluk2 media (bayaran) utk jadi capres...apakah anda tidak
curiga? Kemana IQ ?
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359910120752295937">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Apakah pada pilgub DKI kemaren, rakyat Jakarta
memang pilih Jokowi hny utk masa kerja 1 thn ? Lalu AHok jadi Gubenur
DKI ? Kemana IQ ?
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359910451120836608">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Apakah Jakarta sdh siap terima Ahok jadi Gubenur ?
Sdh tahu siapa dia sebenarnya ? Sdh tahu bgmn dia pernah jadi TSK di
Polda Babel ?
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359910666313809920">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Apakah Rakyat Jakarta tahu bgmn kinerja Ahok yg
hanya 1.3 tahun di Kabupaten Belitung Timur ? Tinggalkan janji2 dan
utang membengkak ?
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359910961420832768">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Ratusan pemimpin / pejabat kita jauh lebih bagus
daripada Jokowi - Ahok. Bedanya mereka tdk dibayar/sokong/sponsori
konglomerat & mafia
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359911260755738624">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Apakah rakyat tidak sadar, bhw media2 sdh dibayar
mahal, bahkan dgn kontrak jangka panjang utk setingan penuh rekayasa
dan kebusukan ini?
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359911545267949568">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Apakah rakyat tidak sadar, bhw begitu hebatnya
skenario, benteng, dan strategi promosi Jokowi- Ahok yg diciptakan oleh
musuh2 negara kita?
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359911834054180866">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Kompas, Detik, Tempo, First Media, sebagian JPNN
dll semua mau liput dan buat kanal/kolom khusus utk Jokowi ahok. Kenapa?
Kontrak ratusan M
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359912088413552641">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Di socmed, kaskus, twitter, fb dan semua media
micro juga disiapkan "pasukan khusus" yg tugasnya naikan citra palsu
Jokowi Ahok ..
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359912296266465281">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Mau contoh ? Tunggu saja 1-2 menit lagi, ratusan
akun2 yg dibuat khusus dan admin2 yg dibayar khusus (gaji bulanan) akan
menyerang akun ini
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359912493897883648">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Sedemikian hebatnya penguasaan dan pengedalian
media oleh kelompok tertentu yg menjadi "bos / pemilik" Jokowi Ahok ini.
Utk buat opini
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359912819543650304">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Semua gerak langkah, aktivitas, keputusan2 dan kebijakan2 Jokowi Ahok tidak lepas dari arahan dan perintah mereka
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359912969380966402">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Saking hebatnya mereka, Tokoh sekaliber <a href="http://twitter.com/Pak_JK" target="_blank">@Pak_JK</a> dan <a href="http://twitter.com/Prabowo08" target="_blank">@Prabowo08</a> pun tdk mau didengarkan / patuhi Jokowi. Ada bosnya yg lebih tinggi
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359913240756617216">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Padahal, Jokowi itu awalnya diperkenalkan dan dibantu habis2an oleh <a href="http://twitter.com/Pak_JK" target="_blank">@Pak_JK</a> dan Prabowo utk bisa nyagub dari PDIP ..jokowi lupa diri
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359913565546749952">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Memang uang <a href="http://twitter.com/Prabowo08" target="_blank">@Prabowo08</a> yg dihabiskan utk Jokohok itu tdk sebesar uang para mafia, konglo2 dan buronan BLBI yg lebih habis uang utk Jokohok
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359913860062380032">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Wajar, jk tokoh sehebat <a href="http://twitter.com/Pak_JK" target="_blank">@Pak_JK</a> pun berani dikhianati oleh Jokowi. Dia tak mau kabulkan niat JK utk garap proyek MRT. Jokowi kasih ke Ortus
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359914144826273793">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Kenapa Ortus yg ditunjuk / pilih Jokowi utk MRT
dll ? Karena pemilik Ortus jauh lebih bnyk habiskan uang utk Jokowi,
bahkan sejak pre pilgub
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359914382177742848">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Proyek APBD yang puluhan triliun/thn dan proyek
non APBD yang ratusan triliun, adalah salah 1/sebagian kecil dari
imbalan utk bos2nya jokowi
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359914790367399936">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Jokowi itu sifatnya glembuk/glembok. Kami
menjulukinya "Doraemon". Kenapa? Dia mampu sembunyikan niatnya dan
seolah2 tanpa agenda pribadi
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Sehingga semua orang yg ingin
"mengendalikan/menungganginya" diberikan tempat oleh Jokowi. Glembuknya
Jokowi itu hebat. Luar biasa
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359915216529653760">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
Kekhawatiran kami jika Jokowi nyapres, adalah 1)
Ahok naik jadi Gub DKI. Realitas ini tdk diterima oleh rakyat DKI. Lalu
munculah bencana
<br />
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359915452664774657">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
2. Khawatir ketika Jokowi Nyapres, lalu semua
kekuatan asing dan DN yg semua itu sebenarnya adlhmusuh bangsa, bersatu
menangkan Jokowi
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359915733574103043">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
3. Ketika Jokowi nyapres dan itu DIANGGAP satu
hal yg wajar2 saja, saat itulah sebenarnya, rakyat Indonesia sdh
diperdaya oleh opini sesat
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359915927292231680">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box type_label">
4. Bagaimana mungkin, seorang Gub DKI yg baru
setahun terpilih dan menjabat Gub, diperkenankan mengkhianati suara
rakyat DKI yg memilihnya
</div>
</li>
</ul>
<ul>
<li class="list_item"><div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359916194859462656">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a>5. Bgmn mungkin seorang pejabat yg baru saja
terpilih dan belum jelas integritas dan kinerjanya sbg Gubernur, sdh
merasa punya hak nyapres ?
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359916560963469312">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
6. Dimana moralitas seorang Jokowi ? Mana
tanggung jawabnya pada Tuhan dan Rakyat Jakarta? Bgmn
pertanggungjawabannya ? Absurd. Aneh. Ajaib
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359916662872477696">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Semua keabsurdan ini, kegilaan ini, semata2 bisa
tertutup hanya karena OPINI yg diciptakan sekolompok orang yg "sangat
berbahaya". Eduun !
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359916891810181120">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Lihatlah manuver2 Jokowi yg dikendalikan
"mastermind" dibalik panggung. Mula2 Jokowi bilang tdk akan nyapres,
lalu pelan2 berubah..berubah
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359917149885710336">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Moralitas macam apa yg ditunjukan oleh Jokowi
kepada rakyat Jakarta dan Indonsia ? KETELADANAN macam apa yg dia
tunjukan ? Tidak ada. NOL
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359917329292857344">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Yang ada, Jokowi itu menunjukan dirinya yang
sebenarnya. GLEMBUK. Penipu. Pengkhianat amanah rakyat, serakah. Tidak
bertanggungjawab. Egois
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359917524734836738">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
Sebagai WNI, kami wajib sampaikan semua fakta ini
meski sangat menyakitkan. Seorang Gubenur kita ternyata tidak punya
standar moral !
<br />
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359917732210290688">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359917926087798784">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="tweet">
Jokowi, majikan2nya, mastermindnya dll...semuanya
..silahkan marah besar atau ngamuk kepada kami. EGP ! Misi kami
menyampaikan kebenaran</div>
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Kami tdk rela INDONESIA ini dipimpin oleh seorang
Presiden yang tak bermoral, yg tak berkuasa, yg tak mampu tunaikan
amanah, yg jadi BONEKA
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359918144590057473">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Jika Jokowi nantinya tetap maju sbg capres,
itulah saat moral bangsa, logika dan hati nurani sdh mati di Indonesia.
Tidak berakal budi
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359918421388963840">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Jokowi dan majikan2nya (yg musuh negara :
koruptor dan mafia2) itu boleh saja mampu membayar semua media, tokoh2,
politisi, LSM, kampus dll
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359918661890355200">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Namun, Mereka (Jokowi dan majikan2nya) TIDAK
MAMPU membeli kami. Ingat, ketika pilkada dulu, sampai2 ahok fitnah kami
minta uang sama dia
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359918884406558721">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Segala cara akan mereka lakukan untuk bisa
BERKUASA di Indonesia. Via Presiden Boneka yang bernama Jokowi yang tak
punya moral dan akhlak
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359919056284942336">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Tidak ada arti dan makna jutaan suara warga DKI yg telah memilihnya dan memberikan Jokowi amanah utk pimpin DKI selama 5 thn
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359919267921137664">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Persis seperti Ahok, setali tiga uang dgn Jokowi.
Ahok hny 1.3 thn menjabat Bupati Beltim utk kemudian dia kejar lagi
ambisinya..gila !
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359919438427979777">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359919622566318082">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="tweet">
Tdk ada arti suara rakyat DKI yg sdh memilihnya
di Pilgub DKI. Apakah orang seprti itu yang kita PUJA2 ?
Astaghfirullah..mereka pengkhianat</div>
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Kami kadang2 merasa heran, apakah rakyat
Indonesia ini sebagian tdk punya mata dan tdk bisa gunakan akal? Kenapa
mudah tertipu opini palsu
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359919831694311424">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Mudah tertipu opini palsu yg memang dciptakan utk
memberikan penilaian yg keliru thdp sosok Jokowi Ahok. Seolah2 mereka
HERO atau GOD
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359920062058070016">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Seolah2 Jokowi dan Ahok itu hebat. Padahal coba
lihat track record mereka..lihat jokowi di Solo. Lihat angka2
faktualnya. Angka2 itu bicara
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359920236960559105">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Coba lihat ahok di Beltim, lihat faktualnya.
Lihat faktanya, ahok alias zhong wan xie alias basuki indra itu bahkan
pernah jadi tersangka !
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359920653069058048">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Tetapi semua track record Jokowi dan Ahok yang
dibawah rata2 kepala daerah di Indonesia itu, DITUTUPI ratusan/ribuan
berita/informasi palsu
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359920888898007043">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Informasi dan berita palsu itu contohnya seperti
proyek mobnas esemka, kandidat walikota terbaik sedunia dll...yang
semuanya itu adalah TIPU
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359921077490696192">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Jokowi dgn sangat mudahnya menipu rakyat. Dia
bilang dia bangga bisa masuk bursa walikota tebak sedunia ala idol2an
Mayor foundation itu
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359921324812017667">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Jokowi tidak malu2 berani memberikan LEGITIMASI
atas pemilihan walikota idol2an yg seleksinya asal2an, siapa saja bisa
daftar via internet
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359921616416817152">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Idol2an walikota terbaik sedunia itu, pemenangnya pun tergantung pada kandidat yg paling banyak divoting /dipilih via internet
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359921830775095296">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359922067837161473">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="tweet">
Bahasa kasarnya, walikota bajingan, maling,
korup, atau siapa saja, yg dipilih oleh banyak orgvia internet PASTI
TERPILIH sbg pemenang.</div>
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Kami sdh banyak kemukanan fakta2 penipuan2 ala
Jokowi Ahok ini. Tapi apalah daya, ini hnya akun
twitter/socmed/micro..VS KONGLOMERAT PERS
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359922317503111168">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Saat Pilgub dulu, hanya untuk melawan informasi
dan fakta2 yang kami coba sampaikan ke publik, jasmev bikin 10.000 akun
dan 1 juga twit !
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Knpa Jasmev (konsultan socmed Jokowi Ahok) itu
sangat takut sama akun ini ? Karena kami konsisten ungkapkan kebusukan
besar dibalik Jokohok
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359922935772876801">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359923213725220864">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="tweet">
Skrg kembali kepada penilaian rakyat ....cermati
baik2...kritislah...ada apa ini ? Apa rencana besar dibalik penipuan
thdp rakyat RI ini?</div>
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Jk apa yang kami sampaikan tadi, ada 1 saja yg
salah atau TIDAK BENAR, kami siap tutup akun ini, dan serahkan nasib
bangsa ini kepada TUHAN
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359923409523716096">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Jk SEMUA info kami benar, dan demi TUHAN memang
BENAR, kami akan terus suarakan kebenaran..apapun risikonya..selama
hayat dikandung badan
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359924018645696512">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Mereka, Jokowi - Majikan2nya - bigot2nya - media2
bayarannya - akan menuduh kami : 1) Bayaran 2) Fitnah 3) SARA. Itulah
modus bantahan mrka
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359924327421972482">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359924541759303680">
<div class="balloon_body rad5">
Tidak pernah, mereka bantah substansi informasi dan fakta yang kami sampaikan. Kenapa ? Karena memang tidak terbantahkan...
<br />
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Belum selesai lagi kultwit ini, kami lihat, sdh
hampir 1500 mention yang masuk..semoga dari teman2 yg sadar, bukan dari
bigot2 jokohok hehe
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359924815362146304">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
Sekian...selamat menyaksikan serangan2 tak
bermutu dari bigot jokowi...kmi ngungsi dulu sebentar ..agar tdk terjadi
perang batara yudha hehe</div>
</div>
</li>
</ul>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-48209831914004038472014-12-23T18:29:00.000-08:002014-12-23T18:29:40.092-08:00JOKOWI MANING<ul>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
1. Kalau Jokowi Nyapres, Ahok otomatis akan jadi
Gubernur. Bukan karena UU, tapi karena ada deal sebelumnya. Kesepakatan
pra pilkada
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359233219188637696">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
2. Mengenai kesepakatan Pra Pilgub DKI sebenarnya
sdh berkali2 kami sampaikan saat pilgub kemaren. Semua yg kami
sampaikan terbukti
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359233414781612032">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
3. Selain twit itu, kami juga dulu twitkan ttg
kesepakatan2 antara Jokowi dgn para sponsornya, al : Jokowi terus
blusukan seperti di Solo
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359234385792335873">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
4. Info kami saat Pilgub DKI yang sdh terbukti
saat ini adalah : 1) Sebagian nama2 sponsor Jokowi yang pernah kami
sebutkan sdh mengaku
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359234872641986561">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
5. Sponsor2 itu diantaranya (Djan Farid, Edward S, James Riady dll). Semua sdh terrbukti
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359235281498554368">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
6. 2) Mengenai konsesi2 sbgmn yg kami sampaikan
dulu, juga sdh mulai terbukti, al : Edward mendapatkan kembali Konsesi
PRJ dan MRT
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359235555717947392">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
7. 3) Info kami bhw nanti Jokowi akan khianati JK
dan Prabowo, juga sdh terbukti. Jokowi lebih patuh pada donatur2 besar
yg biayai dirinya
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359235977216135168">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
8. 4) Info kami dulu ttg bhw Jokowi nanti akan
terus dipromosikan via media agar popularitas dan elektabilitasnya naik,
juga telah terbukti
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359236254715478017">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
9. 5) Twit kami saat pilgub dulu bhw nanti Jokowi
akan didorong utk jadi capres dgn rekayasa opini via media dan lembaga
survey : TERBUKTI
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359236673093120001">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
10. 6) Info kami saat pilgub dulu bahwa secara defacto Ahok yg jadi Gub DKI dan Jokowi hny secara de jure : TERBUKTI
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359236976211279877">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
11. 7) Info bahwa nanti PNS etnis Betawi
tergusur dari posisi strategis di Pemkot DKI, juga sdh terbukti. Bahkan
Sekda DKI pun bukan Betawi
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359237870801788928">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
12. Tdk ada lagi pejabat puncak di Pemprov DKI
yang dari etnis Betawi. Gub : Jawa, wagub : Bangka, Sekda : Jawa dst..
Etnis betawi diabaikan
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359238258347085825">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
13. Bahkan janji Jokowi Ahok untuk tunjuk Silvana
Munir yang etnis betawi jadi sekda pun diingkari. Penipuan/kebohongan2
Jokohok kian tampak
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359238685167861760">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
14. 8) Twit kami saat Pilkada dulu bhw Jokowi
akan KKN, juga terbukti skrg dgn penunjukan Sekda yg teman Jokowi di Fak
Kehutanan UGM
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359239480605032449">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
15. Juga KKN dan jual beli jabatan di Pemprov DKI
dgn kedok lelang Jabatan. Juga titipan partai, seperti Kadis PU yg
titipan PDIP
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359239713846067200">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
16. Yang lebih parah adalah jual beli jabatan yg
dilakukan via penasihat spiritual Jokowi yang suka transaksi suap di
Hotel Sahid Jakarta
</div>
<br />
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359241172528537602">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="tweet">
17. 9) Mengenai twit kami dulu bhw praktek
korupsi akan tetap banyak bahkan meningkat di bawah Kepemimpinan
Jokohok, juga terbukti.</div>
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item"><div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359241395745193984">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="tweet">
18. Hampir disemua Dinas/Satker di Pemprov DKI
kini makin menggila korupsinya. Setoran suap pun naik. Contoh proyek
rehab di Dinas Dikbud</div>
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
19. Mengenai daftar korupsi di DKI berdasarkan
info yang masuk, akan kami kultwitkan tersendiri. Krn saat ini saja ada
sdh 27 kasus korupsi
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359241695998648320">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
20. 10) Mengenai ketidakmampuan/incapacity Ahok
dan Jokowi sbg Gub /wagub DKI juga sdh terbukti. Saat ini, terjadi
kekacauan di birokrasi
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359242107791216641">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
21. Kekacauan birokrasi terbesar di Pemprov DKI
yang paling menyolok adalah tentang kesalahan fatal Jokohok yg terbitkan
Pergub tentang KJS
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359242432988188672">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
22. Tanpa memperhatikan adanya Perda (yg lebih
tinggi kedudukan hukumnya), Jokohok langsung terbitkan Pergub KJS yg
keliru fatal itu
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359242615885008896">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
23. Akibatnya Gub DKI dinilai langgar hukum krn langgar Perda tentang Warga DK yg berhak dapat KJS dan plafon biaya perawatannya
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359242857783103490">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
24. Dengan Pergub tsb, semua Warga DKI baik yg
sangat miskin maupun yang sangat kaya, mendapatkan biaya berobat gratis.
Sableng ga tuh?
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359243045985722368">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box type_label">
25. Jaminan biaya berobat yg sebelumnya 100 juta per warga, turun drastis menjadi hanya 6 juta per warga. Makin gileee hehe
</div>
</li>
</ul>
<ul>
<li class="list_item"><div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359243209882349569">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a>26. Kekacauan birokrasi pemprov DKI yg ke 2
adalah diakibatkan kebijakan lelang jabatan. Pejabat2 yg gagal dapat
kursi terlantar ga jelas
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359243827653001218">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
27. Pejabat2 yang tak jelas mau ditempatkan
dimana itu, kemudian dititipkan di semua unit kerja DKI tnp perencanaan
shgga kacaukan sistem
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359244202531504128">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
28. Tingkat keresahan dan ketidaknyamana kerja di
birokrasi DKI kian memuncak. Akibatnya, pelayanan publik terganggu.
Smga tdk meledak
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359244569382092800">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
29. Kekacauan lain adalah dampak dari bluskan
Jokowi yg senang umbar janji sehingga menyulitkan staf2nya dlm
mewujudkan janji2 manis jokowi
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359244757106573312">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
30. Karena janji2 manis Jokowi thdp warga itu
hampir semuanya tidak ada dalam mata anggaran atau rencana
proyek/kegiatan Pemprov DKI
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359244960383500288">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
31. Akibatnya, staf2 Jokowi jungkir balik cari
anggaran dgn akrobat pindah2kan anggaran yg sdh diputuskan bersama DPRD
DKI dan Mendagri
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359245221306961920">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
32. Kekacauan seperti ini pernah terjadi di Solo
ketika pemkot Solo ga punya uang utl bayar listrik krna dananya dipakai
utk yg lain.
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359245386973577216">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
33. PLN pun mematikan listrik di seluruh jalan
dan kantor pemda Solo. Namun, dengan pelintiran media, seolah2 PLN yg
salah dlm tunggakan itu
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359245658110173186">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
34. 11) Gaya kepemimpinan Jokowi Ahok yg
kedepankan kebijakan2 populis tapi tdk bermakna dan tdk sejahterakan
rakyat menjadi prioritas mrka
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359246068317290496">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
35. Contoh nyatanya adalah penyelenggaraan PRJ
Tandingan di Kawasan Monas yg sebabkan Kawasan Monas jadi hancur, jorok
dan macet total
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359246244826185729">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
36. Atau kegiatan2 perayaan baik tahun baru, HUT
DKI dst dst yg semuanya hny utk donkrak popularitas. Bukan atas dasar
konsep pembangunan
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359246479489105921">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
37. Skrg rame beredar sinisme di lingk pemprov
DKI. Jokowi Ahok hny manfaatkan uang negara utk kepentingan pribadi dlm
hal ini popularitas
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359246745215041536">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
38. Jokowi sibuk blusukan dan terus cari isu yg
bs jd berita menarik di media2 utk dongkrak populritasnya, sementara
itu ahok di kantor
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359247058223382529">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
39. Singkatnya, Jokowi Ahok terus "berkampaye"
dgn manfaatkan jabatan dan uang negara. So, jika Jokowi nyapres, saya jd
ikut senang hehe
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359247349933031425">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
40. Karena, dia harus mundur dari Gub DKI dan tdk lagi gunakan uang rakyat utk kepentingan pribadinya.
</div>
<div class="balloon_module" id="tweet_id_275286948_359247462684295169">
<div class="balloon_body rad5">
<div class="status">
<div class="status_right">
<a class="status_name" href="http://twitter.com/TrioMacan2000" target="_blank"></a><br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</li>
<li class="list_item">
<div class="list_box balloon_box type_tweet">
<div class="balloon_img">
41. Kultwit ini bukanlah penilaian kinerja
Jokohok. Karena blm setahun dan blm etis utk dilakukan penilaian thdp
mereka. Sekian. MERDEKA !!</div>
</div>
</li>
</ul>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-12005139547642288962014-12-23T18:28:00.001-08:002014-12-23T18:28:23.436-08:00<div class="p1">
Suharto tipe pemimpin yang sangat lihai. Banyak yang
mengatakan sosoknya licin bagai belut yang berenang di dalam genangan
oli. Dia memanfaatkan semua yang berada di sekelilingnya guna memperkuat
posisinya sendiri. Ketika menumbangkan Bung Karno, Suharto menggalang
kekuatan militer, teknokrat kapitalistis, dan ormas keagamaan—dalam hal
ini kebanyakan sayap Islam, dengan alibi untuk menghancurkan komunisme.
Namun setelah berkuasa, umat Islam ditinggalkan. Suharto malah merangkul
kekuatan salibis faksi Pater Beek SJ dan juga CSIS di mana Ali Moertopo
menjadi sesepuhnya, dan di era 1980-an muncul tokoh sentral
Islamophobia, murid Ali Moertopo, bernama Jenderal Leonardus Benny
Moerdhani.</div>
<div class="p1">
Nations and Character Building yang diperjuangkan para
pendiri republik ini dalam sekejap dihancurkan Suharto, dan digantikan
dengan Exploitation de L’homee par L’homee, eksploitasi yang dilakukan
elit negara terhadap rakyat kecil. Dan ironisnya, eksploitasi ini terus
dilakukan oleh para elit pemerintah dan juga elit parpol sampai hari
ini.</div>
<div class="p1">
Dalam penegakan Hak Asasi manusia (HAM), rezim Orde Baru
di tahun 1980-an sangat dikenal di luar negeri sebagai rezim
fasis-militeristis. M.C.Ricklefs, sejarawan Australia yang banyak
meneliti tentang sejarah politik di Indonesia, menyatakan jika penegakan
HAM-nya rezim Suharto jauh lebih buruk ketimbang penguasa jajahan
Belanda.</div>
<div class="p1">
“Orde Baru lebih banyak melakukan hukuman itu ketimbang
pemerintah jajahan Belanda. Orde Baru mengizinkan penyiksaan terhadap
narapidana politiknya. Sentralisasi kekuasaan ekonomi, politik,
administrasi, dan militer di tangan segelintir elit dalam pemerintahan
Suharto juga lebih besar ketimbang dalam masa pemerintahan Belanda,”
demikian Ricklefs.</div>
<div class="p1">
Selain tiranik, Suharto juga telah menyuburkan sifat korup
di dalam elit pemerintahan. Tidak main-main, salah satu tonggak
“kegilaan” korupsinya sampai membangkrutkan salah satu firma konstruksi
dan konsultan paling terhormat dan terbesar di AS, yakni Stone and
Webster Engineering Company (SWEC). Salah seorang anggota keluarga
Suharto meminta suap dengan terang-terangan kepada SWEC sebesar 150 juta
dollar AS. Kasus ini ditulis oleh Steve Bailey di dalam Boston Globe
edisi 15 Maret 2006 berjudul “The Bribe Memo dan Collapse of Stone and
Webster” (hal.E1).</div>
<div class="p1">
Kasus-kasus korup di era Orde Baru, dan kolusinya dengan
dunia usaha, secara apik dipaparkan Yoshihara Kunio dalam “Kapitalisme
Semu Asia Tenggara” (LP3ES, 1990). Jika dianalogikan, Indonesia di era
kekuasaan Orde Baru merupakan sebuah peti harta karun, yang dikuasai
sepenuhnya oleh elit global (Washington), dan hanya sebagian kecil dari
isi harta karun itu yang dibagikan kepada para penjaganya sebagai upah,
yakni Suharto dan kelompoknya. Sedangkan pemilik aslinya yakni rakyat
Indonesia, hanya disuruh menjadi penonton pameran kekayaan dan ‘kemajuan
pembangunan’ yang terjadi di sekitarnya. Inilah Indonesia di era Orde
Baru.</div>
<div class="p1">
Bila kita melihat apa yang terjadi di belakang kudeta
terhadap Presiden Soekarno, naiknya Jenderal Suharto, dan apa yang
dilakukannya setelah berkuasa, maka akan terlihat sekali jika ada
tangan-tangan yang sangat berpengaruh, didukung modal yang besar,
jaringan global yang sangat kuat, yang bermain di sana.</div>
<div class="p1">
Secara garis besar bisa dirinci sebagai berikut :</div>
<div class="p1">
Pertama. Indonesia yang dahulu dikenal sebagai Nusantara,
namanya sudah termasyhur sejak lama sebagai suatu kawasan yang sangat
kaya raya. Nusantara sejak zaman purba sudah dikenal sebagai tanah yang
menyimpan cadangan emas permata dalam jumlah yang teramat sangat banyak.
Bukan hanya emas permata, namun belakangan juga diketahui menyimpan
minyak bumi, timah, bauksit, gas alam, dan sebagainya. Tentu saja, hal
ini membuat bangsa-bangsa lain ingin menguasai kawasan yang dianggap
sebagai “Sekeping Tanah Surga yang ada di Bumi”.</div>
<div class="p1">
Kedua. Dalam sejarahnya, elit kerajaan Mesir Kuno sudah
mengetahui keberadaan Nusantara dan bahkan telah mengadakan kontak
dagang dengan Barus. Tidak menutup kemungkinan jika mereka juga
melakukan perdagangan emas permata. Kontak dagang ini terus berlanjut
hingga kerajaan Mesir Kuno runtuh berganti dengan kerajaan-kerajaan
lain. Di zaman Raja Sulaiman, raja yang juga Nabiyullah ini, tatkala
membangun istananya yang teramat sangat megah, memerintahkan kepala
arsiteknya bernama Abu Hiram pergi ke Nusantara untuk mengambil emas
permata yang akan digunakan untuk mempercantik istananya.</div>
<div class="p1">
Kita mengetahui jika pada kedua tonggak kerajaan ini—Mesir
Kuno dan sisa Kerajaan paska Sulaiman—bercokol satu kekuatan gelap di
mana setan dan iblis menjadi pemimpinnya, serta sihir menjadi ilmunya.
Kita menamakannya sekarang dengan sebutan Kabbalah.</div>
<div class="p1">
Di zaman mesir Kuno, para tukang sihir yang berada di
belakang kekuasaan para Fir’aun merupakan para pendeta tertinggi
Kabbalah. Mereka inilah yang bertarung melawan Nabi Musa a.s. Penyihir
Kabbalis merupakan salah satu tonggak dari tiga tonggak penopang
Fir’aun.</div>
<div class="p1">
Di zaman kerajaan Nabi Sulaiman a.s., para setan dan jin
di depan Sulaiman a.s. menunjukkan sikap tunduk, namun di dalam hati
mereka selalu penuh dengan iri, dengki, dan dendam. Sudah menjadi sifat
mereka untuk selalu demikian. Abu Hiram atau Hiram Abiff merupakan
pemimpin gerakan persaudaraan rahasia Kabbalis, sekaligus kepala arsitek
Haikal Sulaiman. Orang inilah yang menjejakkan kakinya ke
Swarnadwipa—seperti yang diperintahkan Sulaiman—untuk mengambil emas
permata.</div>
<div class="p1">
Sebab itulah, kaum Kabbalis sudah mengetahui sejak zaman
purba jika tanah Nusantara menyimpan kekayaan emas permata dalam jumlah
yang sangat berlimpah. Nusantara telah dijadikan target kaum Kabbalis
sejak lama. Dan sejarah telah memperlihatkan kepada kita jika Nusantara
sejak dulu hingga kini memang menjadi target mereka.</div>
<div class="p1">
<b>Sejarah Kaum Kabbalis dan Nusantara</b></div>
<div class="p1">
Kitab suci Al-Qur’an dan kitab-kitab suci langit lainnya,
semuanya telah mengisahkan fragmen penciptaan manusia dan mengapa Allah
swt memerintahkan agar manusia turun dari surga ke bumi. Turunnya
manusia ke bumi diikuti oleh iblis yang mendapatkan izin dari Allah
untuk menggoda manusia dari jalan ketauhidan sampai dengan akhir zaman.</div>
<div class="p1">
Sejarah juga telah memperlihatkan kepada kita bagaimana
kebaikan dan kejahatan bertarung sepanjang kisah dunia. Para Nabi dan
Rasul yang diutus Allah swt untuk menuntun manusia agar bisa hidup di
jalan tauhid, selalu saja mendapat tentangan dan perlawanan dari
barisannya Iblis yang sangat bernafsu agar manusia keluar dari jalan
yang lurus itu.</div>
<div class="p1">
Tipikal barisan iblis sepanjang sejarah selalu saja
mengambil posisi berdekatan dengan lingkaran dalam kekuasaan. Iblis
selalu berada di lingkaran elit penguasa. Tidak pernah sekali pun
barisan iblis mengambil posisi di luar kekuasaan. Ini fakta dari zaman
purba hingga sekarang. Dan kebalikannya, para Nabi dan Rasul nyaris
selalu berada di sisi umat kebanyakan melawan penguasa lalim.</div>
<div class="p1">
Dalam aksinya, kelompok iblis senantiasa menggunakan sihir
sebagai senjatanya. Dan berbagai kumpulan sihir yang ada, disatukan ke
dalam apa yang disebut sebagai Kabbalah, dengan sihir Babylonia sebagai
induknya. Sebab itulah, barisan iblis dikemudian hari juga dikenal
sebagai kaum Kabbalah.</div>
Bagi yang ingin mengetahui sejarah mengenai asal muasal
Kaum Kabbalah dan kaitannya dengan dunia kekinian, silakan membaca
Eramuslim Digest edisi “Genesis of Zionism”. Di dalamnya, kita akan
mendapatkan gambaran yang sangat jelas tentang hal ini.Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-48277527252913417662014-12-23T18:28:00.000-08:002014-12-23T18:28:08.495-08:00Indonesia, Illuminati, dan Masa Depan Kita (5)<div class="p1">
Nusantara
telah lama dikenal oleh dunia sebagai wilayah yang teramat kaya. Dan
bukan kebetulan jika kaum Kabbalis sudah mengadakan kontak dengan
wilayah ini, baik di zaman Fir’aun maupun Raja Sulaiman. Wilayah yang
oleh Profesor Arysio Santos des Nunes dianggap sebagai pewaris peradaban
Atlantis ini menjadi primadona bangsa-bangsa imperalis seperti Spanyol,
Portugis, Inggris, Belanda, dan tentu saja kemudian Amerika Serikat.</div>
<div class="p1">
Sejarah sudah memaparkan dengan gamblang betapa Nusantara
yang kemudian namanya diubah menjadi Indonesia mengalami berbagai
gejolak ekonomi maupun politis. Bung Karno yang sangat anti terhadap
kaum imperialis ditumbangkan pada tahun 1965 dan diganti oleh ‘boneka
globalis’ bernama Jenderal Suharto. Kekayaan Indonesia pun dihisap
habis-habisan oleh asing, sedangkan Jenderal Suharto dan kroninya
mendapat ‘recehan’nya sehingga mereka, keluarga, dan golongannya pun
tumbuh menjadi elit baru di Indonesia.</div>
<div class="p1">
Dan seperti nasib ‘boneka-boneka’ globalis lainnya, ketika
sudah tidak lagi berguna maka dicampakkan, demikian yang dialami
Suharto. Tahun 1997-1998 kaum Globalis melalui kaki tangannya
mengguncang pasar moneter Asia Tenggara. Indonesia bergejolak. Dan
akhirnya Suharto dipaksa menyerahkan kekuasaannya. Habibie naik,
berkuasa sebentar kemudian diganti oleh Abdurahman Wahid, lalu Megawati,
lalu Susilo Bambang Yudhoyono.</div>
<div class="p1">
Yang tidak dipaparkan dengan jujur oleh sejarah adalah apa
yang terjadi di belakang setiap pergantian kekuasaan. Tumbangnya
Soekarno dan naiknya Jenderal Suharto, lalu jatuhnya Suharto setelah
berkuasa selama tigapuluh tahun lebih, bisa dijadikan cermin yang baik
apa yang sesungguhnya terjadi. Rakyat selama ini dibohongi atas nama
demokrasi dan isme-isme lainnya.</div>
<div class="p1">
<strong>Naiknya Suharto dan Sistem yang Korup</strong></div>
<div class="p1">
Tahapan kudeta kaum globalis terhadap Presiden Soekarno
sekarang sudah menjadi rahasia umum. Amerika sebagai kendaraan besar
kaum globalis sudah berkali-kali mencoba membunuh sosok Bung Karno namun
tidak berhasil, bahkan salah seorang agen CIA bernama Allan Pope
berhasil ditangkap hidup-hidup.</div>
<div class="p1">
Akhirnya kaum globalis merancang suatu kudeta sistematis
yang telah dimulai pada tahun 1950-an dan puncaknya terjadi pada dini
hari, 1 Oktober 1965, yang ujung-ujungnya berhasil menumbangkan Soekarno
dari kursi kekuasaannya.</div>
<div class="p1">
Presiden AS Richard Nixon meluapkan kegembiraan atas
jatuhnya Soekarno dengan menyebutnya sebagai “Terbukanya peti harta
karun terbesar dari Asia”.</div>
<div class="p1">
Jatuhnya Soekarno juga dirayakan besar-besaran dalam
pertemuan tahunan (rahasia) kelompok Bilderberger tahun 1968, tanggal
26-28 April di Mont Tremblant-Canada. Dalam pertemuan tersebut,
Rockefeller menyebutnya sebagai “Hadiah terbesar bagi The New World
Order”.</div>
<div class="p1">
Setiap ada ‘boneka’ baru yang naik menjadi presiden,
Amerika selalu mengutus orangnya untuk memberi petunjuk apa saja yang
harus dilakukan boneka tersebut, sekaligus memperingatkannya jika boneka
tersebut tidak mau patuh. John Perkins, mantan Bandit-Ekonomi, menulis
hal ini dalam bukunya:</div>
<div class="p1">
“Aku memasuki kantor presiden dua hari setelah dia
terpilih dan memberinya ucapan selamat. Ia duduk di belakang meja
besarnya sambil tersenyum lebar padaku seperti kucing Cheshire…</div>
<div class="p1">
Aku merogoh saku dengan tangan kiri dan berkata: “Tuan
Presiden, ada beberapa ratus juta dollar dalam sakuku untuk Anda dan
keluarga jika Anda mengikuti permainan.., Anda tahu, berbaik-baiklah
dengan teman-temanku yang menjalankan perusahaan minyak, perlakukan
Paman Sam dengan baik.”</div>
<div class="p1">
Lalu aku melangkah lebih dekat, merogoh tangan kananku ke
saku yang lain, membungkuk di depan wajahnya, dan berbisik, “Di sini,
ada pistol dan peluru dengan nama Anda—buat berjaga-jaga siapa tahu Anda
ingin memenuhi janji kampanye Anda…”</div>
<div class="p1">
Aku melangkah mundur, duduk, dan membacakan secarik daftar
kecil untuknya, isinya nama presiden-presiden yang dibunuh atau
digulingkan karena menentang Paman Sam: Dari Diem hingga Noriega—Anda
pasti tahu, tindakan rutin.</div>
<div class="p1">
Dia memahami pesanku dengan sangat baik!”</div>
<div class="p1">
Patut digaris-bawahi: Setiap ada presiden dari ‘negara
jajahan’ atau ‘client’ dari Washington, maka setiap itu pula Washington
akan mengirim langsung utusannya kepada penguasa baru dan mengatakan
hal-hal tersebut di atas. Tidak terkecuali di Indonesia, dimana sekarang
ini pemerintahnya sudah terjerat batang lehernya dengan utang luar
negeri kepada kaum globalis sebesar 3.000 triliun lebih! Angka ini terus
melambung setiap harinya.</div>
<div class="p1">
Jenderal Suharto merupakan pelayan yang sangat baik bagi
kekuatan globalis yang hendak menjajah kembali Indonesia. Ini dikatakan
dengan tegas oleh John Perkins. Selama tigapuluh tahun lebih masa
kekuasaannya, Indonesia dirampok habis-habisan kekayaannya. Negeri yang
sangat kaya ini dililit utang dengan jumlah luar biasa besarnya. Dan
celakanya, utang-utang tersebut tidak sungguh-sungguh digunakan untuk
membangun negeri, namun sebagiannya masuk ke dalam pundi-pundi Suharto,
keluarga, dan kelompoknya.</div>
<div class="p1">
Ketika Suharto sudah dianggap tidak berguna lagi. Ini
terjadi pada akhir tahun 1980-an, Washington segera melancarkan operasi
penggulingannya lewat krisis moneter. Suharto terguling, namun sayangnya
sistem korup yang diciptakannya ternyata masih eksis.</div>
<div class="p1">
Sejumlah tokoh Indonesia yang naik menggantikannya tidak
mampu membasmi sistem korup yang sudah mengurat-akar sepanjang tigapuluh
tahun pemerintahan Orde Baru. Bahkan korupsi makin menjadi-jadi. Ibarat
kata, jika di masa Suharto korupsi dilakukan di bawah meja, maka
sekarang ini mejanya ikut-ikutan dikorupsi!</div>
<div class="p1">
<strong>Kisah Cakil, Ilusi Demokrasi</strong></div>
<div class="p1">
Turunnya Suharto disambut dengan penuh sukacita oleh
hampir seluruh anak bangsa ini. Era keterbukaan dimulai. Demokrasi
menjadi istilah ajaib yang mampu menyihir banyak kalangan. Partai
politik pun bermunculan bagai jamur di musim penghujan. Bangsa Indonesia
pun disibukkan setiap tahun dengan berbagai macam pemilihan umum, dari
pemilihan tingkat kepala daerah (Pilkada) hingga pemilihan legislatif
dan presiden. Bahkan di banyak tempat, pemilihan Ketua RT/RW juga
dilakukan mengikut cara kampanye pemilihan umum.</div>
<div class="p1">
Tampak dari luar, cara seperti ini dianggap sangat
demokratis. Namun mereka lupa jika cara pemilihan seperti ini terlalu
banyak menguras energi dari rakyat secara keseluruhan. Energi bangsa
tersedot hanya untuk mengurusi pemilihan ini dan itu, jalan-jalan kota
hingga kampung dipenuhi sampah visual berupa spanduk dan poster
calon-calon kepala desa, legislatif, hingga presiden dan wakilnya. Kota
metropolitan seperti Jakarta pun tak ubahnya kota pemulung yang dipenuhi
pamflet dan spanduk yang bertebaran di sekujur tubuhnya.</div>
<div class="p1">
Di era demokrasi seperti sekarang ini, partai politik
merupakan gerbong utama menuju perubahan. Di atas kertas, yang dikatakan
para aktivis parpol adalah perubahan bangsa Indonesia ke arah yang jauh
lebih baik. Namun pada kenyataannya, faktanya, yang terjadi hanyalah
perubahan pada tingkat elit parpol. Yang tadinya hanya menghuni rumah
kontrakkan, sekarang sudah punya belasan apartemen, kendaraan mewah,
tanah berhektar-hektar, dan sebagainya. Yang seperti ini banyak.</div>
<div class="p1">
Di sisi lain, aktivis parpol kelas bawah, hidupnya tidak
pernah berubah. Mereka terus setia menjadi aktivis parpol dengan harapan
hidupnya bisa ikutan berubah seperti para elit parpolnya. Mereka
mengharapkan kenaikan tingkat dalam strata parpol. Selama mereka belum
‘naik kelas’, mereka memamah remah-remah, makanan sisa, dari uang yang
bersliweran di sekitar elitnya. Ini faktanya.</div>
<div class="p1">
Ada kisah seorang aktivis parpol yang sekarang sudah
menjadi elit parpol, sebut saja namanya Cakil. Dalam tulisan berikut
akan dipaparkan kisahnya. </div>
<span class="at16nc at16t_gmail at16t "></span>Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-34494564776182287022014-12-23T18:27:00.001-08:002014-12-23T18:27:57.420-08:00Innalillah, Jenderal-Jenderal Dalang Kerusuhan Mei 1998 Mendukung Jokowi - See more at: http://www.voa-islam.com/read/opini/2014/05/25/30575/innalillah-jenderaljenderal-dalang-kerusuhan-mei-1998-mendukung-jokowiJAKARTA (voa-islam.com) - Pembicaraan di rumah Fahmi Idris, tokoh senior Golkar yang kemarin menyeberang ke kubu Jokowi-JK demi melawan Prabowo adalah bukti paling kuat yang menghubungkan Benny Moerdani dengan berbagai kerusuhan massa yang sangat marak menjelang akhir Orde Baru karena terbukti terbukanya niat Benny menjatuhkan Soeharto melalui gerakan massa yang berpotensi mengejar orang Cina dan orang Kristen.<br />
<br />
Kesaksian Salim Said ini merupakan titik tolak paling penting guna membongkar berbagai kerusuhan yang tidak terungkap seperti Peristiwa 27 Juli 1996 dan Kerusuhan 13-14 Mei 1998, yang akan saya bongkar di bawah ini.<br />
<br />
<i>"Bersama Presiden Soeharto, Benny adalah Penasihat YPPI yang didirikan oleh para mantan tokoh demonstrasi 1966 dengan dukungan Ali Moertopo. Hadir di rumah Fahmi [Idris] pada malam itu para pemimpin demonstrasi 1966 seperti Cosmas Batubara, dr. Abdul Ghafur, Firdaus Wajdi, Suryadi [Ketua PDI yang menyerang Kubu Pro Mega tanggal 27 Juli 1996]; Sofjan Wanandi; Husni Thamrin dan sejumlah tokoh. Topik pembicaraan, situasi politik waktu itu...<br />Moerdani berbicara mengenai Soeharto yang menurut Menhankam itu, 'Sudah tua, bahkan sudah pikun, sehingga tidak bisa lagi mengambil keputusan yang baik. Karena itu sudah waktunya diganti'...Benny kemudian berbicara mengenai gerakan massa sebagai jalan untuk menurunkan Soeharto. Firdaus menanggapi, 'Kalau menggunakan massa, yang pertama dikejar adalah orang Cina dan kemudian kemudian gereja.' "<br />- Salim Said, Dari Gestapu Ke Reformasi, serangkaian kesaksian, Penerbit Mizan, halaman 316</i><br />
<br />
<b>A. Peristiwa 27 Juli 1996 Adalah Politik Dizalimi Paling Keji Sepanjang Sejarah Indonesia</b><br />
Selanjutnya bila kita hubungkan kesaksian Salim Said di atas dengan kesaksian RO Tambunan bahwa dua hari sebelum kejadian Megawati sudah mengetahui dari Benny akan terjadi serangan terhadap kantor PDI dan Catatan Rachmawati Soekarnoputri, Membongkar Hubungan Mega dan Orba sebagaimana dimuat Harian Rakyat Merdeka Rabu, 31 Juli 2002 dan Kamis, 1 Agustus 2002.<br />
Maka kita menemukan bukti adanya persekongkolan antara Benny Moerdani yang sakit hati kepada Soeharto karena dicopot dari Pangab (kemudian menjadi menhankam, jabatan tanpa fungsi) dan Megawati untuk menaikan seseorang dari keluarga Soekarno sebagai lawan tanding Soeharto, kebetulan saat itu hanya Megawati yang mau jadi boneka Benny Moerdani. Sedikit kutipan dari Catatan Rachmawati Soekarnoputri:<br />
<br />
<i>"Sebelum mendekati Mega, kelompok Benny Moerdani mendekati saya [Rachmawati] terlebih dahulu. Mereka membujuk dan meminta saya tampil memimpin PDI. Permintaan orang dekat dan tangan kanan Soeharto itu jelas saya tolak, bagi saya, PDI itu cuma alat hegemoni Orde Baru yang dibentuk sendiri oleh Soeharto tahun 1973. Coba renungkan untuk apa jadi pemimpin boneka?<br />Orang-orang PDI yang dekat dengan Benny Moerdani, seperti Soerjadi dan Aberson Marie Sihaloho pun ikut mengajak saya gabung ke PDI. Tetapi tetap saya tolak."</i><br />
<br />
Dari ketiga catatan di atas kita menemukan nama-nama yang saling terkait dalam Peristiwa 27 Juli 1996, antara lain: Benny Moerdani; Megawati Soekarnoputri; Dr. Soerjadi; Sofjan Wanandi; dan Aberson Marie Sihaloho, dan ini adalah "eureka moment" yang membongkar persekongkolan jahat karena Aberson Marie adalah orang yang pertama kali menyebar pamflet untuk regenerasi kepemimpinan Indonesia dan diganti Megawati, sehingga menimbulkan kecurigaan dari pihak Mabes ABRI.<br />
<br />
Dr. Soerjadi adalah orang yang menggantikan Megawati sebagai Ketua Umum PDI di Kongres Medan (kongres dibiayai Sofjan Wanandi dari CSIS) yang mengumpulkan massa menyerbu kantor PDI dan selama ini dianggap perpanjangan tangan Soeharto ternyata agen ganda bawahan Benny Moerdani, dan tentu saja saat itu Agum Gumelar dan AM Hendropriyono, dua murid Benny Moerdani berada di sisi Megawati atas perintah Benny Moerdani sebagaimana disaksikan Jusuf Wanandi dari CSIS dalam Memoirnya, A Shades of Grey/Membuka Tabir Orde Baru.<br />
Semua fakta ini juga membuktikan bahwa dokumen yang ditemukan pasca ledakan di Tanah Tinggi tanggal 18 Januari 1998 yang mana menyebutkan rencana revolusi dari Benny Moerdani; Megawati; CSIS dan Sofjan-Jusuf Wanandi yang membiayai gerakan PRD adalah dokumen asli dan otentik serta bukan dokumen buatan intelijen untuk mendiskriditkan PRD sebagaimana diklaim oleh Budiman Sejatmiko selama ini.<br />
<br />
Ini menjelaskan mengapa Presiden Megawati menolak menyelidiki Peristiwa 27 Juli 1996 sekalipun harus mengeluarkan kalimat pahit kepada anak buahnya seperti "siapa suruh kalian mau ikut saya?" dan justru memberi jabatan sangat tinggi kepada masing-masing SBY yang memimpin rapat penyerbuan Operasi Naga Merah; Sutiyoso yang komando lapangan penyerbuan Operasi Naga Merah; Agum Gumelar dan Hendropriyono yang pura-pura melawan koleganya. Megawati melakukan bunuh diri bila menyelidiki kejahatannya sendiri!<br />
Bila dihubungkan dengan grup yang berkumpul di sisi Jokowi maka sudah jelas bahwa CSIS; PDIP; Budiman Sejatmiko, Agum Gumelar; Hendropriyono; Fahmi Idris; Megawati; Sutiyoso ada di pihak Poros JK mendukung Jokowi-JK demi menghalangi upaya Prabowo naik ke kursi presiden.<br />
<br />
<b>B. Kerusuhan Mei 1998, Gerakan Benny Moerdani Menggulung Soeharto; Prabowo; dan Menaikan Megawati Soekarnoputri ke Kursi Presiden.</b><br />
Pernahkah anda mendengar kisah Kapten Prabowo melawan usaha kelompok Benny Moerdani dan CSIS mendeislamisasi Indonesia? Ini fakta dan bukan bualan. Banyak buku sejarah yang sudah membahas hal ini, dan salah satunya cerita dari Kopassus di masa kepanglimaan Benny.<br />
Saat Benny menginspeksi ruang kerja perwira bawahan dia melihat sajadah di kursi dan bertanya "Apa ini?", jawab sang perwira, "Sajadah untuk shalat, Komandan." Benny membentak "TNI tidak mengenal ini." Benny juga sering mengadakan rapat staf pada saat menjelang ibadah Jumat, sehingga menyulitkan perwira yang mau sholat Jumat.<br />
<br />
Hartono Mardjono sebagaimana dikutip Republika tanggal 3 Januari 1997 mengatakan bahwa rekrutan perwira Kopassus sangat diskriminatif terhadap yang beragama Islam, misalnya kalau direkrut 20 orang, 18 di antaranya adalah perwira beragama non Islam dan dua dari Islam.<br />
Penelitian Salim Said juga menemukan hal yang sama bahwa para perwira yang menonjol keislamannya, misalnya mengirim anak ke pesantren kilat pada masa libur atau sering menghadiri pengajian diperlakukan diskriminatif dan tidak akan mendapat kesempatan sekolah karena sang perwira dianggap fanatik, sehingga sejak saat itu karir militernya suram.<br />
<br />
Silakan perhatikan siapa para perwira tinggi beken yang diangkat dan menduduki pos penting pada masa Benny Moerdani menjadi Pangad atau Menhankam seperti Sintong Panjaitan; Try Sutrisno; Wiranto; Rudolf Warouw; Albert Paruntu; AM Hendropriyono; Agum Gumelar; Sutiyoso; Susilo Bambang Yudhoyono; Luhut Panjaitan; Ryamizard Ryacudu; Johny Lumintang; Albert Inkiriwang; Herman Mantiri; Adolf Rajagukguk; Theo Syafei dan lain sebagainya akan terlihat sebuah pola tidak terbantahkan bahwa perwira yang diangkat pada masa Benny Moerdani berkuasa adalah non Islam atau Islam abangan (yang tidak dianggap "fanatik" atau berada dalam golongan "islam santri" menurut versi Benny).<br />
<br />
Inilah yang dilawan Prabowo antara lain dengan membentuk ICMI yang sempat dilawan habis-habisan oleh kelompok Benny Moerdani namun tidak berhasil. Tidak heran kelompok status quo dari kalangan perwira Benny Moerdani membenci Prabowo karena Prabowo yang menghancurkan cita-cita mendeislamisasi Indonesia itu.<br />
<br />
<b>Mengapa Benny Moerdani dan CSIS mau mendeislamisasi Indonesia?</b><br />
Karena CSIS didirikan oleh agen CIA, Pater Beek yang awalnya ditempatkan di Indonesia untuk melawan komunis, namun setelah komunis kalah dia membuat analisa bahwa lawan Amerika berikutnya di Indonesia hanya dua, "Hijau ABRI" dan "Hijau Islam".<br />
Lalu, Peter Beek menyimpulkan ABRI bisa dimanfaatkan untuk melawan Islam, maka berdirilah CSIS yang dioperasikan oleh anak didiknya di Kasebul, Sofjan Wanandi, Jusuf Wanandi, Harry Tjan Silalahi, mewakili ABRI: Ali Moertopo, dan Hoemardani (baca kesaksian George Junus Aditjondro, murid Pater Beek).<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Pater Beek yang awalnya ditempatkan di Indonesia untuk melawan komunis namun setelah komunis kalah dia membuat analisa bahwa lawan Amerika berikutnya di Indonesia hanya dua, "Hijau ABRI" dan "Hijau Islam"</b></span><br />
<br />
Tidak percaya gerakan anti Prabowo di kubu Golkar-PDIP-Hanura-NasDem ada hubungan dengan kelompok anti Islam santri yang dihancurkan Prabowo?<br />
<br />
Silakan perhatikan satu per satu nama-nama yang mendukung Jokowi-JK, ada Ryamizard Ryacudu (menantu mantan wapres Try Sutrisno-agen Benny untuk persiapan bila Presiden Soeharto mangkat).<br />
Ada Agum Gumelar-Hendropriyono (dua malaikat pelindung/bodyguard Megawati yang disuruh Benny Moerdani); ada Andi Widjajanto (anak Theo Syafeii) ada Fahmi Idris (rumahnya adalah lokasi ketika ide Peristiwa 27 Juli 1996 dan Kerusuhan Mei 1998 pertama kali dilontarkan Benny Moerdani); ada Luhut Panjaitan; ada Sutiyoso; ada Wiranto dan masih banyak lagi yang lain.<br />
Lho, Wiranto anak buah Benny Moerdani? Benar sekali, bahkan Salim Said dan Jusuf Wanandi mencatat bahwa Wiranto menghadap Benny Moerdani beberapa saat setelah dilantik sebagai KSAD pada Juni 1997. Saat itu Benny memberi pesan sebagai berikut:<br />
<i>"Jadi, kau harus tetap di situ sebab kau satu-satunya orang kita di situ. Jangan berbuat salah dan jangan dekat dengan saya sebab kau akan dihabisi Soeharto jika dia tahu."<br />(Salim Said, halaman 320)</i><br />
<br />
Tentu saja Wiranto membantah dia memiliki hubungan dekat dengan Benny Moerdani namun kita memiliki cara membuktikan kebohongannya. Pertama, dalam Memoirnya, Jusuf Wanandi menceritakan bahwa pasca jatuhnya Soeharto, Wiranto menerima dari Benny Moerdani daftar nama beberapa perwira yang dinilai sebagai "ABRI Hijau", dan dalam sebulan semua orang dalam daftar nama tersebut sudah disingkirkan Wiranto.<br />
<br />
Ketika dikonfrontir mengenai hal ini Wiranto mengatakan cerita "daftar nama" adalah bohong. Namun bila kita melihat catatan penting masa setelah Soeharto jatuh maka kita bisa melihat bahwa memang terjadi banyak perwira "hijau" di masa Wiranto yang waktu itu dimutasi dan hal ini sempat menuai protes.<br />
<br />
Fakta bahwa Wiranto adalah satu-satunya orang Benny Moerdani yang masih tersisa di sekitar Soeharto menjawab sekali untuk selamanya mengapa Wiranto menjatuhkan semua kesalahan terkait Operasi Setan Gundul kepada Prabowo; mengatakan kepada BJ Habibie bahwa Prabowo mau melakukan kudeta sehingga Prabowo dicopot; dan menceritakan kepada mertua Prabowo, Soeharto bahwa Prabowo dan BJ Habibie bekerja sama menjatuhkan Soeharto, sehingga Prabowo diusir dan dipaksa bercerai dengan Titiek Soeharto. Hal ini sebab Wiranto adalah eksekutor dari rencana Benny Moerdani menjatuhkan karir dan menistakan Prabowo.<br />
<br />
Membicarakan "kebejatan" Prabowo tentu tidak lengkap tanpa mengungkit Kerusuhan Mei 1998 yang ditudingkan pada dirinya padahal saat itu jelas-jelas Wiranto sebagai Panglima ABRI pergi ke Malang membawa semua kepala staf angkatan darat, laut dan udara serta menolak permintaan Prabowo untuk mengerahkan pasukan demi mengusir perusuh.<br />
<br />
Berdasarkan temuan fakta di atas bahwa Benny Moerdani mau menjatuhkan Soeharto melalui kerusuhan rasial dan Wiranto adalah satu-satunya orang Benny di lingkar dalam Soeharto maka sangat patut diduga Wiranto memang sengaja melarang pasukan keluar dari barak menghalangi kerusuhan sampai marinir berinisiatif keluar kandang.<br />
<br />
<b>Selain itu tiga fakta yang menguatkan kesimpulan kelompok Benny Moerdani ada di belakang Kerusuhan Mei 98 adalah sebagai berikut:</b><br />
1. Menjatuhkan lawan menggunakan "gerakan massa" adalah keahlian Ali Moertopo (guru Benny Moerdani) dan CSIS sejak Peristiwa Malari di mana malari meletus karena provokasi Hariman Siregar, binaan Ali Moertopo (lihat kesaksian Jenderal Soemitro yang dicatat oleh Heru Cahyono dalam buku Pangkopkamtib Jenderal Soemitro dan Peristiwa 15 Januari 74 terbitan Sinar Harapan).<br />
<br />
2. Menurut catatan TGPF Kerusuhan Mei 98 penggerak lapangan adalah orang berkarakter militer dan sangat cekatan dalam memprovokasi warga menjarah dan membakar. Ini jelas ciri-ciri orang yang terlatih sebagai intelijen, dan baik Wiranto maupun Prabowo adalah perwira lapangan tipe komando bukan tipe intelijen, dan saat itu hanya Benny Moerdani yang memiliki kemampuan menggerakan kerusuhan skala besar karena dia mewarisi taktik dan jaringan yang dibangun Ali Moertopo (mengenai jaringan yang dibangun Ali Moertopo bisa dibaca di buku Rahasia-Rahasia Ali Moertopo terbitan Tempo-Gramedia).<br />
Lagipula saat kejadian terbukti Benny Moerdani sedang rapat di Bogor dan ada laporan intelijen bahwa orang lapangan saat kerusuhan 27 Juli 1996 dan Mei 98 dilatih di Bogor!!!<br />
<br />
3. Alasan Megawati setuju menjadi alat Benny Moerdani padahal saat itu keluarga Soekarno sudah sepakat tidak terjun ke politik dan alasan Benny Moerdani begitu menyayangi Megawati mungkin adalah karena mereka sebenarnya pernah menjadi calon suami istri dan Soekarno sendiri pernah melamar Benny, pahlawan Palangan Irian Jaya itu untuk Megawati, namun kemudian Benny memilih Hartini wanita yang menjadi istrinya sampai Benny meninggal (Salim Said, halaman 329).<br />
Berdasarkan semua fakta dan uraian di atas maka kiranya sudah tidak bisa dibantah bahwa alasan Kelompok Benny Moerdani, dalang Peristiwa 27 Juli 1996 dan Kerusuhan Mei 1998 ada di belakang Jokowi-JK dengan mengorbankan keutuhan partai masing-masing (PDIP, Hanura, Golkar) untuk melawan Prabowo adalah dendam kesumat yang belum terpuaskan sebab Prabowo menjadi penghalang utama mereka ketika mencoba mendeislamisasi Indonesia. <i>[hudzaifah/Berric Dondarrion/voa-islam.com]</i><br />
<br />Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-87263803865439053442014-12-23T18:27:00.000-08:002014-12-23T18:27:05.816-08:00MENGHADAPI PERANG PROXY<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Bumi ini diperkirakan tahun 2039 akan dihuni 11,6 Milyard manusia.Kebutuhan akan pemenuhan sandang,pangan dan energy akan memaksa negara negara besar menguasai negara negara kecil penghasil sumber kekayaan alam,seperti Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Penguasaan itu tidak selalu dalam bentuk penjajahan menggunakan senjata,tapi menggunakan pihak lain dan yang diserang adalah politik sosial budaya,yang kita kenal dengan nama PROXY WAR.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Coba kita amati,ketika mulai bangun dari tidur,kita mandi,sarapan,menggunakan kendaraan,dan bersosiakisasi,bahkan dikantor dan dirumah,semua produk yg kita pakai sebagian besar adalah produk asing.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Sangat sulit sekarang kita mencari beras pandan wangi asli seperti dulu,yamg terkenal enak,pulen dan sangat nikmat.Kebanyakan yang kita makan Pandan wangipun bukan Pandan wangi seperti dulu.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Akhirnya beras,daging bahkan garampun kita harus import.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Idonesia yang terkenal negeri kaya,bahkan diungkap dalam lirik lagu "tongkatpun jadi tanaman" perlahan sudah bergeser menjadi negara yang konsumtif,dan bergantung pada peran negara asing.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Isi perut Negeri ini dikuasai,dikuras,tanahnya disewa puluhan tahun,hutannya ditebang dijadikan lahan lahan sawit dengan jutaan hektar.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
masyarakat kita hanya menjadi Satpam,kuli babat rumput,kuli panggul,dan sedikt saja yang duduk diperusahan tingkat manager keatas.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
negara tetanggapun sudah mempermainkan Indonesia,bahkan bernafsu masuk menguasai wilayah pulau kita.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Satu conth kepulauan ambalat,yang tadinya bagian dari NKRI,sekarang sudah dikuasai oleh malaysia.Pejabat pejabat kita di PBB hanya menjadi penonton tak bisa berbuat apa apa,dan kehilangan pulau yang sekarang sudah dikuasai malaysia,menjadi salah satu objek wisata termahal didunia.Jika kita akan kesana harus menunggu 6 bulan izin masuknya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Kebijakan kebijakan yang diambil baik oleh pemerintah pusat,maupun daerash banyak yang tidak memperdulikan nasib masadepan putra putri nusantara,yang seolah membiarkan anak cucu kita kelak hanya menjadi jongos pembantu dan pelayan mereka.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Jalur sutra yang diwacanakan Presiden jokowi,akan membuka pintu seluas luasnya asing aseng masuk kenegeri ini,dan sudah dapat kita prediksikan Indonesia akan menjadi seperti apa.Terutama pulau jawa dan sumatra yang akan menjadi target masuknya beramai ramai asing ke Republik ini,</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Kita memang tidak bisa menghindari perkembangan zaman dan masuknya mereka kewilayah kita,namun sbenarnya kita harus mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan kebijakan yang melindungi nasib putra putri Bangsa ini.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Para pejabat kita banyak yang bermental jongos,yang merunduk pada kepentingan asing dan paling keras menghukum saudaranya sendiri.Sesama putra putri Nusantara diadu dombakan,para wakil rakyatpun diobok obok,bahkan partai partaipun tak luput dari permainan.Rakyat hanya menonton dengan miris dan menyimpan amarah terpendam.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Penguasaan Media massa oleh Asing,itulah yang menumpulkan setiap perjuangan Rakyat Indonesia.Jika kita mengkritisi pemerintah,kita akan disebut makar,kalau kita demo diplintir seolah kita gerombolan pengacau,dan jika kita bersuara lantang maka kita akan ditindas dan disebut melawan hukum.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Sementara para elite sibuk bargaining kekuasaannya dengan menumpuk harta dan menjual Indonesia kepada asing aseng..TRAGIS</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Rakyat kita mudah dimabukan oleh pencitraan,kemana para pejabat jalan diikuti oleh kamera kamera yang seolah berjuang untuk bangsa,tapi ketikas memuat kebijakan yang memberengus nasin rakyat,media sepi bersuara.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Inilah wajah kita.....wajah putra putri pemilik bangsa ini,wajah lugu piolos yang mudah dipermainkan pemimpinnya sendiri.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Entah kapan ada pemimpin sekelas Bung Karno,yang berani menentang negara adidaya,bahkan berani berkata ; Pergilah ke neraka pada Amerika,ketika amerika menghentikan bantuan kepada Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Pemimpin yang meletakan harga diri dan kedaulatan Bangsa diatas kepentingan kepentingan kelompok,yang rindu memberi dan menyumbangkan apa yang beliau punya daripada merampok bangsanya sendiri.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Lahirnya Ormas Bara Api Nusantara(Barisan Ksatria Putra Putri Nusantara),berangkat dari keprihatinan tersebut.Bara api Nusantara ingin mengajak seluruh putra putri Indonesia bersatu dan siap menghadapi intervensi asing dan siap mengkritisi kebijakan kebijakan pemerintah yang menyudutkan rakyat Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Kita jangan mau dikotak kotak,jangan mau diadu domba,ketika bicara kepentingan kita sebagai Putra putri nusantara maka kita harus bersatu!</div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px solid rgb(234, 234, 234); font-family: arial, tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19.5px; padding: 0px;">
Saudaraku....mari bergandengan erat,jaga kekompakan dan kesatuan,kiya bangga menjadi Putra Putri nusantara pemilik negeri ini...salam Eka Gumilar ( Sekjend BARA API NUSANTARA)</div>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-91695643213821010942014-08-10T19:05:00.002-07:002014-08-10T19:05:13.260-07:00ISIS bukan Ancaman Nasional Sesungguhnya<div dir="ltr">
Jika kita cermati secara obyektif maka ada penyikapan
kebijakan berbeda antara isu yang terkait dengan Islam dan Non Islam.
Terlepas dari benar tidaknya atau setuju tidaknya keberadaan ISIS.
Secara faktual perlakuan terhadap mereka yang terkait dengan ISIS
sebagai representasi entitas islam sangat berlebihan. Apalagi hal ini
dikaitkan dengan bagian dari strategi war on terrorism yang memiliki
basis filosofis yang sama dengan negara pencipta sekaligus pengusungnya
AS. Di antara ragam berbagai kemungkinan skenario munculnya ISIS sebagai
headline opini internasional. Apakah sebagai sebuah gerakan islam
mewujud menjadi Islamic State murni yang lepas dari skenario barat. Atau
bentukan/rekayasa barat. Jika melihat pro kontra keberadaan
perjuangannya secara internal umat islam sendiri. Yang jelas barat AS
mengambil keuntungan di tengah situasi ini. Baik untuk kepentingan adu
domba maupun black campaign. Apalagi kemudian ditarik untuk kepentingan
desain opini nasional dengan momentum puluhan orang yang berangkat ke
Suriah bergabung dengan ISIS. Dimana sejak awal nampaknya ada sekitar 30
orang yang sudah dikantongi BNPT disinyalir berangkat jihad ke Suriah.
Sebelumnya sekitar 56 orang versi Polri Jendral Sutarman. Sementara
klaim data 2 juta yang dinyatakan sudah berbaiat sebagaimana diekspose
oleh media tidak jelas infonya.</div>
<div dir="ltr">
Treatment pada fenomena gerakan islam ini sangat berbeda
jika kita melihat pada gerakan non islam semisal gerakan kapitalisme
sekulerisme dan gerakan sosialisme komunisme di negeri ini. Seolah
gerakan dengan basis kapitalisme sekulerisme dan sosialisme komunisme
sudah inheren dengan pilar-pilar negara. Tidak masalah bagi NKRI jika
mau dijadikan Negara Kapitalis atau Komunis Republik Indonesia. Asal
bukan Negara Khilafah Rasyidah Islamiyah.</div>
<div dir="ltr">
Indikator itu ditunjukkan oleh berapa banyak tokoh komunis
di belakang Jokowi dan berapa banyak pula tokoh sekuler liberalis yang
memegang kunci kebijakan bernaung di bawah bendera demokrasi. Sementara
sejarah dan fakta kekinian mencatat dan menunjukkan bukti
kesewenang-wenangan AS-Israel higga kini bersama sekutu-sekutu
menciptakan berbagai persoalan di berbagai negara terutama negeri-negeri
muslim. Dengan cara intervensi politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Bahkan juga invasi militer atas nama mewujudkan stabilitas perdamaian
dunia melalui PBB. Dunia seolah menutup mata atas berbagai standart
ganda oleh AS bersama sekutu-sekutunya. Yang paling nyata adalah pada
kasus invasi militer Israel ke Gaza. Di balik Israel ada AS yang memback
up secara langsung maupun tidak langsung genocida atas masyarakat Gaza
Palestina. Tetapi gambaran kebengisan dan kekejaman AS dan Israel itu
tidak lebih berbahaya dibanding dengan gambaran kebengisan dan kekejaman
ISIS yang seolah digambarkan sebagai representasi dari semua entitas
gerakan islam.</div>
<div dir="ltr">
Berbeda dengan gerakan kapitalis liberalis maka catatan
sejarah tentang negara sosialis komunis juga sudah kita pahami bersama.
