Selasa, 23 Desember 2014

MENGHADAPI PERANG PROXY

Bumi ini diperkirakan tahun 2039 akan dihuni 11,6 Milyard manusia.Kebutuhan akan pemenuhan sandang,pangan dan energy akan memaksa negara negara besar menguasai negara negara kecil penghasil sumber kekayaan alam,seperti Indonesia.
Penguasaan itu tidak selalu dalam bentuk penjajahan menggunakan senjata,tapi menggunakan pihak lain dan yang diserang adalah politik sosial budaya,yang kita kenal dengan nama PROXY WAR.

Coba kita amati,ketika mulai bangun dari tidur,kita mandi,sarapan,menggunakan kendaraan,dan bersosiakisasi,bahkan dikantor dan dirumah,semua produk yg kita pakai sebagian besar adalah produk asing.

Sangat sulit sekarang kita mencari beras pandan wangi asli seperti dulu,yamg terkenal enak,pulen dan sangat nikmat.Kebanyakan yang kita makan Pandan wangipun bukan Pandan wangi seperti dulu.
Akhirnya beras,daging bahkan garampun kita harus import.

Idonesia yang terkenal negeri kaya,bahkan diungkap dalam lirik lagu "tongkatpun jadi tanaman" perlahan sudah bergeser menjadi negara yang konsumtif,dan bergantung pada peran negara asing.

Isi perut Negeri ini dikuasai,dikuras,tanahnya disewa puluhan tahun,hutannya ditebang dijadikan lahan lahan sawit dengan jutaan hektar.

masyarakat kita hanya menjadi Satpam,kuli babat rumput,kuli panggul,dan sedikt saja yang duduk diperusahan tingkat manager keatas.

negara tetanggapun sudah mempermainkan Indonesia,bahkan bernafsu masuk menguasai wilayah pulau kita.
Satu conth kepulauan ambalat,yang tadinya bagian dari NKRI,sekarang sudah dikuasai oleh malaysia.Pejabat pejabat kita di PBB hanya menjadi penonton tak bisa berbuat apa apa,dan kehilangan pulau yang sekarang sudah dikuasai malaysia,menjadi salah satu objek wisata termahal didunia.Jika kita akan kesana harus menunggu 6 bulan izin masuknya.

Kebijakan kebijakan yang diambil baik oleh pemerintah pusat,maupun daerash banyak yang tidak memperdulikan nasib masadepan putra putri nusantara,yang seolah membiarkan anak cucu kita kelak hanya menjadi jongos pembantu dan pelayan mereka.

Jalur sutra yang diwacanakan Presiden jokowi,akan membuka pintu seluas luasnya asing aseng masuk kenegeri ini,dan sudah dapat kita prediksikan Indonesia akan menjadi seperti apa.Terutama pulau jawa dan sumatra yang akan menjadi target masuknya beramai ramai asing ke Republik ini,

Kita memang tidak bisa menghindari perkembangan zaman dan masuknya mereka kewilayah kita,namun sbenarnya kita harus mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan kebijakan yang melindungi nasib putra putri Bangsa ini.

Para pejabat kita banyak yang bermental jongos,yang merunduk pada kepentingan asing dan paling keras menghukum saudaranya sendiri.Sesama putra putri Nusantara diadu dombakan,para wakil rakyatpun diobok obok,bahkan partai partaipun tak luput dari permainan.Rakyat hanya menonton dengan miris dan menyimpan amarah terpendam.

Penguasaan Media massa oleh Asing,itulah yang menumpulkan setiap perjuangan Rakyat Indonesia.Jika kita mengkritisi pemerintah,kita akan disebut makar,kalau kita demo diplintir seolah kita gerombolan pengacau,dan jika kita bersuara lantang maka kita akan ditindas dan disebut melawan hukum.

Sementara para elite sibuk bargaining kekuasaannya dengan menumpuk harta dan menjual Indonesia kepada asing aseng..TRAGIS

Rakyat kita mudah dimabukan oleh pencitraan,kemana para pejabat jalan diikuti oleh kamera kamera yang seolah berjuang untuk bangsa,tapi ketikas memuat kebijakan yang memberengus nasin rakyat,media sepi bersuara.

Inilah wajah kita.....wajah putra putri pemilik bangsa ini,wajah lugu piolos yang mudah dipermainkan pemimpinnya sendiri.

Entah kapan ada pemimpin sekelas Bung Karno,yang berani menentang negara adidaya,bahkan berani berkata ; Pergilah ke neraka pada Amerika,ketika amerika menghentikan bantuan kepada Indonesia.
Pemimpin yang meletakan harga diri dan kedaulatan Bangsa diatas kepentingan kepentingan kelompok,yang rindu memberi dan menyumbangkan apa yang beliau punya daripada merampok bangsanya sendiri.

Lahirnya Ormas Bara Api Nusantara(Barisan Ksatria Putra Putri Nusantara),berangkat dari keprihatinan tersebut.Bara api Nusantara ingin mengajak seluruh putra putri Indonesia bersatu dan siap menghadapi intervensi asing dan siap mengkritisi kebijakan kebijakan pemerintah yang menyudutkan rakyat Indonesia.
Kita jangan mau dikotak kotak,jangan mau diadu domba,ketika bicara kepentingan kita sebagai Putra putri nusantara maka kita harus bersatu!

Saudaraku....mari bergandengan erat,jaga kekompakan dan kesatuan,kiya bangga menjadi Putra Putri nusantara pemilik negeri ini...salam Eka Gumilar ( Sekjend BARA API NUSANTARA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar