Selasa, 23 Desember 2014

JOKOWI BUKA TOPENGMU

  • Kalau Jokowi sdh 5 thn atau min 4 thn pimpin Jakarta dan jelas hasilnya, barulah logis kita dorong dia jd capres. Nah, ini? Setahun jg belum

  • Setahun juga belum, bahkan sebelumnya, baru 3-6 bulan sdh dieluk2 media (bayaran) utk jadi capres...apakah anda tidak curiga? Kemana IQ ?

  • Apakah pada pilgub DKI kemaren, rakyat Jakarta memang pilih Jokowi hny utk masa kerja 1 thn ? Lalu AHok jadi Gubenur DKI ? Kemana IQ ?

  • Apakah Jakarta sdh siap terima Ahok jadi Gubenur ? Sdh tahu siapa dia sebenarnya ? Sdh tahu bgmn dia pernah jadi TSK di Polda Babel ?

  • Apakah Rakyat Jakarta tahu bgmn kinerja Ahok yg hanya 1.3 tahun di Kabupaten Belitung Timur ? Tinggalkan janji2 dan utang membengkak ?

  • Ratusan pemimpin / pejabat kita jauh lebih bagus daripada Jokowi - Ahok. Bedanya mereka tdk dibayar/sokong/sponsori konglomerat & mafia

  • Apakah rakyat tidak sadar, bhw media2 sdh dibayar mahal, bahkan dgn kontrak jangka panjang utk setingan penuh rekayasa dan kebusukan ini?

  • Apakah rakyat tidak sadar, bhw begitu hebatnya skenario, benteng, dan strategi promosi Jokowi- Ahok yg diciptakan oleh musuh2 negara kita?

  • Kompas, Detik, Tempo, First Media, sebagian JPNN dll semua mau liput dan buat kanal/kolom khusus utk Jokowi ahok. Kenapa? Kontrak ratusan M

  • Di socmed, kaskus, twitter, fb dan semua media micro juga disiapkan "pasukan khusus" yg tugasnya naikan citra palsu Jokowi Ahok ..

  • Mau contoh ? Tunggu saja 1-2 menit lagi, ratusan akun2 yg dibuat khusus dan admin2 yg dibayar khusus (gaji bulanan) akan menyerang akun ini

  • Sedemikian hebatnya penguasaan dan pengedalian media oleh kelompok tertentu yg menjadi "bos / pemilik" Jokowi Ahok ini. Utk buat opini

  • Semua gerak langkah, aktivitas, keputusan2 dan kebijakan2 Jokowi Ahok tidak lepas dari arahan dan perintah mereka

  • Saking hebatnya mereka, Tokoh sekaliber @Pak_JK dan @Prabowo08 pun tdk mau didengarkan / patuhi Jokowi. Ada bosnya yg lebih tinggi

  • Padahal, Jokowi itu awalnya diperkenalkan dan dibantu habis2an oleh @Pak_JK dan Prabowo utk bisa nyagub dari PDIP ..jokowi lupa diri

  • Memang uang @Prabowo08 yg dihabiskan utk Jokohok itu tdk sebesar uang para mafia, konglo2 dan buronan BLBI yg lebih habis uang utk Jokohok

  • Wajar, jk tokoh sehebat @Pak_JK pun berani dikhianati oleh Jokowi. Dia tak mau kabulkan niat JK utk garap proyek MRT. Jokowi kasih ke Ortus

  • Kenapa Ortus yg ditunjuk / pilih Jokowi utk MRT dll ? Karena pemilik Ortus jauh lebih bnyk habiskan uang utk Jokowi, bahkan sejak pre pilgub

  • Proyek APBD yang puluhan triliun/thn dan proyek non APBD yang ratusan triliun, adalah salah 1/sebagian kecil dari imbalan utk bos2nya jokowi

  • Jokowi itu sifatnya glembuk/glembok. Kami menjulukinya "Doraemon". Kenapa? Dia mampu sembunyikan niatnya dan seolah2 tanpa agenda pribadi
  • Sehingga semua orang yg ingin "mengendalikan/menungganginya" diberikan tempat oleh Jokowi. Glembuknya Jokowi itu hebat. Luar biasa

  • Kekhawatiran kami jika Jokowi nyapres, adalah 1) Ahok naik jadi Gub DKI. Realitas ini tdk diterima oleh rakyat DKI. Lalu munculah bencana

  • 2. Khawatir ketika Jokowi Nyapres, lalu semua kekuatan asing dan DN yg semua itu sebenarnya adlhmusuh bangsa, bersatu menangkan Jokowi

  • 3. Ketika Jokowi nyapres dan itu DIANGGAP satu hal yg wajar2 saja, saat itulah sebenarnya, rakyat Indonesia sdh diperdaya oleh opini sesat

  • 4. Bagaimana mungkin, seorang Gub DKI yg baru setahun terpilih dan menjabat Gub, diperkenankan mengkhianati suara rakyat DKI yg memilihnya
  • 5. Bgmn mungkin seorang pejabat yg baru saja terpilih dan belum jelas integritas dan kinerjanya sbg Gubernur, sdh merasa punya hak nyapres ?

  • 6. Dimana moralitas seorang Jokowi ? Mana tanggung jawabnya pada Tuhan dan Rakyat Jakarta? Bgmn pertanggungjawabannya ? Absurd. Aneh. Ajaib

  • Semua keabsurdan ini, kegilaan ini, semata2 bisa tertutup hanya karena OPINI yg diciptakan sekolompok orang yg "sangat berbahaya". Eduun !

  • Lihatlah manuver2 Jokowi yg dikendalikan "mastermind" dibalik panggung. Mula2 Jokowi bilang tdk akan nyapres, lalu pelan2 berubah..berubah

  • Moralitas macam apa yg ditunjukan oleh Jokowi kepada rakyat Jakarta dan Indonsia ? KETELADANAN macam apa yg dia tunjukan ? Tidak ada. NOL

  • Yang ada, Jokowi itu menunjukan dirinya yang sebenarnya. GLEMBUK. Penipu. Pengkhianat amanah rakyat, serakah. Tidak bertanggungjawab. Egois

  • Sebagai WNI, kami wajib sampaikan semua fakta ini meski sangat menyakitkan. Seorang Gubenur kita ternyata tidak punya standar moral !

  • Jokowi, majikan2nya, mastermindnya dll...semuanya ..silahkan marah besar atau ngamuk kepada kami. EGP ! Misi kami menyampaikan kebenaran

  • Kami tdk rela INDONESIA ini dipimpin oleh seorang Presiden yang tak bermoral, yg tak berkuasa, yg tak mampu tunaikan amanah, yg jadi BONEKA

  • Jika Jokowi nantinya tetap maju sbg capres, itulah saat moral bangsa, logika dan hati nurani sdh mati di Indonesia. Tidak berakal budi

  • Jokowi dan majikan2nya (yg musuh negara : koruptor dan mafia2) itu boleh saja mampu membayar semua media, tokoh2, politisi, LSM, kampus dll

  • Namun, Mereka (Jokowi dan majikan2nya) TIDAK MAMPU membeli kami. Ingat, ketika pilkada dulu, sampai2 ahok fitnah kami minta uang sama dia

  • Segala cara akan mereka lakukan untuk bisa BERKUASA di Indonesia. Via Presiden Boneka yang bernama Jokowi yang tak punya moral dan akhlak

  • Tidak ada arti dan makna jutaan suara warga DKI yg telah memilihnya dan memberikan Jokowi amanah utk pimpin DKI selama 5 thn

  • Persis seperti Ahok, setali tiga uang dgn Jokowi. Ahok hny 1.3 thn menjabat Bupati Beltim utk kemudian dia kejar lagi ambisinya..gila !

  • Tdk ada arti suara rakyat DKI yg sdh memilihnya di Pilgub DKI. Apakah orang seprti itu yang kita PUJA2 ? Astaghfirullah..mereka pengkhianat

  • Kami kadang2 merasa heran, apakah rakyat Indonesia ini sebagian tdk punya mata dan tdk bisa gunakan akal? Kenapa mudah tertipu opini palsu

  • Mudah tertipu opini palsu yg memang dciptakan utk memberikan penilaian yg keliru thdp sosok Jokowi Ahok. Seolah2 mereka HERO atau GOD

  • Seolah2 Jokowi dan Ahok itu hebat. Padahal coba lihat track record mereka..lihat jokowi di Solo. Lihat angka2 faktualnya. Angka2 itu bicara

  • Coba lihat ahok di Beltim, lihat faktualnya. Lihat faktanya, ahok alias zhong wan xie alias basuki indra itu bahkan pernah jadi tersangka !

  • Tetapi semua track record Jokowi dan Ahok yang dibawah rata2 kepala daerah di Indonesia itu, DITUTUPI ratusan/ribuan berita/informasi palsu

  • Informasi dan berita palsu itu contohnya seperti proyek mobnas esemka, kandidat walikota terbaik sedunia dll...yang semuanya itu adalah TIPU

  • Jokowi dgn sangat mudahnya menipu rakyat. Dia bilang dia bangga bisa masuk bursa walikota tebak sedunia ala idol2an Mayor foundation itu

  • Jokowi tidak malu2 berani memberikan LEGITIMASI atas pemilihan walikota idol2an yg seleksinya asal2an, siapa saja bisa daftar via internet

  • Idol2an walikota terbaik sedunia itu, pemenangnya pun tergantung pada kandidat yg paling banyak divoting /dipilih via internet

  • Bahasa kasarnya, walikota bajingan, maling, korup, atau siapa saja, yg dipilih oleh banyak orgvia internet PASTI TERPILIH sbg pemenang.

  • Kami sdh banyak kemukanan fakta2 penipuan2 ala Jokowi Ahok ini. Tapi apalah daya, ini hnya akun twitter/socmed/micro..VS KONGLOMERAT PERS

  • Saat Pilgub dulu, hanya untuk melawan informasi dan fakta2 yang kami coba sampaikan ke publik, jasmev bikin 10.000 akun dan 1 juga twit !
  • Knpa Jasmev (konsultan socmed Jokowi Ahok) itu sangat takut sama akun ini ? Karena kami konsisten ungkapkan kebusukan besar dibalik Jokohok

  • Skrg kembali kepada penilaian rakyat ....cermati baik2...kritislah...ada apa ini ? Apa rencana besar dibalik penipuan thdp rakyat RI ini?

  • Jk apa yang kami sampaikan tadi, ada 1 saja yg salah atau TIDAK BENAR, kami siap tutup akun ini, dan serahkan nasib bangsa ini kepada TUHAN

  • Jk SEMUA info kami benar, dan demi TUHAN memang BENAR, kami akan terus suarakan kebenaran..apapun risikonya..selama hayat dikandung badan

  • Mereka, Jokowi - Majikan2nya - bigot2nya - media2 bayarannya - akan menuduh kami : 1) Bayaran 2) Fitnah 3) SARA. Itulah modus bantahan mrka

  • Tidak pernah, mereka bantah substansi informasi dan fakta yang kami sampaikan. Kenapa ? Karena memang tidak terbantahkan...

  • Belum selesai lagi kultwit ini, kami lihat, sdh hampir 1500 mention yang masuk..semoga dari teman2 yg sadar, bukan dari bigot2 jokohok hehe

  • Sekian...selamat menyaksikan serangan2 tak bermutu dari bigot jokowi...kmi ngungsi dulu sebentar ..agar tdk terjadi perang batara yudha hehe

JOKOWI MANING

  • 1. Kalau Jokowi Nyapres, Ahok otomatis akan jadi Gubernur. Bukan karena UU, tapi karena ada deal sebelumnya. Kesepakatan pra pilkada

  • 2. Mengenai kesepakatan Pra Pilgub DKI sebenarnya sdh berkali2 kami sampaikan saat pilgub kemaren. Semua yg kami sampaikan terbukti

  • 3. Selain twit itu, kami juga dulu twitkan ttg kesepakatan2 antara Jokowi dgn para sponsornya, al : Jokowi terus blusukan seperti di Solo

  • 4. Info kami saat Pilgub DKI yang sdh terbukti saat ini adalah : 1) Sebagian nama2 sponsor Jokowi yang pernah kami sebutkan sdh mengaku

  • 5. Sponsor2 itu diantaranya (Djan Farid, Edward S, James Riady dll). Semua sdh terrbukti

  • 6. 2) Mengenai konsesi2 sbgmn yg kami sampaikan dulu, juga sdh mulai terbukti, al : Edward mendapatkan kembali Konsesi PRJ dan MRT

  • 7. 3) Info kami bhw nanti Jokowi akan khianati JK dan Prabowo, juga sdh terbukti. Jokowi lebih patuh pada donatur2 besar yg biayai dirinya

  • 8. 4) Info kami dulu ttg bhw Jokowi nanti akan terus dipromosikan via media agar popularitas dan elektabilitasnya naik, juga telah terbukti

  • 9. 5) Twit kami saat pilgub dulu bhw nanti Jokowi akan didorong utk jadi capres dgn rekayasa opini via media dan lembaga survey : TERBUKTI

  • 10. 6) Info kami saat pilgub dulu bahwa secara defacto Ahok yg jadi Gub DKI dan Jokowi hny secara de jure : TERBUKTI

  • 11. 7) Info bahwa nanti PNS etnis Betawi tergusur dari posisi strategis di Pemkot DKI, juga sdh terbukti. Bahkan Sekda DKI pun bukan Betawi

  • 12. Tdk ada lagi pejabat puncak di Pemprov DKI yang dari etnis Betawi. Gub : Jawa, wagub : Bangka, Sekda : Jawa dst.. Etnis betawi diabaikan

  • 13. Bahkan janji Jokowi Ahok untuk tunjuk Silvana Munir yang etnis betawi jadi sekda pun diingkari. Penipuan/kebohongan2 Jokohok kian tampak

  • 14. 8) Twit kami saat Pilkada dulu bhw Jokowi akan KKN, juga terbukti skrg dgn penunjukan Sekda yg teman Jokowi di Fak Kehutanan UGM

  • 15. Juga KKN dan jual beli jabatan di Pemprov DKI dgn kedok lelang Jabatan. Juga titipan partai, seperti Kadis PU yg titipan PDIP

  • 16. Yang lebih parah adalah jual beli jabatan yg dilakukan via penasihat spiritual Jokowi yang suka transaksi suap di Hotel Sahid Jakarta

    17. 9) Mengenai twit kami dulu bhw praktek korupsi akan tetap banyak bahkan meningkat di bawah Kepemimpinan Jokohok, juga terbukti.

  • 18. Hampir disemua Dinas/Satker di Pemprov DKI kini makin menggila korupsinya. Setoran suap pun naik. Contoh proyek rehab di Dinas Dikbud

  • 19. Mengenai daftar korupsi di DKI berdasarkan info yang masuk, akan kami kultwitkan tersendiri. Krn saat ini saja ada sdh 27 kasus korupsi

  • 20. 10) Mengenai ketidakmampuan/incapacity Ahok dan Jokowi sbg Gub /wagub DKI juga sdh terbukti. Saat ini, terjadi kekacauan di birokrasi

  • 21. Kekacauan birokrasi terbesar di Pemprov DKI yang paling menyolok adalah tentang kesalahan fatal Jokohok yg terbitkan Pergub tentang KJS

  • 22. Tanpa memperhatikan adanya Perda (yg lebih tinggi kedudukan hukumnya), Jokohok langsung terbitkan Pergub KJS yg keliru fatal itu

  • 23. Akibatnya Gub DKI dinilai langgar hukum krn langgar Perda tentang Warga DK yg berhak dapat KJS dan plafon biaya perawatannya

  • 24. Dengan Pergub tsb, semua Warga DKI baik yg sangat miskin maupun yang sangat kaya, mendapatkan biaya berobat gratis. Sableng ga tuh?

  • 25. Jaminan biaya berobat yg sebelumnya 100 juta per warga, turun drastis menjadi hanya 6 juta per warga. Makin gileee hehe
  • 26. Kekacauan birokrasi pemprov DKI yg ke 2 adalah diakibatkan kebijakan lelang jabatan. Pejabat2 yg gagal dapat kursi terlantar ga jelas

  • 27. Pejabat2 yang tak jelas mau ditempatkan dimana itu, kemudian dititipkan di semua unit kerja DKI tnp perencanaan shgga kacaukan sistem

  • 28. Tingkat keresahan dan ketidaknyamana kerja di birokrasi DKI kian memuncak. Akibatnya, pelayanan publik terganggu. Smga tdk meledak

  • 29. Kekacauan lain adalah dampak dari bluskan Jokowi yg senang umbar janji sehingga menyulitkan staf2nya dlm mewujudkan janji2 manis jokowi

  • 30. Karena janji2 manis Jokowi thdp warga itu hampir semuanya tidak ada dalam mata anggaran atau rencana proyek/kegiatan Pemprov DKI

  • 31. Akibatnya, staf2 Jokowi jungkir balik cari anggaran dgn akrobat pindah2kan anggaran yg sdh diputuskan bersama DPRD DKI dan Mendagri

  • 32. Kekacauan seperti ini pernah terjadi di Solo ketika pemkot Solo ga punya uang utl bayar listrik krna dananya dipakai utk yg lain.

  • 33. PLN pun mematikan listrik di seluruh jalan dan kantor pemda Solo. Namun, dengan pelintiran media, seolah2 PLN yg salah dlm tunggakan itu

  • 34. 11) Gaya kepemimpinan Jokowi Ahok yg kedepankan kebijakan2 populis tapi tdk bermakna dan tdk sejahterakan rakyat menjadi prioritas mrka

  • 35. Contoh nyatanya adalah penyelenggaraan PRJ Tandingan di Kawasan Monas yg sebabkan Kawasan Monas jadi hancur, jorok dan macet total

  • 36. Atau kegiatan2 perayaan baik tahun baru, HUT DKI dst dst yg semuanya hny utk donkrak popularitas. Bukan atas dasar konsep pembangunan

  • 37. Skrg rame beredar sinisme di lingk pemprov DKI. Jokowi Ahok hny manfaatkan uang negara utk kepentingan pribadi dlm hal ini popularitas

  • 38. Jokowi sibuk blusukan dan terus cari isu yg bs jd berita menarik di media2 utk dongkrak populritasnya, sementara itu ahok di kantor

  • 39. Singkatnya, Jokowi Ahok terus "berkampaye" dgn manfaatkan jabatan dan uang negara. So, jika Jokowi nyapres, saya jd ikut senang hehe

  • 40. Karena, dia harus mundur dari Gub DKI dan tdk lagi gunakan uang rakyat utk kepentingan pribadinya.

  • 41. Kultwit ini bukanlah penilaian kinerja Jokohok. Karena blm setahun dan blm etis utk dilakukan penilaian thdp mereka. Sekian. MERDEKA !!
Suharto tipe pemimpin yang sangat lihai. Banyak yang mengatakan sosoknya licin bagai belut yang berenang di dalam genangan oli. Dia memanfaatkan semua yang berada di sekelilingnya guna memperkuat posisinya sendiri. Ketika menumbangkan Bung Karno, Suharto menggalang kekuatan militer, teknokrat kapitalistis, dan ormas keagamaan—dalam hal ini kebanyakan sayap Islam, dengan alibi untuk menghancurkan komunisme. Namun setelah berkuasa, umat Islam ditinggalkan. Suharto malah merangkul kekuatan salibis faksi Pater Beek SJ dan juga CSIS di mana Ali Moertopo menjadi sesepuhnya, dan di era 1980-an muncul tokoh sentral Islamophobia, murid Ali Moertopo, bernama Jenderal Leonardus Benny Moerdhani.
Nations and Character Building yang diperjuangkan para pendiri republik ini dalam sekejap dihancurkan Suharto, dan digantikan dengan Exploitation de L’homee par L’homee, eksploitasi yang dilakukan elit negara terhadap rakyat kecil. Dan ironisnya, eksploitasi ini terus dilakukan oleh para elit pemerintah dan juga elit parpol sampai hari ini.
Dalam penegakan Hak Asasi manusia (HAM), rezim Orde Baru di tahun 1980-an sangat dikenal di luar negeri sebagai rezim fasis-militeristis. M.C.Ricklefs, sejarawan Australia yang banyak meneliti tentang sejarah politik di Indonesia, menyatakan jika penegakan HAM-nya rezim Suharto jauh lebih buruk ketimbang penguasa jajahan Belanda.
“Orde Baru lebih banyak melakukan hukuman itu ketimbang pemerintah jajahan Belanda. Orde Baru mengizinkan penyiksaan terhadap narapidana politiknya. Sentralisasi kekuasaan ekonomi, politik, administrasi, dan militer di tangan segelintir elit dalam pemerintahan Suharto juga lebih besar ketimbang dalam masa pemerintahan Belanda,” demikian Ricklefs.
Selain tiranik, Suharto juga telah menyuburkan sifat korup di dalam elit pemerintahan. Tidak main-main, salah satu tonggak “kegilaan” korupsinya sampai membangkrutkan salah satu firma konstruksi dan konsultan paling terhormat dan terbesar di AS, yakni Stone and Webster Engineering Company (SWEC). Salah seorang anggota keluarga Suharto meminta suap dengan terang-terangan kepada SWEC sebesar 150 juta dollar AS. Kasus ini ditulis oleh Steve Bailey di dalam Boston Globe edisi 15 Maret 2006 berjudul “The Bribe Memo dan Collapse of Stone and Webster” (hal.E1).
Kasus-kasus korup di era Orde Baru, dan kolusinya dengan dunia usaha, secara apik dipaparkan Yoshihara Kunio dalam “Kapitalisme Semu Asia Tenggara” (LP3ES, 1990). Jika dianalogikan, Indonesia di era kekuasaan Orde Baru merupakan sebuah peti harta karun, yang dikuasai sepenuhnya oleh elit global (Washington), dan hanya sebagian kecil dari isi harta karun itu yang dibagikan kepada para penjaganya sebagai upah, yakni Suharto dan kelompoknya. Sedangkan pemilik aslinya yakni rakyat Indonesia, hanya disuruh menjadi penonton pameran kekayaan dan ‘kemajuan pembangunan’ yang terjadi di sekitarnya. Inilah Indonesia di era Orde Baru.
Bila kita melihat apa yang terjadi di belakang kudeta terhadap Presiden Soekarno, naiknya Jenderal Suharto, dan apa yang dilakukannya setelah berkuasa, maka akan terlihat sekali jika ada tangan-tangan yang sangat berpengaruh, didukung modal yang besar, jaringan global yang sangat kuat, yang bermain di sana.
Secara garis besar bisa dirinci sebagai berikut :
Pertama. Indonesia yang dahulu dikenal sebagai Nusantara, namanya sudah termasyhur sejak lama sebagai suatu kawasan yang sangat kaya raya. Nusantara sejak zaman purba sudah dikenal sebagai tanah yang menyimpan cadangan emas permata dalam jumlah yang teramat sangat banyak. Bukan hanya emas permata, namun belakangan juga diketahui menyimpan minyak bumi, timah, bauksit, gas alam, dan sebagainya. Tentu saja, hal ini membuat bangsa-bangsa lain ingin menguasai kawasan yang dianggap sebagai “Sekeping Tanah Surga yang ada di Bumi”.
Kedua. Dalam sejarahnya, elit kerajaan Mesir Kuno sudah mengetahui keberadaan Nusantara dan bahkan telah mengadakan kontak dagang dengan Barus. Tidak menutup kemungkinan jika mereka juga melakukan perdagangan emas permata. Kontak dagang ini terus berlanjut hingga kerajaan Mesir Kuno runtuh berganti dengan kerajaan-kerajaan lain. Di zaman Raja Sulaiman, raja yang juga Nabiyullah ini, tatkala membangun istananya yang teramat sangat megah, memerintahkan kepala arsiteknya bernama Abu Hiram pergi ke Nusantara untuk mengambil emas permata yang akan digunakan untuk mempercantik istananya.
Kita mengetahui jika pada kedua tonggak kerajaan ini—Mesir Kuno dan sisa Kerajaan paska Sulaiman—bercokol satu kekuatan gelap di mana setan dan iblis menjadi pemimpinnya, serta sihir menjadi ilmunya. Kita menamakannya sekarang dengan sebutan Kabbalah.
Di zaman mesir Kuno, para tukang sihir yang berada di belakang kekuasaan para Fir’aun merupakan para pendeta tertinggi Kabbalah. Mereka inilah yang bertarung melawan Nabi Musa a.s. Penyihir Kabbalis merupakan salah satu tonggak dari tiga tonggak penopang Fir’aun.
Di zaman kerajaan Nabi Sulaiman a.s., para setan dan jin di depan Sulaiman a.s. menunjukkan sikap tunduk, namun di dalam hati mereka selalu penuh dengan iri, dengki, dan dendam. Sudah menjadi sifat mereka untuk selalu demikian. Abu Hiram atau Hiram Abiff merupakan pemimpin gerakan persaudaraan rahasia Kabbalis, sekaligus kepala arsitek Haikal Sulaiman. Orang inilah yang menjejakkan kakinya ke Swarnadwipa—seperti yang diperintahkan Sulaiman—untuk mengambil emas permata.
Sebab itulah, kaum Kabbalis sudah mengetahui sejak zaman purba jika tanah Nusantara menyimpan kekayaan emas permata dalam jumlah yang sangat berlimpah. Nusantara telah dijadikan target kaum Kabbalis sejak lama. Dan sejarah telah memperlihatkan kepada kita jika Nusantara sejak dulu hingga kini memang menjadi target mereka.
Sejarah Kaum Kabbalis dan Nusantara
Kitab suci Al-Qur’an dan kitab-kitab suci langit lainnya, semuanya telah mengisahkan fragmen penciptaan manusia dan mengapa Allah swt memerintahkan agar manusia turun dari surga ke bumi. Turunnya manusia ke bumi diikuti oleh iblis yang mendapatkan izin dari Allah untuk menggoda manusia dari jalan ketauhidan sampai dengan akhir zaman.
Sejarah juga telah memperlihatkan kepada kita bagaimana kebaikan dan kejahatan bertarung sepanjang kisah dunia. Para Nabi dan Rasul yang diutus Allah swt untuk menuntun manusia agar bisa hidup di jalan tauhid, selalu saja mendapat tentangan dan perlawanan dari barisannya Iblis yang sangat bernafsu agar manusia keluar dari jalan yang lurus itu.
Tipikal barisan iblis sepanjang sejarah selalu saja mengambil posisi berdekatan dengan lingkaran dalam kekuasaan. Iblis selalu berada di lingkaran elit penguasa. Tidak pernah sekali pun barisan iblis mengambil posisi di luar kekuasaan. Ini fakta dari zaman purba hingga sekarang. Dan kebalikannya, para Nabi dan Rasul nyaris selalu berada di sisi umat kebanyakan melawan penguasa lalim.
Dalam aksinya, kelompok iblis senantiasa menggunakan sihir sebagai senjatanya. Dan berbagai kumpulan sihir yang ada, disatukan ke dalam apa yang disebut sebagai Kabbalah, dengan sihir Babylonia sebagai induknya. Sebab itulah, barisan iblis dikemudian hari juga dikenal sebagai kaum Kabbalah.
Bagi yang ingin mengetahui sejarah mengenai asal muasal Kaum Kabbalah dan kaitannya dengan dunia kekinian, silakan membaca Eramuslim Digest edisi “Genesis of Zionism”. Di dalamnya, kita akan mendapatkan gambaran yang sangat jelas tentang hal ini.

Indonesia, Illuminati, dan Masa Depan Kita (5)

Nusantara telah lama dikenal oleh dunia sebagai wilayah yang teramat kaya. Dan bukan kebetulan jika kaum Kabbalis sudah mengadakan kontak dengan wilayah ini, baik di zaman Fir’aun maupun Raja Sulaiman. Wilayah yang oleh Profesor Arysio Santos des Nunes dianggap sebagai pewaris peradaban Atlantis ini menjadi primadona bangsa-bangsa imperalis seperti Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda, dan tentu saja kemudian Amerika Serikat.
Sejarah sudah memaparkan dengan gamblang betapa Nusantara yang kemudian namanya diubah menjadi Indonesia mengalami berbagai gejolak ekonomi maupun politis. Bung Karno yang sangat anti terhadap kaum imperialis ditumbangkan pada tahun 1965 dan diganti oleh ‘boneka globalis’ bernama Jenderal Suharto. Kekayaan Indonesia pun dihisap habis-habisan oleh asing, sedangkan Jenderal Suharto dan kroninya mendapat ‘recehan’nya sehingga mereka, keluarga, dan golongannya pun tumbuh menjadi elit baru di Indonesia.
Dan seperti nasib ‘boneka-boneka’ globalis lainnya, ketika sudah tidak lagi berguna maka dicampakkan, demikian yang dialami Suharto. Tahun 1997-1998 kaum Globalis melalui kaki tangannya mengguncang pasar moneter Asia Tenggara. Indonesia bergejolak. Dan akhirnya Suharto dipaksa menyerahkan kekuasaannya. Habibie naik, berkuasa sebentar kemudian diganti oleh Abdurahman Wahid, lalu Megawati, lalu Susilo Bambang Yudhoyono.
Yang tidak dipaparkan dengan jujur oleh sejarah adalah apa yang terjadi di belakang setiap pergantian kekuasaan. Tumbangnya Soekarno dan naiknya Jenderal Suharto, lalu jatuhnya Suharto  setelah berkuasa selama tigapuluh tahun lebih, bisa dijadikan cermin yang baik apa yang sesungguhnya terjadi. Rakyat selama ini dibohongi atas nama demokrasi dan isme-isme lainnya.
Naiknya Suharto dan Sistem  yang Korup
Tahapan kudeta kaum globalis terhadap Presiden Soekarno sekarang sudah menjadi rahasia umum. Amerika sebagai kendaraan besar kaum globalis sudah berkali-kali mencoba membunuh sosok Bung Karno namun tidak berhasil, bahkan salah seorang agen CIA bernama Allan Pope berhasil ditangkap hidup-hidup.
Akhirnya kaum globalis merancang suatu kudeta sistematis yang telah dimulai pada tahun 1950-an dan puncaknya terjadi pada dini hari, 1 Oktober 1965, yang ujung-ujungnya berhasil menumbangkan Soekarno dari kursi kekuasaannya.
Presiden AS Richard Nixon meluapkan kegembiraan atas jatuhnya Soekarno dengan menyebutnya sebagai “Terbukanya peti harta karun terbesar dari Asia”.
Jatuhnya Soekarno juga dirayakan besar-besaran dalam pertemuan tahunan (rahasia) kelompok Bilderberger tahun 1968, tanggal 26-28 April di Mont Tremblant-Canada. Dalam pertemuan tersebut, Rockefeller menyebutnya sebagai “Hadiah terbesar bagi The New World Order”.
Setiap ada ‘boneka’ baru yang naik menjadi presiden, Amerika selalu mengutus orangnya untuk memberi petunjuk apa saja yang harus dilakukan boneka tersebut, sekaligus memperingatkannya jika boneka tersebut tidak mau patuh. John Perkins, mantan Bandit-Ekonomi, menulis hal ini dalam bukunya:
“Aku memasuki kantor presiden dua hari setelah dia terpilih dan memberinya ucapan selamat. Ia duduk di belakang meja besarnya sambil tersenyum lebar padaku seperti kucing Cheshire…
Aku merogoh saku dengan tangan kiri dan berkata: “Tuan Presiden, ada beberapa ratus juta dollar dalam sakuku untuk Anda dan keluarga jika Anda mengikuti permainan.., Anda tahu, berbaik-baiklah dengan teman-temanku yang menjalankan perusahaan minyak, perlakukan Paman Sam dengan baik.”
Lalu aku melangkah lebih dekat, merogoh tangan kananku ke saku yang lain, membungkuk di depan wajahnya, dan berbisik, “Di sini, ada pistol dan peluru dengan nama Anda—buat berjaga-jaga siapa tahu Anda ingin memenuhi janji kampanye Anda…”
Aku melangkah mundur, duduk, dan membacakan secarik daftar kecil untuknya, isinya nama presiden-presiden yang dibunuh atau digulingkan karena menentang Paman Sam: Dari Diem hingga Noriega—Anda pasti tahu, tindakan rutin.
Dia memahami pesanku dengan sangat baik!”
Patut digaris-bawahi: Setiap ada presiden dari ‘negara jajahan’ atau ‘client’ dari Washington, maka setiap itu pula Washington akan mengirim langsung utusannya kepada penguasa baru dan mengatakan hal-hal tersebut di atas. Tidak terkecuali di Indonesia, dimana sekarang ini pemerintahnya sudah terjerat batang lehernya dengan utang luar negeri kepada kaum globalis sebesar 3.000 triliun lebih! Angka ini terus melambung setiap harinya.
Jenderal Suharto merupakan pelayan yang sangat baik bagi kekuatan globalis yang hendak menjajah kembali Indonesia. Ini dikatakan dengan tegas oleh John Perkins. Selama tigapuluh tahun lebih masa kekuasaannya, Indonesia dirampok habis-habisan kekayaannya. Negeri yang sangat kaya ini dililit utang dengan jumlah luar biasa besarnya. Dan celakanya, utang-utang tersebut tidak sungguh-sungguh digunakan untuk membangun negeri, namun sebagiannya masuk ke dalam pundi-pundi Suharto, keluarga, dan kelompoknya.
Ketika Suharto sudah dianggap tidak berguna lagi. Ini terjadi pada akhir tahun 1980-an, Washington segera melancarkan operasi penggulingannya lewat krisis moneter. Suharto terguling, namun sayangnya sistem korup yang diciptakannya ternyata masih eksis.
Sejumlah tokoh Indonesia yang naik menggantikannya tidak mampu membasmi sistem korup yang sudah mengurat-akar sepanjang tigapuluh tahun pemerintahan Orde Baru. Bahkan korupsi makin menjadi-jadi. Ibarat kata, jika di masa Suharto korupsi dilakukan di bawah meja, maka sekarang ini mejanya ikut-ikutan dikorupsi!
Kisah Cakil, Ilusi Demokrasi
Turunnya Suharto disambut dengan penuh sukacita oleh hampir seluruh anak bangsa ini. Era keterbukaan dimulai. Demokrasi menjadi istilah ajaib yang mampu menyihir banyak kalangan. Partai politik pun bermunculan bagai jamur di musim penghujan. Bangsa Indonesia pun disibukkan setiap tahun dengan berbagai macam pemilihan umum, dari pemilihan tingkat kepala daerah (Pilkada) hingga pemilihan legislatif dan presiden. Bahkan di banyak tempat, pemilihan Ketua RT/RW juga dilakukan mengikut cara kampanye pemilihan umum.
Tampak dari luar, cara seperti ini dianggap sangat demokratis. Namun mereka lupa jika cara pemilihan seperti ini terlalu banyak menguras energi dari rakyat secara keseluruhan. Energi bangsa tersedot hanya untuk mengurusi pemilihan ini dan itu, jalan-jalan kota hingga kampung dipenuhi sampah visual berupa spanduk dan poster calon-calon kepala desa, legislatif, hingga presiden dan wakilnya. Kota metropolitan seperti Jakarta pun tak ubahnya kota pemulung yang dipenuhi pamflet dan spanduk yang bertebaran di sekujur tubuhnya.
Di era demokrasi seperti sekarang ini, partai politik merupakan gerbong utama menuju perubahan. Di atas kertas, yang dikatakan para aktivis parpol adalah perubahan bangsa Indonesia ke arah yang jauh lebih baik. Namun pada kenyataannya, faktanya, yang terjadi hanyalah perubahan pada tingkat elit parpol. Yang tadinya hanya menghuni rumah kontrakkan, sekarang sudah punya belasan apartemen, kendaraan mewah, tanah berhektar-hektar, dan sebagainya. Yang seperti ini banyak.
Di sisi lain, aktivis parpol kelas bawah, hidupnya tidak pernah berubah. Mereka terus setia menjadi aktivis parpol dengan harapan hidupnya bisa ikutan berubah seperti para elit parpolnya. Mereka mengharapkan kenaikan tingkat dalam strata parpol. Selama mereka belum ‘naik kelas’, mereka memamah remah-remah, makanan sisa, dari uang yang bersliweran di sekitar elitnya. Ini faktanya.
Ada kisah seorang aktivis parpol yang sekarang sudah menjadi elit parpol, sebut saja namanya Cakil. Dalam tulisan berikut akan dipaparkan kisahnya.

Innalillah, Jenderal-Jenderal Dalang Kerusuhan Mei 1998 Mendukung Jokowi - See more at: http://www.voa-islam.com/read/opini/2014/05/25/30575/innalillah-jenderaljenderal-dalang-kerusuhan-mei-1998-mendukung-jokowi

JAKARTA (voa-islam.com) -  Pembicaraan di rumah Fahmi Idris, tokoh senior Golkar yang kemarin menyeberang ke kubu Jokowi-JK demi melawan Prabowo adalah bukti paling kuat yang menghubungkan Benny Moerdani dengan berbagai kerusuhan massa yang sangat marak menjelang akhir Orde Baru karena terbukti terbukanya niat Benny menjatuhkan Soeharto melalui gerakan massa yang berpotensi mengejar orang Cina dan orang Kristen.

Kesaksian Salim Said ini merupakan titik tolak paling penting guna membongkar berbagai kerusuhan yang tidak terungkap seperti Peristiwa 27 Juli 1996 dan Kerusuhan 13-14 Mei 1998, yang akan saya bongkar di bawah ini.

"Bersama Presiden Soeharto, Benny adalah Penasihat YPPI yang didirikan oleh para mantan tokoh demonstrasi 1966 dengan dukungan Ali Moertopo. Hadir di rumah Fahmi [Idris] pada malam itu para pemimpin demonstrasi 1966 seperti Cosmas Batubara, dr. Abdul Ghafur, Firdaus Wajdi, Suryadi [Ketua PDI yang menyerang Kubu Pro Mega tanggal 27 Juli 1996]; Sofjan Wanandi; Husni Thamrin dan sejumlah tokoh. Topik pembicaraan, situasi politik waktu itu...
Moerdani berbicara mengenai Soeharto yang menurut Menhankam itu, 'Sudah tua, bahkan sudah pikun, sehingga tidak bisa lagi mengambil keputusan yang baik. Karena itu sudah waktunya diganti'...Benny kemudian berbicara mengenai gerakan massa sebagai jalan untuk menurunkan Soeharto. Firdaus menanggapi, 'Kalau menggunakan massa, yang pertama dikejar adalah orang Cina dan kemudian kemudian gereja.' "
- Salim Said, Dari Gestapu Ke Reformasi, serangkaian kesaksian, Penerbit Mizan, halaman 316


A. Peristiwa 27 Juli 1996 Adalah Politik Dizalimi Paling Keji Sepanjang Sejarah Indonesia
Selanjutnya bila kita hubungkan kesaksian Salim Said di atas dengan kesaksian RO Tambunan bahwa dua hari sebelum kejadian Megawati sudah mengetahui dari Benny akan terjadi serangan terhadap kantor PDI dan Catatan Rachmawati Soekarnoputri, Membongkar Hubungan Mega dan Orba sebagaimana dimuat Harian Rakyat Merdeka Rabu, 31 Juli 2002 dan Kamis, 1 Agustus 2002.
Maka kita menemukan bukti adanya persekongkolan antara Benny Moerdani yang sakit hati kepada Soeharto karena dicopot dari Pangab (kemudian menjadi menhankam, jabatan tanpa fungsi) dan Megawati untuk menaikan seseorang dari keluarga Soekarno sebagai lawan tanding Soeharto, kebetulan saat itu hanya Megawati yang mau jadi boneka Benny Moerdani. Sedikit kutipan dari Catatan Rachmawati Soekarnoputri:

"Sebelum mendekati Mega, kelompok Benny Moerdani mendekati saya [Rachmawati] terlebih dahulu. Mereka membujuk dan meminta saya tampil memimpin PDI. Permintaan orang dekat dan tangan kanan Soeharto itu jelas saya tolak, bagi saya, PDI itu cuma alat hegemoni Orde Baru yang dibentuk sendiri oleh Soeharto tahun 1973. Coba renungkan untuk apa jadi pemimpin boneka?
Orang-orang PDI yang dekat dengan Benny Moerdani, seperti Soerjadi dan Aberson Marie Sihaloho pun ikut mengajak saya gabung ke PDI. Tetapi tetap saya tolak."


Dari ketiga catatan di atas kita menemukan nama-nama yang saling terkait dalam Peristiwa 27 Juli 1996, antara lain: Benny Moerdani; Megawati Soekarnoputri; Dr. Soerjadi; Sofjan Wanandi; dan Aberson Marie Sihaloho, dan ini adalah "eureka moment" yang membongkar persekongkolan jahat karena Aberson Marie adalah orang yang pertama kali menyebar pamflet untuk regenerasi kepemimpinan Indonesia dan diganti Megawati, sehingga menimbulkan kecurigaan dari pihak Mabes ABRI.

Dr. Soerjadi adalah orang yang menggantikan Megawati sebagai Ketua Umum PDI di Kongres Medan (kongres dibiayai Sofjan Wanandi dari CSIS) yang mengumpulkan massa menyerbu kantor PDI dan selama ini dianggap perpanjangan tangan Soeharto ternyata agen ganda bawahan Benny Moerdani, dan tentu saja saat itu Agum Gumelar dan AM Hendropriyono, dua murid Benny Moerdani berada di sisi Megawati atas perintah Benny Moerdani sebagaimana disaksikan Jusuf Wanandi dari CSIS dalam Memoirnya, A Shades of Grey/Membuka Tabir Orde Baru.
Semua fakta ini juga membuktikan bahwa dokumen yang ditemukan pasca ledakan di Tanah Tinggi tanggal 18 Januari 1998 yang mana menyebutkan rencana revolusi dari Benny Moerdani; Megawati; CSIS dan Sofjan-Jusuf Wanandi yang membiayai gerakan PRD adalah dokumen asli dan otentik serta bukan dokumen buatan intelijen untuk mendiskriditkan PRD sebagaimana diklaim oleh Budiman Sejatmiko selama ini.

Ini menjelaskan mengapa Presiden Megawati menolak menyelidiki Peristiwa 27 Juli 1996 sekalipun harus mengeluarkan kalimat pahit kepada anak buahnya seperti "siapa suruh kalian mau ikut saya?" dan justru memberi jabatan sangat tinggi kepada masing-masing SBY yang memimpin rapat penyerbuan Operasi Naga Merah; Sutiyoso yang komando lapangan penyerbuan Operasi Naga Merah; Agum Gumelar dan Hendropriyono yang pura-pura melawan koleganya. Megawati melakukan bunuh diri bila menyelidiki kejahatannya sendiri!
Bila dihubungkan dengan grup yang berkumpul di sisi Jokowi maka sudah jelas bahwa CSIS; PDIP; Budiman Sejatmiko, Agum Gumelar; Hendropriyono; Fahmi Idris; Megawati; Sutiyoso ada di pihak Poros JK mendukung Jokowi-JK demi menghalangi upaya Prabowo naik ke kursi presiden.

B. Kerusuhan Mei 1998, Gerakan Benny Moerdani Menggulung Soeharto; Prabowo; dan Menaikan Megawati Soekarnoputri ke Kursi Presiden.
Pernahkah anda mendengar kisah Kapten Prabowo melawan usaha kelompok Benny Moerdani dan CSIS mendeislamisasi Indonesia? Ini fakta dan bukan bualan. Banyak buku sejarah yang sudah membahas hal ini, dan salah satunya cerita dari Kopassus di masa kepanglimaan Benny.
Saat Benny menginspeksi ruang kerja perwira bawahan dia melihat sajadah di kursi dan bertanya "Apa ini?", jawab sang perwira, "Sajadah untuk shalat, Komandan." Benny membentak "TNI tidak mengenal ini." Benny juga sering mengadakan rapat staf pada saat menjelang ibadah Jumat, sehingga menyulitkan perwira yang mau sholat Jumat.

Hartono Mardjono sebagaimana dikutip Republika tanggal 3 Januari 1997 mengatakan bahwa rekrutan perwira Kopassus sangat diskriminatif terhadap yang beragama Islam, misalnya kalau direkrut 20 orang, 18 di antaranya adalah perwira beragama non Islam dan dua dari Islam.
Penelitian Salim Said juga menemukan hal yang sama bahwa para perwira yang menonjol keislamannya, misalnya mengirim anak ke pesantren kilat pada masa libur atau sering menghadiri pengajian diperlakukan diskriminatif dan tidak akan mendapat kesempatan sekolah karena sang perwira dianggap fanatik, sehingga sejak saat itu karir militernya suram.

Silakan perhatikan siapa para perwira tinggi beken yang diangkat dan menduduki pos penting pada masa Benny Moerdani menjadi Pangad atau Menhankam seperti Sintong Panjaitan; Try Sutrisno; Wiranto; Rudolf Warouw; Albert Paruntu; AM Hendropriyono; Agum Gumelar; Sutiyoso; Susilo Bambang Yudhoyono; Luhut Panjaitan; Ryamizard Ryacudu; Johny Lumintang; Albert Inkiriwang; Herman Mantiri; Adolf Rajagukguk; Theo Syafei dan lain sebagainya akan terlihat sebuah pola tidak terbantahkan bahwa perwira yang diangkat pada masa Benny Moerdani berkuasa adalah non Islam atau Islam abangan (yang tidak dianggap "fanatik" atau berada dalam golongan "islam santri" menurut versi Benny).

Inilah yang dilawan Prabowo antara lain dengan membentuk ICMI yang sempat dilawan habis-habisan oleh kelompok Benny Moerdani namun tidak berhasil. Tidak heran kelompok status quo dari kalangan perwira Benny Moerdani membenci Prabowo karena Prabowo yang menghancurkan cita-cita mendeislamisasi Indonesia itu.

Mengapa Benny Moerdani dan CSIS mau mendeislamisasi Indonesia?
Karena CSIS didirikan oleh agen CIA, Pater Beek yang awalnya ditempatkan di Indonesia untuk melawan komunis, namun setelah komunis kalah dia membuat analisa bahwa lawan Amerika berikutnya di Indonesia hanya dua, "Hijau ABRI" dan "Hijau Islam".
Lalu, Peter Beek menyimpulkan ABRI bisa dimanfaatkan untuk melawan Islam, maka berdirilah CSIS yang dioperasikan oleh anak didiknya di Kasebul, Sofjan Wanandi, Jusuf Wanandi, Harry Tjan Silalahi, mewakili ABRI: Ali Moertopo, dan Hoemardani (baca kesaksian George Junus Aditjondro, murid Pater Beek).

Pater Beek yang awalnya ditempatkan di Indonesia untuk melawan komunis namun setelah komunis kalah dia membuat analisa bahwa lawan Amerika berikutnya di Indonesia hanya dua, "Hijau ABRI" dan "Hijau Islam"

Tidak percaya gerakan anti Prabowo di kubu Golkar-PDIP-Hanura-NasDem ada hubungan dengan kelompok anti Islam santri yang dihancurkan Prabowo?

Silakan perhatikan satu per satu nama-nama yang mendukung Jokowi-JK, ada Ryamizard Ryacudu (menantu mantan wapres Try Sutrisno-agen Benny untuk persiapan bila Presiden Soeharto mangkat).
Ada Agum Gumelar-Hendropriyono (dua malaikat pelindung/bodyguard Megawati yang disuruh Benny Moerdani); ada Andi Widjajanto (anak Theo Syafeii) ada Fahmi Idris (rumahnya adalah lokasi ketika ide Peristiwa 27 Juli 1996 dan Kerusuhan Mei 1998 pertama kali dilontarkan Benny Moerdani); ada Luhut Panjaitan; ada Sutiyoso; ada Wiranto dan masih banyak lagi yang lain.
Lho, Wiranto anak buah Benny Moerdani? Benar sekali, bahkan Salim Said dan Jusuf Wanandi mencatat bahwa Wiranto menghadap Benny Moerdani beberapa saat setelah dilantik sebagai KSAD pada Juni 1997. Saat itu Benny memberi pesan sebagai berikut:
"Jadi, kau harus tetap di situ sebab kau satu-satunya orang kita di situ. Jangan berbuat salah dan jangan dekat dengan saya sebab kau akan dihabisi Soeharto jika dia tahu."
(Salim Said, halaman 320)


Tentu saja Wiranto membantah dia memiliki hubungan dekat dengan Benny Moerdani namun kita memiliki cara membuktikan kebohongannya. Pertama, dalam Memoirnya, Jusuf Wanandi menceritakan bahwa pasca jatuhnya Soeharto, Wiranto menerima dari Benny Moerdani daftar nama beberapa perwira yang dinilai sebagai "ABRI Hijau", dan dalam sebulan semua orang dalam daftar nama tersebut sudah disingkirkan Wiranto.

Ketika dikonfrontir mengenai hal ini Wiranto mengatakan cerita "daftar nama" adalah bohong. Namun bila kita melihat catatan penting masa setelah Soeharto jatuh maka kita bisa melihat bahwa memang terjadi banyak perwira "hijau" di masa Wiranto yang waktu itu dimutasi dan hal ini sempat menuai protes.

Fakta bahwa Wiranto adalah satu-satunya orang Benny Moerdani yang masih tersisa di sekitar Soeharto menjawab sekali untuk selamanya mengapa Wiranto menjatuhkan semua kesalahan terkait Operasi Setan Gundul kepada Prabowo; mengatakan kepada BJ Habibie bahwa Prabowo mau melakukan kudeta sehingga Prabowo dicopot; dan menceritakan kepada mertua Prabowo, Soeharto bahwa Prabowo dan BJ Habibie bekerja sama menjatuhkan Soeharto, sehingga Prabowo diusir dan dipaksa bercerai dengan Titiek Soeharto. Hal ini sebab Wiranto adalah eksekutor dari rencana Benny Moerdani menjatuhkan karir dan menistakan Prabowo.

Membicarakan "kebejatan" Prabowo tentu tidak lengkap tanpa mengungkit Kerusuhan Mei 1998 yang ditudingkan pada dirinya padahal saat itu jelas-jelas Wiranto sebagai Panglima ABRI pergi ke Malang membawa semua kepala staf angkatan darat, laut dan udara serta menolak permintaan Prabowo untuk mengerahkan pasukan demi mengusir perusuh.

Berdasarkan temuan fakta di atas bahwa Benny Moerdani mau menjatuhkan Soeharto melalui kerusuhan rasial dan Wiranto adalah satu-satunya orang Benny di lingkar dalam Soeharto maka sangat patut diduga Wiranto memang sengaja melarang pasukan keluar dari barak menghalangi kerusuhan sampai marinir berinisiatif keluar kandang.

Selain itu tiga fakta yang menguatkan kesimpulan kelompok Benny Moerdani ada di belakang Kerusuhan Mei 98 adalah sebagai berikut:
1. Menjatuhkan lawan menggunakan "gerakan massa" adalah keahlian Ali Moertopo (guru Benny Moerdani) dan CSIS sejak Peristiwa Malari di mana malari meletus karena provokasi Hariman Siregar, binaan Ali Moertopo (lihat kesaksian Jenderal Soemitro yang dicatat oleh Heru Cahyono dalam buku Pangkopkamtib Jenderal Soemitro dan Peristiwa 15 Januari 74 terbitan Sinar Harapan).

2. Menurut catatan TGPF Kerusuhan Mei 98 penggerak lapangan adalah orang berkarakter militer dan sangat cekatan dalam memprovokasi warga menjarah dan membakar. Ini jelas ciri-ciri orang yang terlatih sebagai intelijen, dan baik Wiranto maupun Prabowo adalah perwira lapangan tipe komando bukan tipe intelijen, dan saat itu hanya Benny Moerdani yang memiliki kemampuan menggerakan kerusuhan skala besar karena dia mewarisi taktik dan jaringan yang dibangun Ali Moertopo (mengenai jaringan yang dibangun Ali Moertopo bisa dibaca di buku Rahasia-Rahasia Ali Moertopo terbitan Tempo-Gramedia).
Lagipula saat kejadian terbukti Benny Moerdani sedang rapat di Bogor dan ada laporan intelijen bahwa orang lapangan saat kerusuhan 27 Juli 1996 dan Mei 98 dilatih di Bogor!!!

3. Alasan Megawati setuju menjadi alat Benny Moerdani padahal saat itu keluarga Soekarno sudah sepakat tidak terjun ke politik dan alasan Benny Moerdani begitu menyayangi Megawati mungkin adalah karena mereka sebenarnya pernah menjadi calon suami istri dan Soekarno sendiri pernah melamar Benny, pahlawan Palangan Irian Jaya itu untuk Megawati, namun kemudian Benny memilih Hartini wanita yang menjadi istrinya sampai Benny meninggal (Salim Said, halaman 329).
Berdasarkan semua fakta dan uraian di atas maka kiranya sudah tidak bisa dibantah bahwa alasan Kelompok Benny Moerdani, dalang Peristiwa 27 Juli 1996 dan Kerusuhan Mei 1998 ada di belakang Jokowi-JK dengan mengorbankan keutuhan partai masing-masing (PDIP, Hanura, Golkar) untuk melawan Prabowo adalah dendam kesumat yang belum terpuaskan sebab Prabowo menjadi penghalang utama mereka ketika mencoba mendeislamisasi Indonesia. [hudzaifah/Berric Dondarrion/voa-islam.com]

MENGHADAPI PERANG PROXY

Bumi ini diperkirakan tahun 2039 akan dihuni 11,6 Milyard manusia.Kebutuhan akan pemenuhan sandang,pangan dan energy akan memaksa negara negara besar menguasai negara negara kecil penghasil sumber kekayaan alam,seperti Indonesia.
Penguasaan itu tidak selalu dalam bentuk penjajahan menggunakan senjata,tapi menggunakan pihak lain dan yang diserang adalah politik sosial budaya,yang kita kenal dengan nama PROXY WAR.

Coba kita amati,ketika mulai bangun dari tidur,kita mandi,sarapan,menggunakan kendaraan,dan bersosiakisasi,bahkan dikantor dan dirumah,semua produk yg kita pakai sebagian besar adalah produk asing.

Sangat sulit sekarang kita mencari beras pandan wangi asli seperti dulu,yamg terkenal enak,pulen dan sangat nikmat.Kebanyakan yang kita makan Pandan wangipun bukan Pandan wangi seperti dulu.
Akhirnya beras,daging bahkan garampun kita harus import.

Idonesia yang terkenal negeri kaya,bahkan diungkap dalam lirik lagu "tongkatpun jadi tanaman" perlahan sudah bergeser menjadi negara yang konsumtif,dan bergantung pada peran negara asing.

Isi perut Negeri ini dikuasai,dikuras,tanahnya disewa puluhan tahun,hutannya ditebang dijadikan lahan lahan sawit dengan jutaan hektar.

masyarakat kita hanya menjadi Satpam,kuli babat rumput,kuli panggul,dan sedikt saja yang duduk diperusahan tingkat manager keatas.

negara tetanggapun sudah mempermainkan Indonesia,bahkan bernafsu masuk menguasai wilayah pulau kita.
Satu conth kepulauan ambalat,yang tadinya bagian dari NKRI,sekarang sudah dikuasai oleh malaysia.Pejabat pejabat kita di PBB hanya menjadi penonton tak bisa berbuat apa apa,dan kehilangan pulau yang sekarang sudah dikuasai malaysia,menjadi salah satu objek wisata termahal didunia.Jika kita akan kesana harus menunggu 6 bulan izin masuknya.

Kebijakan kebijakan yang diambil baik oleh pemerintah pusat,maupun daerash banyak yang tidak memperdulikan nasib masadepan putra putri nusantara,yang seolah membiarkan anak cucu kita kelak hanya menjadi jongos pembantu dan pelayan mereka.

Jalur sutra yang diwacanakan Presiden jokowi,akan membuka pintu seluas luasnya asing aseng masuk kenegeri ini,dan sudah dapat kita prediksikan Indonesia akan menjadi seperti apa.Terutama pulau jawa dan sumatra yang akan menjadi target masuknya beramai ramai asing ke Republik ini,

Kita memang tidak bisa menghindari perkembangan zaman dan masuknya mereka kewilayah kita,namun sbenarnya kita harus mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan kebijakan yang melindungi nasib putra putri Bangsa ini.

Para pejabat kita banyak yang bermental jongos,yang merunduk pada kepentingan asing dan paling keras menghukum saudaranya sendiri.Sesama putra putri Nusantara diadu dombakan,para wakil rakyatpun diobok obok,bahkan partai partaipun tak luput dari permainan.Rakyat hanya menonton dengan miris dan menyimpan amarah terpendam.

Penguasaan Media massa oleh Asing,itulah yang menumpulkan setiap perjuangan Rakyat Indonesia.Jika kita mengkritisi pemerintah,kita akan disebut makar,kalau kita demo diplintir seolah kita gerombolan pengacau,dan jika kita bersuara lantang maka kita akan ditindas dan disebut melawan hukum.

Sementara para elite sibuk bargaining kekuasaannya dengan menumpuk harta dan menjual Indonesia kepada asing aseng..TRAGIS

Rakyat kita mudah dimabukan oleh pencitraan,kemana para pejabat jalan diikuti oleh kamera kamera yang seolah berjuang untuk bangsa,tapi ketikas memuat kebijakan yang memberengus nasin rakyat,media sepi bersuara.

Inilah wajah kita.....wajah putra putri pemilik bangsa ini,wajah lugu piolos yang mudah dipermainkan pemimpinnya sendiri.

Entah kapan ada pemimpin sekelas Bung Karno,yang berani menentang negara adidaya,bahkan berani berkata ; Pergilah ke neraka pada Amerika,ketika amerika menghentikan bantuan kepada Indonesia.
Pemimpin yang meletakan harga diri dan kedaulatan Bangsa diatas kepentingan kepentingan kelompok,yang rindu memberi dan menyumbangkan apa yang beliau punya daripada merampok bangsanya sendiri.

Lahirnya Ormas Bara Api Nusantara(Barisan Ksatria Putra Putri Nusantara),berangkat dari keprihatinan tersebut.Bara api Nusantara ingin mengajak seluruh putra putri Indonesia bersatu dan siap menghadapi intervensi asing dan siap mengkritisi kebijakan kebijakan pemerintah yang menyudutkan rakyat Indonesia.
Kita jangan mau dikotak kotak,jangan mau diadu domba,ketika bicara kepentingan kita sebagai Putra putri nusantara maka kita harus bersatu!

Saudaraku....mari bergandengan erat,jaga kekompakan dan kesatuan,kiya bangga menjadi Putra Putri nusantara pemilik negeri ini...salam Eka Gumilar ( Sekjend BARA API NUSANTARA)