Dan ancaman nyata intervensi asing dibawah komando AS di negeri ini di
setiap moment kebijakan nasional terutama melalui pintu legislasi
termasuk dugaan intervensi pada pilpres dianggap sepi saja dibanding
ancaman dukungan ISIS yang terlalu dibesar-besarkan oleh media. Ibarat
seperti “pempesan kosong”dukungan atas ISIS itu sejatinya “ibarat suara
harimau dari suara kucing yang dimicrophone”. Jika mau affair kompetisi
antar gerakan dengan latar belakang basis ideologi yang berbeda mestinya
tidak usah menggunakan cara-cara yang “tidak gentle”. Tidak usah
sembunyi-sembunyi di balik klaim pilar-pilar negara. Beradu konsep
secara obyektif. Tidak usah menggunakan cara-cara operasi intelijen yang
sarat dengan adu domba dan intimidasi. Gerakan sosialis komunis muncul
dan akui saja agenda untuk mendirikan negara sosialis komunis. Gerakan
kapitalis liberalis akui saja agenda untuk mendirikan negara seperti
Amerika dan Eropa. Gerakan islam sebagian sudah muncul keinginan untuk
mendirikan negara islam. Dan semuanya sah-sah saja dalam konteks
demokrasi. Tinggal bagaimana semuanya bisa didialogkan dan diuji mana
yang lebih representatif. Dan sejalan dengan pilar-pilar negara. Adapun
pengambil kebijakan negara harus open mind dan obyektif terhadap
berbagai kemungkinan mana diantaranya yang terbaik. Karena semuanya
ditujukan untuk menemukan dan merumuskan bagaimana formulasi memecahkan
problem sistemik bangsa.</div>
<div dir="ltr">
Janganlah beban berat masyarakat diperparah dengan
banyaknya intrik, rekayasa, teror, monsterisasi, kriminalisasi politik
terhadap entitas islam yang hanya akan berujung pada menambah keresahan
dan tekanan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang mayoritas muslim.
Problem sengketa pilpres, berbagai produk kebijakan berpihak asing,
biaya politik pesta pemilu (pileg dan pilpres) yang membumbung tinggi
berpotensi melahirkan pejabat dan anggota dewan korup, pengangguran dan
kemiskinan menggurita dan lain-lain adalah ancaman nasional
sesungguhnya. Bukan euforia dukungan atas ISIS yang terlalu
dibesar-besarkan. Wallahu a’lam bis shawab</div>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6952315768617048912.post-75947415104406519812014-08-03T20:31:00.002-07:002014-08-03T23:23:03.440-07:00Khutbah Idul Fithri 1435 H: Nestapa umat Islam dalam tipuan demokrasi Oleh Ustadz Irfan S. Awwas Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin<br />
(Arrahmah.com) –<br />
<br />
Mengawali khutbah ini, terlebih dahulu marilah kita memuji kebesaran Ilahy yang telah menunjukkan jalan hidayah sehingga kita menjadi orang-orang yang beriman. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah diutus oleh Allah ke seluruh alam dengan petunjuk dan agama yang benar.<br />
<br />
Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, para shahabat, tabi’in, tabi’ut-tabi’in serta seluruh kaum Muslimin yang setia mengikuti Sunnah beliau hingga yaumil akhir. Kita ridha Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul-Nya.<br />
<br />
Marilah kita bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar kita menjadi manusia yang paling ideal menurut Al-Qur’an, karena Allah menyatakan dalam firman-Nya:<br />
<br />
ۚ… إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللهِ أَتْقَاكُمْ ۚ… (13)<br />
<br />
“Sungguh orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bersih dari kesyirikan.” (Qs. Al-Hujuraat, 49: 13)<br />
Terhadap orang yang bertaqwa Allah subhanahu wa ta’ala menjanjikan:<br />
<br />
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا (71) إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا (72)<br />
<br />
“Wahai kaum mukmin, taatlah kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang benar. Dengan begitu, niscaya semua yang kalian lakukan hasilnya akan menjadi baik, dan dosa-dosa kalian akan diampuni Allah. Siapa saja yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sungguh dia memperoleh kemenangan yang sangat besar.” (Qs. Al-Ahzaab, 33: 71-72)<br />
<br />
Pola hidup taqwa, yaitu taat kepada Allah dan tidak maksiat kepada-Nya, semestinya menjadi agenda hidup umat Islam supaya Allah Rabbul ‘Alamin berkenan menolong dan memudahkan rezki, serta memberi solusi atas segala problema yang membelenggu hidup kita. Allah subhanahu wa ta’ala telah berjanji:<br />
<br />
… وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ … (3)<br />
<br />
“Siapa saja yang taat kepada Allah dan bertauhid, pasti Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari segala kesulitan. Allah akan memberikan rezki kepada orang-orang mukmin dari arah yang tidak disangka-sangka.” (Qs. Ath-Thalaq, 65: 2-3)<br />
<br />
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah<br />
<br />
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، ولله الحمد …<br />
<br />
Semua paham, bahwa tujuan ibadah puasa Ramadhan adalah membentuk manusia taqwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Wujud kongkrit dari ketaqwaan manusia kepada Allah adalah melaksanakan tatanan kehidupan individual maupun sosial yang baik, jujur, adil, bertanggung jawab dan tolong menolong dengan sesama. Teguh pada kebenaran, menjauhi kemungkaran dan kebathilan, menjaga ketenteraman serta kesejahteraan bersama.<br />
<br />
Akan tetapi, jika kita mau jujur, sekalipun tiap tahun kita selalu menyambut bulan Ramadhan dengan melaksanakan puasa wajib, memakmurkan masjid dengan shalat tarawih dan tadarrus Al-Qur’an. Namun, betapa sulitnya kita menemukan kejujuran, keadilan, kebenaran, tanggung jawab, sikap tolong menolong serta sifat-sifat terpuji lainnya di masyarakat. Bahkan jauh lebih mudah kita menemukan segala kemungkaran tumbuh pesat berpacu dengan kian merosotnya akhlak masyarakat.<br />
<br />
Di negeri kita ini, telah terjadi kerusakan yang sangat serius: kemiskinan, dekadensi moral, korupsi, narkoba, gratifikasi seks, penipuan, juga penindasan dan kezaliman. Padahal institusi negara ada, pemerintah masih berkuasa, tapi belum mampu merubah apalagi memperbaiki nasib rakyat secara signifikan.<br />
<br />
Mengapa masyarakat Muslim, sebagai penduduk mayoritas di negeri ini, belum mampu mengatasi kebobrokan dirinya sendiri, padahal Islam dengan jelas dan tegas menyeru pada kebaikan dan memerangi segala bentuk kemungkaran, sementara pengikut Islam sendiri berkubang dalam kemaksiatan? Mengapa kenyataan pahit ini terjadi, bukankah Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masih utuh dan sempurna terpampang di hadapan kaum Muslimin? Puasa Ramadhan yang berfungsi untuk mengendalikan nafsu tercela dan buruk, ternyata tidak berdaya mengusir akhlak dan prilaku tercela dari tubuh kaum Muslimin.<br />
<br />
Tragisnya, sebagian besar rakyat Indonesia bersikap masa bodoh terhadap larangan-larangan Islam, karena mengejar kesenangan duniawi. Akibatnya, menjalankan ibadah hanya sekadar formalitas, setelah itu kembali lagi pada perbuatan yang menjadi kegemarannya, sekalipun hal itu melanggar ajaran Islam dan mengingkari Sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Faktanya, walaupun negara kita telah dilanda berbagai musibah, dan ditimpa bencana berulangkali, tapi rakyat Indonesia tetap saja mengingkari syari’at Allah, tidak bertambah taat pada ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.<br />
<br />
Malahan pusat-puat kemungkaran kian tersebar luas, perbuatan maksiat diperagakan terang-terangan, sedang pemikiran-pemikiran jahiliyah diproduksi secara besar-besaran. Sehingga bumi yang dikaruniakan Allah demikian luas, lautnya yang kaya akan hasil tambang dan daratannya yang subur menghijau, berubah menjadi tempat kebinasaan bagi rakyatnya, seakan-akan eksistensi negara mengundang marabahaya.<br />
<br />
Kerusakan yang melanda masyarakat umum diperparah lagi dengan kerusakan yang ditimbulkan akibat prilaku buruk para pejabat negara. Disebutkan di dalam Al-Qur’an, suatu negara akan binasa apabila orang-orang durhaka menjadi penguasa dan pejabat negara.<br />
Firman Allah:<br />
<br />
وَإِذَا أَرَدْنَا أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا (16)<br />
<br />
“Jika Kami berkehendak menghancurkan suatu negeri yang penduduknya zhalim, maka Kami jadikan orang-orang yang suka berbuat sesat di negeri itu sebagai pemimpin, lalu pemimpin itu berbuat durhaka di negerinya. Akibat perbuatan durhaka pemimpin mereka, turunlah adzab kepada mereka dan Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (Qs. Al-Israa, 17: 16)<br />
Apabila tindakan kejahatan dimulai oleh penguasa dan pejabat negara, niscaya mereka akan menjadi contoh buruk dan lambang kejahatan sepanjang masa.<br />
<br />
Ayat di atas menginformasikan, prilaku hedonis dari para mutrafin merupakan hukuman bagi masyarakat yang durhaka kepada Allah. Siapakah mutrafin, yaitu orang-orang yang mengenyam kemewahan hidup secara leluasa di atas penderitaan rakyat. Mereka terdiri dari elit penguasa, pejabat negara, konglomerat, politisi, anggota parlemen dll. Allah Rabbul ‘Alamin memberi kesaksian bahwa kelompok mutrafin inilah yang bertanggung jawab terhadap kerusakan dan penyelewengan-penyelewengan di penjuru negeri yang mengakibatkan lahirnya kemungkaran kolektif dan kerusakan yang merata.<br />
<br />
Tampilnya pemimpin bangsa yang durhaka pada Allah sudah pasti akan mengikis jiwa agama dari masyarakat, menyuburkan kemaksiatan dan kedurhakaan di tengah-tengah masyarakat. Dalam kondisi demikian, musuh-musuh Islam merajalela melakukan kemungkaran di dalam negeri, seperti membebaskan peredaran minuman keras, prostitusi, narkoba dan berbagai kemungkaran lain yang merusak akhlak masyarakat. Kenyataan ini secara perlahan-lahan menghancurkan kekuatan dan potensi kaum Muslimin untuk mempertahankan eksistensi dan kehormatannya sebagai rakyat di negara berdaulat.<br />
<br />
Perhatikanlah pernyataan-pernyataan para pejabat negeri ini. Mulai dari Presiden SBY, Kapolri Timur Pradopo hingga seluruh jajaran aparat keamanan (Polri maupun TNI) beramai-ramai mengecam ormas Islam yang hendak melakukan pemberantasan kemaksiatan, dan sama sekali tidak menunjukkan kegusarannya atas bahaya kemungkaran. Mereka mengancam akan menindak bahkan hendak membubarkan ormas yang melakukan kekerasan sekalipun atas nama nahyu mungkar (pemberantasan kemungkaran).<br />
<br />
Karena itu, pantaslah kita bertanya. Jika pemerintah bertekad hanya menyelamatkan negara ini dari tindak kekerasan, lalu siapakah yang akan menyelamatkan rakyat Indonesia dari bahaya kemungkaran?<br />
<br />
Ketahuilah, bahaya kekerasan tidak lebih hebat dibandingkan bahaya kemungkaran dan kemaksiatan. Sebab, kekerasan hanya menyakiti fisik, sedangkan kemungkaran merusak jiwa dan raga sekaligus. Nubuwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengindikasikan 5 hal yang menjadi indikator kehancuran suatu bangsa:<br />
<br />
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ ، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : خَمْسٌ بِخَمْسٍ : ما نَقَضَ قَوْمٌ العَهْدَ إلا سُلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوُّهُمْ ، وما حَكَمُوا بِغَيْرِ مَا أنْزَلَ اللهُ إلاَّ فَشا فِيهِمُ الفَقْرُ ، وَلاَ ظَهَرَتْ فِيهِمُ الفاحِشَةُ إلاَّ فَشَا فِيهِمُ المَوْتُ ، وَلاَ طفَّفُوا المِكْيالَ إِلاَّ مُنِعُوا النَّباتَ وأُخِذُوا بالسِّنِينَ ، وَلاَ مَنَعُوا الزَّكَاةَ إِلاَّ حُبِسَ عَنْهُمْ القَطْرُ .<br />
<br />
“Dari Ibnu Abbas ujarnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Lima hal yang menyebabkan terjadinya kehancuran:<br />
1. Kaum yang suka merusak perjanjian, maka mereka pasti dikuasai oleh musuhnya<br />
2. Kaum yang tidak melaksanakan hukum-hukum Allah, niscaya mereka akan mengalami kemelaratan<br />
3. Kaum yang membiarkan pelacuran merajalela, niscaya bencana kematian mengancam mereka<br />
4. Kaum yang mencurangi takaran dan timbangan, niscaya mereka akan mengalami paceklik dan berbagai macam penyakit.<br />
5. Kaum yang tidak mau menunaikan zakat, niscaya mereka susah mendapatkan hujan.” (HR. Thabrani)<br />
<br />
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah<br />
<br />
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، ولله الحمد …<br />
<br />
Kini, kita sedang menyaksikan berlangsungnya kemungkaran dan kezaliman kolektif yang dilakukan orang-orang kafir secara global dan sistematis. Di Australia, hari-hari sekarang sedang terjadi euforia anti makanan halal, di sejumlah negara Eropa telah mensahkan UU bolehnya kawin sejenis (lesbian dan homoseksual). Sedangkan di Indonesia, sedang dipropagandakan zina mut’ah oleh kaum Syi’ah yang mendapat sambutan dari kaum liberal.<br />
<br />
Di tengah-tengah berlangsungnya proses setanisasi kehidupan seperti itu, kondisi yang dialami umat Islam hari ini, bagai berada di bibir jurang, di malam gelap gulita. Berbagai petaka, bencana, penindasan, pelecehan, nestapa dan pilu lainnya dengan bertubi-tubi terus menyertai setiap lembaran sejarah umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari hari ke hari, telinga kita tiada hentinya mendengarkan berbagai berita yang menyayat-nyayat hati.<br />
Musuh dari segala aliran dan bangsa dengan bengisnya menindas, menjajah, dan merampas hak umat Islam dengan segala kerakusan dan keserakahannya. Belum usai derita umat Islam di Afghanistan, Iraq, Palestina. Kini umat Islam di bantai di Suriah. Nasib mereka yang melawan rezim Bashar Asad bagai ungkapan penyair. Air mata mengalir dari jiwa yang merintih. Nurani tercabik, terkoyak tersayat pedih, menyaksikan keadaan umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dihancurkan jiwa dan raganya.<br />
<br />
Lebih tragis lagi nasib umat Islam di Rohingya, Burma. Mereka dibantai, diperkosa, dan rumah-rumah mereka dihancurkan oleh para penyembah berhala di negeri itu. Mereka tidak diakui eksistensinya sebagai warga negara.<br />
<br />
Dan di Mesir. Pada 3 Juli 2013, militer Mesir menggulingkan presiden terpilih Dr. Muhammad Mursi, dalam sebuah kudeta militer yang terjadi dengan dorongan pihak-pihak asing. Mereka tidak hanya menghina kehendak rakyat dan hukum Mesir, tetapi juga memenuhi penjara-penjara dengan para anggota sah pemerintahan negara tersebut dan tokoh-tokoh Islam. Mereka menahan secara paksa para ulama dan tokoh partai Islam. Puluhan dari mereka, termasuk para wanita dan anak-anak, syahid (insya Allah) dan lebih dari lima ribu dari mereka luka-luka.<br />
Militer Mesir melabeli kudeta ini sebagai revolusi rakyat. Kemudian menyematkan tuduhan teroris, ekstrimis dan musuh negara, terhadap rakyat Muslim yang menentang kudeta militer ini untuk membenarkan kezaliman mereka yang tidak sah.<br />
<br />
Para pemimpin Dunia Barat menganggap demokrasi sebagai pencapaian terbesar dalam sistem kenegaraan, dan menganggap pemilu dan pemerintahan terpilih menjadi hak yang diserahkan pada rakyat. Namun mereka tidak meneteskan ‘air mata’ apapun atas ‘penguburan’ aspirasi rakyat Mesir, malahan mereka menyebut kudeta militer itu sebagai pilihan yang tidak terelakkan.<br />
<br />
Jika kita melihat ke masa lalu, kita temukan bahwa di Al-Jazair, partai-partai Islam mendapatkan suara mayoritas yang berlimpah dalam pemilu, tetapi bukannya menyerahkan pemerintahan kepada pemerintahan terpilih, mereka dikirim ke kuburan-kuburan dan penjara-penjara. Di Palestina, ketika Hamas memenangkan pemilu, tidak ada yang mengakuinya secara sah, malahan mereka dituduh teroris dan radikalis. Demikian juga, ketika Najmuddin Erbakan berkuasa melalui pemilihan umum di Turki, namun ia dipecat dari jabatannya juga dengan kekuatan semata oleh militer.<br />
Dan hari ini, di Mesir, Partai Kebebasan dan Keadilan sebagai sayap politik Ikhwanul Muslimin yang memenangkan pemilu tetapi tidak diberikan kesempatan untuk menyelesaikan masa jabatannya. Rakyat Mesir sedang menunjukkan kehormatan mereka di hadapan kezaliman kudeta militer dengan kesabaran yang luar biasa. Tapi penguasa militer meresponsnya dengan mengirimkan para penjahat untuk membunuh rakyat.<br />
<br />
Penyingkiran pemerintahan yang terpilih di Mesir melalui kudeta militer yang tidak bermoral dan ilegal, dan reaksi dingin komunitas internasional membuktikan bahwa slogan demokrasi dan pemilu tidak lain hanyalah propaganda dusta dan menyesatkan. Slogan demokrasi hanya menjadi jimat sakti manakala kekuasaan dipegang oleh pelayan kepentingan Barat, demi meraih dukungan rakyat dan sekaligus dukungan Barat. Tetapi jika partai Islam berkuasa melalui sistem demokrasi, maka pemerintahan partai Islam tersebut pasti akan dipecundangi secara licik dan ilegal.<br />
<br />
Rangkaian kekacauan di Timur Tengah dewasa ini, merupakan salah satu bukti di antara bukti-bukti lainnya, bahwa Barat sedang melakukan proses penghancuran peradaban Islam dengan kedok demokrasi melawan para diktator boneka Barat sendiri. Seperti slogan Imam Syi’ah Ayatollah Khomeini, mustadh’afin melawan mustakbirin. Dan bukan mustahil, atas nama demokrasi, suatu saat nanti Indonesia juga akan ‘dimesirkan’ atau ‘disuriahkan’ untuk mengeruk kekayaan dan menghancurkan peradaban negeri khatulistiwa ini.<br />
Fakta ini benar-benar seperti yang dinubuwahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits berikut:<br />
<br />
يُوشِكُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ الْأُمَمُ مِنْ كُلِّ أُفُقٍ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ عَلَى قَصْعَتِهَا . قَالَ : قُلْنَا، يَا رَسُولَ اللهِ ، أَمِنْ قِلَّةٍ بِنَا يَوْمَئِذٍ ؟ قَالَ : أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنْ تَكُونُونَ غُثَاءً كَغُثَاءِ السَّيْلِ ، يَنْتَزِعُ الْمَهَابَةَ مِنْ قُلُوبِ عَدُوِّكُمْ وَيَجْعَلُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ . قَالَ قُلْنَا : وَمَا الْوَهْنُ ؟ قَالَ : حُبُّ الْحَيَاةِ وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ .<br />
<br />
“Tidak lama lagi kalian akan dikerumuni oleh umat-umat lain dari segala penjuru, layaknya para penyantap makanan yang sedang mengelilingi suatu piring makanan (nampan). Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, apakah hal itu terjadi disebabkan kala itu kita berjumlah sedikit? Beliau menjawab: “Kalian kala itu berjumlah banyak, akan tetapi kalian bagaikan buih air bah. Rasa takut telah sirna dari hati musuh-musuh kalian, sedangkan di hati kalian tertanam rasa al-wahn.” Para sahabat kembali bertanya: Apakah al-wahnu itu? Beliau menjawab: “Rasa cinta terhadap kehidupan dan takut terhadap mati (syahid).” (Hr. Riwayat Ahmad dan lain-lain)<br />
<br />
Di Afghanistan dan Iraq, umat Islam digerayangi orang-orang kafir salibis Amerika dan Eropa. Di Palestina umat Islam dijarah dan dikeroyok oleh zionis dan sekutunya. Sedang di Suriah, umat Islam di kerumuni oleh Syi’ah bersekongkol dengan komunis Rusia, China dan Venezuela. Sementara di Rohingya umat Islam diburu oleh para penyembah berhala beragama Budha.<br />
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah<br />
<br />
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، ولله الحمد …<br />
<br />
Di hari Idul Fithri, saat kita bersimpuh di haribaan Ilahy, kita mengadu kepada Allah Rabbul Izzati. Mengapa umat Islam menghadapi begitu banyak persoalan, dengan berbagai peristiwa dan tragedi yang memedihkan? Seakan kita sedang berdiri di tepian jurang di malam gelap gulita, dikejar musuh tanpa bisa melawan. Marilah kita muhasabah sekaligus koreksi total atas dosa kesalahan yang telah melingkupi umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ini.<br />
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang sumber kehancuran yang melanda umat di segala zaman. Nubuwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menyatakan kehancuran suatu bangsa disebabkan oleh tiga hal:<br />
<br />
<b>Pertama, apabila otoritas kekuasaan negara berada di tangan orang durhaka.</b><br />
<br />
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
<br />
لَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ حَتَّى يَسُودَ كُلَّ قَبِيلةٍ مُنَافِقُوهَا .<br />
<br />
“Tidak akan terjadi kiamat sebelum setiap kabilah dipimpin oleh orang-orang munafiqnya.” (HR. Ath-Thabrani)<br />
<br />
Jika kekuasaan negara dipegang oleh orang-orang munafiq, niscaya erosi akan melanda keyakinan umat, dan mengikis jiwa agama dari hati rakyat. Prilaku rakyat yang kering dari ajaran agama akan menyuburkan kemaksiatan dan kedurhakaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.<br />
Khalifah Umar bin Khatthab radiyallahu ‘anhu mengingatkan bahwa kerusakan sistem pemerintahan dan dikuasainya berbagai urusan oleh orang-orang yang fasik merupakan sebab kehancuran pilar-pilar masyarakat.<br />
“Suatu negeri akan hancur meskipun dia makmur,” kata beliau. Para sahabatnya bertanya, “Bagaimana suatu negeri akan hancur sedangkan kondisi rakyatnya makmur?”<br />
Khalifah Umar menjawab, “Jika orang-orang durhaka menjadi pejabat negara dan harta dikuasai oleh orang-orang yang fasik.”<br />
<br />
Ketika pemimpin eksekutif, legislatif, dan eksekutif dijabat oleh orang-orang yang tidak mengindahkan ajaran agama, tidak berpegang pada hukum Allah dan Rasul-Nya, maka dia sulit membedakan yang benar dan salah, antara petunjuk Allah dan tipuan setan, antara maslahat dan muslihat.<br />
<br />
Di zaman reformasi ini, berapa banyak orang-orang yang naik jadi pemimpin bukan karena reputasi intelektual maupun moral, melainkan popularitas dan banyak uang. Sudah banyak Gubernur, Bupati, Walikota dari kalangan pengusaha, artis dangdut, pelawak, koruptor, bahkan wanita tuna susila. Jabatan kepala daerah bisa diwariskan dari suami pada istri, dari ayah pada anak perempuan atau menantu persis seperti di zaman orde baru. Munculnya pemimpin dengan latar belakang seperti itu, hanya akan menjadi pelopor kemungkaran yang akan menjerumuskan rakyatnya ke neraka.<br />
<br />
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يُنصَرُونَ (41) وَأَتْبَعْنَاهُمْ فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ هُم مِّنَ الْمَقْبُوحِينَ (42)<br />
<br />
“Dan Kami jadikan mereka para pemimpin yang mengajak manusia ke neraka. Pada hari kiamat kelak, mereka tidak akan mendapatkan penolong dari siksa neraka. Kami timpakan laknat pada mereka di dunia ini. Pada hari kiamat kelak mereka termasuk orang-orang yang di adzab di neraka.” (Qs. Al-Qashash, 28: 41-42)<br />
Lalu, manfaat apa yang dapat diharapkan rakyat dari pemimpin berkualitas rendah, dengan dosa sosial serta moral yang bertumpuk?<br />
<br />
<b>Kedua, Ulama Mempermainkan Agama.</b><br />
<br />
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
<br />
يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ عُبَّادٌ جُهَّالٌ وَقُرَّاءٌ فَسَقَةٌ .<br />
<br />
“Akan muncul di akhir zaman orang-orang yang tekun beribadah adalah bodoh, sedang para ulama rusak moral dan pikirannya.” (Abu Nu’aim dan Al-Hakim)<br />
<br />
Ulama fasiq, yang rusak moral dan pikirannya, yang suka mempermainkan agama, menyebabkan kalangan awam menjauh dari agama sehingga memberi peluang bagi penguasa untuk menjauhkan syari’at Islam dari praktek kehidupan masyarakat. Karena para ulama yang sudah rusak akhlaknya dapat diperalat oleh penguasa untuk merusak masyarakat melalui fatwa maupun petuah agama.<br />
Di negara kita, ulama dan tokoh agama makin sering terlibat perebutan kekuasaan dan jabatan yang menggiurkan. Sehingga mereka tidak bersemangat lagi menyerukan amar ma’ruf dan nahyu mungkar. Mereka malah berama-ramai menyosialisasikan demokrasi, toleransi beragama, dan hak-hak asasi manusia. Tanpa disadari, mereka telah menambah jumlah orang kafir yang menolak syari’at Allah.<br />
<br />
<b>Ketiga, Gaya Hidup Mewah jadi Pujaan.</b><br />
<br />
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
<br />
إِذَا كَانَ آخِرُ الزَّمَانِ كَانَ قِوَامُ دِيْنِ النَّاسِ وَدُنْيَاهُمْ الدَّرَاهِمَ وَالدَّنَانِيْرَ.<br />
<br />
“Kelak di akhir zaman agama dan keduniaan mereka dinilai berdasarkan berapa uang dirham dan dinar yang mereka miliki.” (Ath-Thabrani)<br />
<br />
Di zaman ini parameter martabat seseorang ditentukan oleh harta yang mereka miliki. Orang disebut sukses apabila punya rumah mewah, mobil mewah, gaya hidup mewah. Sedang orang yang hidup sederhana, apalagi miskin, selalu saja disebut sebagai orang yang gagal.<br />
Keshalihan dan popularitas seorang muballigh juga diukur dari harta dan penampilannya. Apakah dia seorang yang berilmu dan berakhlak mulia, sama sekali bukan ukuran yang utama, sehingga tidak sedikit ulama, ustadz, kyai, tuan guru, berlomba-lomba mendapatkan harta dan jabatan demi memperoleh kehormatan.<br />
Padahal seorang shalih mengatakan: “Ketika agama dimuliakan di atas harta dunia, maka Allah akan membuat dunia hina baginya. Dan ketika kita menyembah harta dunia, maka agama akan hilang dari lubuk hati dan para pencari dunia pasti akan mengalahkan kita.”<br />
<br />
Apabila ketiga faktor ini sudah muncul sepenuhnya di tengah-tengah masyarakat, orang durhaka jadi penguasa, ulama fasiq memberi fatwa, dan hidup mewah menjadi pujaan masyarakat, maka akan terjadi kehancuran yang merata. Masyarakat akan berubah menjadi tumpukan sampah belaka.<br />
<br />
Seperti ungkapan seorang penyair: Jika terdapat seribu pembangun, dibelakangnya seorang penghancur, niscaya dia bisa meluluhlantakkan seribu bangunan. Lalu apa yang akan terjadi, jika terdapat seribu penghancur dan dibelakangnya hanya ada seorang pembangun, niscaya negara berada dalam bahaya karena adanya bahaya dalam negara.<br />
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah<br />
<br />
الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، ولله الحمد …<br />
<br />
Wahai kaum mukmin, di hari yang penuh barakah ini, marilah kita buktikan bahwa umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam belum sirna di bumi pertiwi ini, dengan menegakkan syari’at Islam dalam urusan pribadi, keluarga, masyarakat dan negara. Marilah kita ikhlas dalam beragama, agar Allah menolong kita dalam urusan dunia. Umat Islam harus bersatu padu melawan kezaliman, aliran sesat, dan kemungkaran yang melanda masyarakat dengan mengambil hikmat dari amaliyah Ramadhan yang baru saja berlalu.<br />
Indonesia tidak akan bisa terbebas dari berbagai kemelut selagi ulamanya fasiq, penguasanya durhaka, dan menyingkirkan syari’at Islam dari kehidupan masyarakatnya. Allah berfirman:<br />
<br />
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (96)<br />
<br />
“Sekiranya penduduk berbagai negeri mau beriman dan taat kepada Allah, niscaya Kami akan bukakan pintu-pintu berkah kepada mereka dari langit dan dari bumi. Akan tetapi penduduk negeri-negeri itu mendustakan agama Kami, maka Kami timpakan adzab kepada mereka karena dosa-dosa mereka.” (Qs. Al-A’raaf, 7: 96)<br />
<br />
MUNAJAT<br />
Mengakhiri khutbah ini, marilah kita bermunajat kepada Allah agar diberi keselamatan dari segala ancaman, diberi kebaikan yang paling sempurna, kehidupan yang sejahtera dan waktu yang paling bahagia. Marilah kita berdo’a dengan melurus kan niat, membersihkan hati dan menjernihkan fikiran, semoga Allah memperkenankan do’a hamba-Nya yang ikhlas, dan menerima ibadah puasa Ramadhan kita.<br />
<br />
اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بِهِ بَيْنَتَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَاتُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ ، وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَآئِبَ الدُّنْياَ . اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَاأَحْيَيْتَنَا ، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا ، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا ، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا ، وَلاَتَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَا ، وَلاَتَجْعَلِ الدُّنْياَ أَكْبَرَ هَمِّنَا ، وَمَبْلَغَ عِلْمِنَا ، وَلاَتُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا . اَللَّهُمَّ الْعَنِ الْكَفَرَةَ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِيْنَ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ ، وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ ، وَيُقَاتِلُوْنَ اَوْلِيَآءَكَ . اَللَّهُمَّ اَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا ، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا ، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلاَمِ ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ ، وَبَارِكْ لَنَا فِى أَسْمَاعِنَا وَاَبْصَارِنَا وَقُلُوْبِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّبُ الرَّحِيْمِ . وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ . وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ .<br />
<br />
Ya Allah, ya Tuhan kami, bagi-bagikanlah kepada kami demi takut kepada-Mu apa yangdapat kiranya menghalangi antara kami dan ma’siat kepada-Mu; dan (bagi-bagikan juga kepada kami) demi taat kepada-Mu apa yang sekiranya dapat menyampaikan kami ke surga-Mu; dan (bagi-bagikan juga kepada kami) demi taat kepada-Mu dan demi suatu keyakinan yang kiranya meringankan beban musibah dunia kami.<br />
<br />
Ya Allah, ya Tuhan kami senangkanlah pendengaran-pendengaran kami, penglihatan-penglihatan kami dan kekuatan kami pada apa yang Engkau telah menghidupkan kami, dan jadikanlah ia sebagai warisan dari kami, dan jadikanlah pembela kami terhadap orang-orang yang menzhalimi kami serta bantulah kami dari menghadapi orang-orang yang memusuhi kami; dan jangan kiranya Engkau jadikan musibah kami mengenai agama kami, jangan pula Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita kami yang paling besar, juga sebagai tujuan akhir dari ilmu pengetahuan kami; dan janganlah Engkau kuasakan atas kami orang-orang yang tidak menaruh sayang kepada kami.<br />
<br />
Ya Allah, laknatilah orang-orang kafir ahli kitab dan orang-orang musyrik yang menghalang-halangi jalan-Mu, mendustakan Rasul-rasulMu, dan membunuh kekasih-kekasih-Mu<br />
<br />
Ya Allah, persatukanlah hati-hati kami dan perbaikilah keadaan kami dan tunjukilah kami jalan-jalan keselamatan dan entaskanlah kami dari kegelapan menuju cahaya yang terang. Jauhkanlah kami dari kejahatan yang tampak maupun tersembunyi dan berkatilah pendengaran-pendengaran kami, penglihatan-penglihatan kami, hati-hati kami dan isteri-isteri serta anak keturunan kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkaulah yang maha pengampun lagi Maha Penyayang. Shalawat atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ahli keluarga serta sahabat-sahabat beliau semuanya. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.<br />
<br />
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh…<br />
<br />
<br />
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; top: -1999px;">
<div style="text-align: center;">
Oleh Ustadz Irfan S. Awwas<br />
<i>Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin</i></div>
<b>(<a href="http://www.arrahmah.com/" rel="content" target="_blank">Arrahmah.com</a>) – </b>Mengawali
khutbah ini, terlebih dahulu marilah kita memuji kebesaran Ilahy yang
telah menunjukkan jalan hidayah sehingga kita menjadi orang-orang yang
beriman. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> yang telah diutus oleh Allah ke seluruh alam dengan petunjuk dan agama yang benar.<br />
Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>, keluarga, para shahabat, tabi’in, tabi’ut-tabi’in serta seluruh kaum Muslimin yang setia mengikuti Sunnah beliau hingga <i>yaumil akhir</i>. Kita ridha Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul-Nya.<br />
Marilah kita bertaqwa kepada Allah <i>subhanahu wa ta’ala</i> agar kita menjadi manusia yang paling ideal menurut Al-Qur’an, karena Allah menyatakan dalam firman-Nya:<br />
- See more at:
http://www.arrahmah.com/kajian-islam/khutbah-idul-fithri-1435-h-nestapa-umat-islam-dalam-tipuan-demokrasi.html#sthash.qVa2VgEO.dpuf<br />
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; top: -1999px;">
<div style="text-align: center;">
Oleh Ustadz Irfan S. Awwas<br />
<i>Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin</i></div>
<b>(<a href="http://www.arrahmah.com/" rel="content" target="_blank">Arrahmah.com</a>) – </b>Mengawali
khutbah ini, terlebih dahulu marilah kita memuji kebesaran Ilahy yang
telah menunjukkan jalan hidayah sehingga kita menjadi orang-orang yang
beriman. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> yang telah diutus oleh Allah ke seluruh alam dengan petunjuk dan agama yang benar.<br />
Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>, keluarga, para shahabat, tabi’in, tabi’ut-tabi’in serta seluruh kaum Muslimin yang setia mengikuti Sunnah beliau hingga <i>yaumil akhir</i>. Kita ridha Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul-Nya.<br />
Marilah kita bertaqwa kepada Allah <i>subhanahu wa ta’ala</i> agar kita menjadi manusia yang paling ideal menurut Al-Qur’an, karena Allah menyatakan dalam firman-Nya:<br />
- See more at:
http://www.arrahmah.com/kajian-islam/khutbah-idul-fithri-1435-h-nestapa-umat-islam-dalam-tipuan-demokrasi.html#sthash.qVa2VgEO.dpuf<br />
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; top: -1999px;">
<div style="text-align: center;">
Oleh Ustadz Irfan S. Awwas<br />
<i>Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin</i></div>
<b>(<a href="http://www.arrahmah.com/" rel="content" target="_blank">Arrahmah.com</a>) – </b>Mengawali
khutbah ini, terlebih dahulu marilah kita memuji kebesaran Ilahy yang
telah menunjukkan jalan hidayah sehingga kita menjadi orang-orang yang
beriman. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> yang telah diutus oleh Allah ke seluruh alam dengan petunjuk dan agama yang benar.<br />
Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>, keluarga, para shahabat, tabi’in, tabi’ut-tabi’in serta seluruh kaum Muslimin yang setia mengikuti Sunnah beliau hingga <i>yaumil akhir</i>. Kita ridha Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul-Nya.<br />
Marilah kita bertaqwa kepada Allah <i>subhanahu wa ta’ala</i> agar kita menjadi manusia yang paling ideal menurut Al-Qur’an, karena Allah menyatakan dalam firman-Nya:<br />
- See more at:
http://www.arrahmah.com/kajian-islam/khutbah-idul-fithri-1435-h-nestapa-umat-islam-dalam-tipuan-demokrasi.html#sthash.qVa2VgEO.dpuf<br />
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; top: -1999px;">
<div style="text-align: center;">
Oleh Ustadz Irfan S. Awwas<br />
<i>Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin</i></div>
<b>(<a href="http://www.arrahmah.com/" rel="content" target="_blank">Arrahmah.com</a>) – </b>Mengawali
khutbah ini, terlebih dahulu marilah kita memuji kebesaran Ilahy yang
telah menunjukkan jalan hidayah sehingga kita menjadi orang-orang yang
beriman. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> yang telah diutus oleh Allah ke seluruh alam dengan petunjuk dan agama yang benar.<br />
Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>, keluarga, para shahabat, tabi’in, tabi’ut-tabi’in serta seluruh kaum Muslimin yang setia mengikuti Sunnah beliau hingga <i>yaumil akhir</i>. Kita ridha Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul-Nya.<br />
Marilah kita bertaqwa kepada Allah <i>subhanahu wa ta’ala</i> agar kita menjadi manusia yang paling ideal menurut Al-Qur’an, karena Allah menyatakan dalam firman-Nya:<br />
- See more at:
http://www.arrahmah.com/kajian-islam/khutbah-idul-fithri-1435-h-nestapa-umat-islam-dalam-tipuan-demokrasi.html#sthash.qVa2VgEO.dpuf<br />
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; top: -1999px;">
<div style="text-align: center;">
Oleh Ustadz Irfan S. Awwas<br />
<i>Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin</i></div>
<b>(<a href="http://www.arrahmah.com/" rel="content" target="_blank">Arrahmah.com</a>) – </b>Mengawali
khutbah ini, terlebih dahulu marilah kita memuji kebesaran Ilahy yang
telah menunjukkan jalan hidayah sehingga kita menjadi orang-orang yang
beriman. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> yang telah diutus oleh Allah ke seluruh alam dengan petunjuk dan agama yang benar.<br />
Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>, keluarga, para shahabat, tabi’in, tabi’ut-tabi’in serta seluruh kaum Muslimin yang setia mengikuti Sunnah beliau hingga <i>yaumil akhir</i>. Kita ridha Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul-Nya.<br />
Marilah kita bertaqwa kepada Allah <i>subhanahu wa ta’ala</i> agar kita menjadi manusia yang paling ideal menurut Al-Qur’an, karena Allah menyatakan dalam firman-Nya:<br />
- See more at:
http://www.arrahmah.com/kajian-islam/khutbah-idul-fithri-1435-h-nestapa-umat-islam-dalam-tipuan-demokrasi.html#sthash.qVa2VgEO.dpuf<br />
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; top: -1999px;">
<div style="text-align: center;">
Oleh Ustadz Irfan S. Awwas<br />
<i>Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin</i></div>
<b>(<a href="http://www.arrahmah.com/" rel="content" target="_blank">Arrahmah.com</a>) – </b>Mengawali
khutbah ini, terlebih dahulu marilah kita memuji kebesaran Ilahy yang
telah menunjukkan jalan hidayah sehingga kita menjadi orang-orang yang
beriman. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> yang telah diutus oleh Allah ke seluruh alam dengan petunjuk dan agama yang benar.<br />
Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>, keluarga, para shahabat, tabi’in, tabi’ut-tabi’in serta seluruh kaum Muslimin yang setia mengikuti Sunnah beliau hingga <i>yaumil akhir</i>. Kita ridha Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul-Nya.<br />
Marilah kita bertaqwa kepada Allah <i>subhanahu wa ta’ala</i> agar kita menjadi manusia yang paling ideal menurut Al-Qur’an, karena Allah menyatakan dalam firman-Nya:<br />
- See more at:
http://www.arrahmah.com/kajian-islam/khutbah-idul-fithri-1435-h-nestapa-umat-islam-dalam-tipuan-demokrasi.html#sthash.qVa2VgEO.dpuf<br />
<div id="stcpDiv" style="left: -1988px; position: absolute; top: -1999px;">
<div style="text-align: center;">
Oleh Ustadz Irfan S. Awwas<br />
<i>Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin</i></div>
<b>(<a href="http://www.arrahmah.com/" rel="content" target="_blank">Arrahmah.com</a>) – </b>Mengawali
khutbah ini, terlebih dahulu marilah kita memuji kebesaran Ilahy yang
telah menunjukkan jalan hidayah sehingga kita menjadi orang-orang yang
beriman. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> yang telah diutus oleh Allah ke seluruh alam dengan petunjuk dan agama yang benar.<br />
Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i>, keluarga, para shahabat, tabi’in, tabi’ut-tabi’in serta seluruh kaum Muslimin yang setia mengikuti Sunnah beliau hingga <i>yaumil akhir</i>. Kita ridha Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul-Nya.<br />
Marilah kita bertaqwa kepada Allah <i>subhanahu wa ta’ala</i> agar kita menjadi manusia yang paling ideal menurut Al-Qur’an, karena Allah menyatakan dalam firman-Nya:<br />
- See more at:
http://www.arrahmah.com/kajian-islam/khutbah-idul-fithri-1435-h-nestapa-umat-islam-dalam-tipuan-demokrasi.html#sthash.qVa2VgEO.dpuf</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Andrihttp://www.blogger.com/profile/06919357801636783506noreply@blogger.com0